Viral di Medsos Pria Terobsesi hingga Menguntit Perempuan Berprofesi Dokter Gigi, Waspada Sindrom Erotomania! Apa Itu?

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 14 Apr 2023 13:30 WIB
Viral di Medsos Pria Terobsesi hingga Menguntit Perempuan Berprofesi Dokter Gigi, Waspada Sindrom Erotomania! Apa Itu?
Viral di Medsos Pria Terobsesi hingga Menguntit Perempuan Berprofesi Dokter Gigi, Waspada Sindrom Erotomania! Apa Itu?/Foto: Canva/yamasan

Belakangan ini media sosial ramai dengan pemberitaan soal seorang pria yang terobsesi dengan seorang perempuan berprofesi sebagai seorang dokter gigi. Pria yang diduga alami gangguan emosional tersebut diketahui meneror media sosial bahkan sampai mendatangi klinik tempat korban praktik.

Dari foto yang beredar di media sosial, pria itu diketahui juga sempat mengobrak-abrik meja kerja korban demi mendapatkan nomor hapenya. Tak hanya itu, beredar pula tangkapan layar pesan singkat di mana pria tersebut mengumumkan kepada teman-temannya bahwa ia akan segera menikahi sang dokter gigi. Jika dilihat dari media sosial pria itu, ia juga rajin mengupload foto korban sambil menunjukkan rasa cintanya.

Hal ini menarik perhatian publik hingga menjadi trending topic di media sosial. Aktivis perempuan Indonesia Kalis Mardiasih juga menyoroti sikap pria tersebut. Dalam unggahannya di media sosial, Kalis menyebutkan hal tersebut termasuk kasus kekerasan terhadap perempuan yang bersumber dari sejenis perilaku obsesif dalam bentuk penguntitan (stalking) pada korban. Perilaku ini juga dikenal dengan istilah erotomania. Apa itu?

Apa Itu Erotomania?

Ilustrasi stalkingIlustrasi stalking/ Foto: Freepik/gpointstudio

Dilansir dari Web MD, erotomania adalah ketika seseorang berpikir orang lain jatuh cinta dengannya tetapi sebenarnya tidak. Orang lain tersebut bisa saja selebriti, tokoh politik, atau orang yang belum pernah ditemui.

Penderitanya bisa begitu yakin akan cinta ini sehingga mereka mengira sedang menjalin hubungan dengan orang ini. Mereka bahkan tidak dapat menerima fakta yang membuktikan sebaliknya.

Dilansir dari Healthline, beberapa orang dengan sindrom ini mungkin percaya bahwa orang asing yang baru mereka temui sedang jatuh cinta dengan mereka. Penderitanya mungkin merasa tidak mungkin melepaskan keyakinan mereka bahwa orang lain mencintai mereka, meskipun kurangnya bukti bahwa ini benar.

Dikenal pula dengan sindrom de Clérambault, erotomania jarang terjadi. Hal ini bisa terjadi dengan sendirinya, namun biasanya terkait dengan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Erotomania bisa terjadi selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun.

Penyebab dan Gejala Erotomania

Pentingnya rehat dari media sosial/Foto: Freepik.com/sittiphong

Viral di Medsos Pria Terobsesi hingga Menguntit Perempuan Berprofesi Dokter Gigi, Waspada Sindrom Erotomania! Apa Itu?/Foto: Freepik.com/sittiphong

Penyebab Erotomania

Dilansir dari Web MD, saat seseorang mengalami gangguan delusi, mereka mungkin tidak mampu memproses isyarat sosial dengan cara yang benar. Mereka mungkin salah membaca wajah atau bahasa tubuh seseorang dan mungkin berpikir orang lain sedang menggodanya ]padahal sebenarnya tidak.

Pada akhirnya, ini membuat mereka berpikir bahwa orang lain tertarik padanya. Ide ini bisa berkembang seiring waktu, terutama jika penderitanya menghabiskan banyak waktu sendirian.

Batasi Jumlah Waktu di Media SosialIlustrasi/Foto: Pexels/Magnus Mueller

Para ahli tidak begitu yakin mengapa erotomania itu bisa terjadi. Namun penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat memperburuk keyakinan delusi pada beberapa orang. Itu karena mudah untuk menonton, mencari tahu, hingga memperhatikan kehidupan seseorang secara online tanpa sepengetahuan mereka.

Selain itu, stres juga dapat memicu erotomania. Jika seseorang kehilangan sosok yang dekat dengannya, seperti kerabat atau teman dekat, mereka mungkin mencari rasa aman pada orang yang berkuasa. Mereka mungkin mengira sosok itu dapat "menjaga" diri mereka tetap aman.

Kasus Erotomania

Pada 1980, ada seorang perempuan yang secara keliru meyakini bahwa beberapa pria berbeda pada waktu yang berbeda pula secara obsesif jatuh cinta pada dirinya. Kasus erotomania yang dialami perempuan ini berlangsung selama delapan tahun sebelum akhirnya berhasil diobati, sebagaimana dilansir dari Healthline.

Ada pula kasus Robert Hoskins pada 1955. Hoskins terobsesi mengejar penyanyi terkenal Madonna. Dia percaya bahwa Madonna ditakdirkan untuk menjadi istrinya. Hoskins dilaporkan memanjat tembok di luar rumah Madonna beberapa kali. Dia juga mengancamnya dengan kasar sebelum dia diadili di pengadilan dan dikirim ke penjara selama sepuluh tahun.

Gejala Erotomania

Ilustrasi pria stres setelah putus cinta/Foto: Freepik/wavebreakmedia_microIlustrasi/Foto: Freepik/wavebreakmedia_micro

Dilansir dari Web MD, tanda erotomania yang paling jelas adalah keyakinan yang salah bahwa seseorang memiliki perasaan yang kuat terhadap penderita. Ini mungkin membantu suasana hati dan harga diri penderita pada awalnya. Tetapi penderita mungkin kesal ketika seseorang memberi tahu dirinya bahwa itu tidak benar.

Penderita mungkin bertindak normal di kehidupan sehari-hari. Namun saat 'khayalan' tumbuh, sepertinya orang yang dicintai penderita sedang mengirim petunjuk nonverbal kepadanya. Penderita mungkin melihat pesan dalam benda sehari-hari, seperti nomor pelat nomor atau lampu di pesawat.

Erotomania bisa menjadi hal yang membahayakan. Dalam kasus yang serius, hal itu dapat memicu aksi penguntitan atau pelecehan. Penderita mungkin mencoba menyakiti diri sendiri ketika seseorang memberi tahu mereka bahwa apa yang mereka yakini tidak benar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE