Tuai Kecaman, Calon Presiden Prancis Larang Pemakaian Hijab Jika Menang Pemilu!

Nadya Quamila | Beautynesia
Sabtu, 23 Apr 2022 16:00 WIB
Marine Le Pen, Calon Presiden Prancis yang Larang Penggunaan Hijab/Foto: Instagram/marine_lepen

Prancis menjadi negara di Eropa dengan populasi Muslim terbesar. Dari total penduduk, ada sekitar 9 persen atau sekitar 5,7 juta jiwa yang memeluk agama Islam. Namun, bukan rahasia lagi bahwa Prancis menjadi negara yang tidak bersahabat bagi warganya yang Muslim.

Baru-baru ini, Prancis kembali menuai kecaman dari umat Islam di dunia. Salah satu calon presiden Prancis, Marine Le Pen, berjanji akan melarang penggunaan hijab jika ia menang pada putaran kedua pemilihan umum pada 24 April mendatang.

Ilustrasi perempuan berhijab/Foto: Pexels/PNW Production

Menurut Le Pen, kerudung adalah 'seragam kelompok Islam radikal'. Dikutip dari Reuters, perempuan yang menjadi calon presiden berhaluan ekstrem kanan ini mengatakan bahwa hijab tidak bisa dilihat sebagai simbol kepercayaan seseorang. Dengan melarang penggunaan hijab, ini menjadi cara Le Pen dalam melawan 'islamisme'.

Tidak hanya melarang penggunaan hijab, Le Pen bahkan berniat untuk menjatuhkan denda bagi warga Prancis yang memakai hijab di tempat publik. Larangan hijab ini nantinya dilakukan oleh polisi, sama seperti aturan penggunaan sabuk pengaman di mobil.

Salah satu sekutu dekat Le Pen, Wali Kota Perpignan, Louis Aliot, menuturkan perempuan itu akan "sedikit demi sedikit" menerapkan aturan melarang penggunaan hijab jika memenangkan pemilu. 

Banyak pengacara, advokat, hingga aktivis menentang rencana pelarangan hijab Le Pen ini yang dinilai melanggar konstitusi Prancis. Sementara itu, pesaing Le Pen, Emannuel Macron, mengatakan bahwa rencana tersebut akan memicu 'perang saudara' di Prancis. 

"Apa yang Anda katakan sangat serius. Anda akan menyebabkan perang saudara. Saya mengatakan ini dengan tulus. Berapa banyak petugas polisi yang harus berlari di belakang perempuan untuk menegakkan larangan hijab?" ungkap Macron kepada Le Pen saat kampanye calon presiden, dikutip dari Metro UK.

Ilustrasi perempuan berhijab/ Foto: Freepik/freepik

Prancis telah memiliki sejarah panjang dalam membatasi apa yang boleh dikenakan perempuan Muslim, setelah melarang penggunaan hijab di sekolah-sekolah negeri pada tahun 2004. Pada tahun 2021 lalu, Prancis mengusulkan larangan penggunaan hijab untuk perempuan di bawah 18 tahun.

Tidak hanya itu, di awal 2022, Prancis juga melarang atlet menggunakan hijab dalam kompetisi olahraga. Peraturan tersebut langsung menuai protes dan kecaman netizen dunia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Inspirasi Outfit untuk Bukber Puasa Ramadan 2022