Unik! Negara Ini Punya Terlalu Banyak Uang, Bingung Bagaimana Belanjakan Anggaran Negara

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Jumat, 08 Nov 2024 14:30 WIB
Unik! Negara Ini Punya Terlalu Banyak Uang, Bingung Bagaimana Belanjakan Anggaran Negara
Negara Ini Punya Terlalu Banyak Uang, Bingung Bagaimana Belanjakan Anggaran Negara /Foto: Pexels/Mathias Reding

Republik Irlandia sedang mengalami permasalahan unik yang tidak bisa dirasakan negara lain. Peristiwa unik itu ialah Irlandia sedang mengalami surplus anggaran, yakni ketika jumlah aset lebih besar daripada pengeluaran. 

Kejadian itu bertolak belakang dengan keadaan ekonomi di beberapa negara maju lainnya. Dikutip dari The Economist, pemerintah Inggris dan Prancis menaikkan pajak terlalu tajam. Jerman kewalahan dengan utang rem yang diberlakukannya sendiri dan Italia meresahkan investor karena peminjamannya. 

Namun, pemerintah Irlandia malah kebingungan untuk menggunakan anggaran negara yang terlalu banyak. Ditambah lagi, dilansir dari BBC, Irlandia akan menerima uang pajak sebesar 13 miliar Euro (Rp221 triliun) dan bunga sejumlah 1 miliar Euro (Rp17 triliun) dari Apple setelah Pengadilan Eropa menemukan indikasi Irlandia memberikan keuntungan pajak secara ilegal kepada perusahaan asal Amerika itu di tahun 2016. 

Irlandia Punya Terlalu Banyak Uang, Kok Bisa?

Republik Irlandia /Foto: Pexels/gdtography

Sebenarnya, sebelum mendapatkan "rejeki nomplok" dari Apple pun kondisi ekonomi di negara tersebut sedang baik-baik saja. Laporan dari The Economist menyebutkan persentase pendapatan nasional bruto meningkat sebesar 4,9% tahun ini dan diprediksi meningkat 2,7% di tahun 2025. Pengangguran hanya 4,3% dari seluruh populasi dan inflasi di bawah 2%. 

Ini juga bukan pertama kalinya negara itu memiliki jumlah aset yang besar daripada pengeluaran. Surplus anggaran di Irlandia pernah terjadi di tahun 2022 dan 2023. Para menteri setempat memprediksi surplus sebesar 7,5% dari pendapatan nasional terjadi di tahun ini dan 2,9% di tahun berikutnya, bahkan setelah pemerintah meningkatkan pengeluaran dan memotong pajak. 

Mungkin, Beauties bertanya-tanya tentang darimana saja uang itu berasal. Ternyata, banyaknya uang dihasilkan dari kebijakan pajak perusahaan yang diterapkan oleh Republik Irlandia di tahun 1950-an untuk menarik pembisnis asing agar mendirikan perusahaan di negara itu. 

Pemerintah setempat hanya mematok pajak perusahaan sebesar 12,5% selama bertahun-tahun, relatif rendah dibandingkan negara-negara lain. Baru di tahun 2021, mereka meningkatkan tarif pajak menjadi 15%.

Strategi tersebut berhasil menggaet perusahaan asing untuk melakukan bisnis di negaranya. Dikutip dari BBC, ada Meta, Google, Airbnb, X, Apple, Pfizer, dan perusahaan raksasa lain yang bersarang di Republik Irlandia. 

Keuntungan yang didapatkan negara itu pun tidak main-main jumlahnya. Pendapatan negara dari pajak perusahaan di tahun 2015 ada di angka 7 miliar Euro (Rp119 triliun) dan 24 miliar Euro (Rp408 triliun) pada tahun lalu. Menteri Keuangan setempat memperkirakan jumlah pendapatan dari pajak perusahaan akan naik hingga 30 miliar Euro (Rp510 triliun) per tahun hingga akhir tahun 2020-an. 

Kebingungan Membelanjakan Uang

Irlandia /Foto: Pexels/Maicon Vinicius

Dengan anggaran negara sebanyak itu, pemerintah Republik Irlandia sempat kewalahan bagaimana cara "menghabiskan" uang tersebut. The Economist menuliskan bahwa pemangku kebijakan setempat akan menggunakan uang dari Apple untuk membentuk dana kekayaan negara. 

Selain itu, anggaran juga akan disalurkan menjadi dana hadiah di pemilu yang akan dilaksanakan tahun depan. Anggaran untuk kesejahteraan anak dinaikkan, ambang batas pajak penghasilan dinaikkan juga, dan investasi infrastruktur publik ditingkatkan menjadi 3 miliar Euro (Rp51 triliun).

David McWilliams, seorang ekonom terkemuka asal Irlandia, berpendapat bahwa infrastruktur publik wajib dibenahi oleh pemerintah lokal agar bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat. Menurutnya, kondisi infrastruktur di negaranya yang bisa dikatakan maju memiliki level yang setara dengan infrastruktur di negara-negara berkembang. 

"Irlandia adalah negara dunia pertama untuk ekonominya dengan infrastruktur layaknya negara dunia ketiga. Negara ini perlu untuk membelanjakan anggaran ke perumahan. Kami butuh pemerintah untuk mensubsidi rumah tidak hanya untuk warga miskin, tetapi juga kelas menengah yang paling utama," ucapnya di siniar Unhedged yang ditranskrip oleh Financial Times.  

Kalau kamu menjadi pemangku kebijakan di sana, apa yang akan kamu lakukan, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.