Unik dan Inspiratif, 7 TPS di Bali Ini Semua Petugasnya Perempuan!
Ada banyak cerita unik dan lucu terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 yang diadakan pada Rabu (14/2) kemarin. Mulai dari dekorasi TPS yang bermacam-macam, seperti Hari Valentine hingga pernikahan, foto komedian Komeng di surat suara yang jadi perhatian netizen, hingga meme Pemilu 2024 yang bertebaran di media sosial.
Ada juga satu kisah unik Pemilu 2024 dari Bali, Beauties. Sebanyak tujuh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Denpasar, Bali, seluruh petugasnya adalah perempuan. Bukan hanya kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), saksi hingga petugas keamanannya pun juga perempuan, lho!
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni, penempatan petugas perempuan adalah permintaan KPU Provinsi Bali. KPU Bali mengarahkan adanya satu TPS di kabupaten kota yang seluruh penyelenggaranya perempuan.
"Mulai di Pemilu 2024 seluruh petugasnya perempuan, baik dari petugas ketertiban hingga KPPS. Kami juga berkoordinasi dengan Bawaslu untuk menempatkan pengawas TPS perempuan," ujar Sekar saat dihubungi detikBali, Sabtu (10/2).
Langkah Positif untuk Perempuan Lebih Aktif dalam Politik
Foto: Freepik.com/freepik
Menurut Sekar, bukan hal yang sulit untuk mencari kader perempuan sebagai petugas Pemilu 2024. Sebab, ada banyak ibu-ibu PKK dan Posyandu yang memang sudah aktif berkegiatan.
"Dari desa tidak terlalu kesulitan mencari kader perempuan karena ibu-ibu PKK dan posyandu sudah aktif berkegiatan. Jadi, tinggal mau tidak memberikan kesempatan kepada ibu-ibu kader ini untuk ikut serta," jelasnya.
Adapun tujuh TPS yang seluruh petugasnya perempuan, yakni TPS 1 Dangin Puri Kauh, TPS 26 Peguyangan Kangin, dan TPS 19 Banjar Ratna Bhuwana. Kemudian ada TPS 33 Banjar Kaja Panjer, TPS 5 dan 7 Banjar Batukandik Padangsambian Kaja, serta TPS 20 Banjar Bhuana Kubu.
KPU juga berkoordinasi dengan Polresta Denpasar untuk penempatan polwan di tujuh TPS. Sekar kemudian berkoordinasi ke partai politik agar menempatkan saksi-saksi perempuan.
Kehadiran Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan seluruh anggotanya perempuan merupakan langkah positif yang membuka ruang bagi perempuan untuk lebih aktif dalam kegiatan demokrasi dan kepemiluan.
"Jadi, mereka lebih punya ajang untuk pembelajaran untuk mengasah diri dan membuka peluang mereka untuk ikut serta sebagai penyelenggara," jelasnya.
Tonjolkan Keunikan Bali
Pemilu di Bali/Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Selain itu, hal ini juga menjadi peluag bagi perempuan untuk berinteraksi dengan peserta pemilu. Ke depan, jika ada ketertarikan di bidang politik, diharapkan bisa lebih memuluskan jalan untuk ikut menjadi peserta pemilu.
Sekar juga menjelaskan terkait penggunaan pakaian adat Bali atau adat madya sering digunakan oleh petugas saat pemilu. Menurutnya, pakaian adat menunjukkan etika dan sopan santun petugas.
"Disamping juga untuk menonjolkan keunikan daerah Bali sebagai tujuan pariwisata dan secara psikologis ketika menggunakan pakaian adat lebih santun, damai, dan ramah," imbuhnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!