Viral! Pekerja di Thailand Meninggal Dunia Gegara Cuti Sakitnya Diduga Ditolak oleh Atasan
Seorang pekerja di Thailand meninggal dunia setelah cuti sakitnya diduga ditolak oleh atasan. Ia adalah May, seorang karyawan di pabrik elektronik di Kawasan Industri Bang Pu di distrik Muang, provinsi Samut Prakan.
Dalam laman Facebook, rekan kerja May mengumumkan kematiannya setelah ia tidak lagi diizinkan cuti sakit. Mengutip MS News, ia mengunggah tangkapan layar sebuah pesan dalam obrolan grup.
Obrolan grup pekerja Thailand/ Foto: MS News |
"Tolong beri saya surat dokter. Berhenti (libur) berhari-hari," bunyi pesan atasan May.
"Bagaimana kabarmu? Dari surat dokter, kamu harus mengirimkan surat kematian," kata teman May.
"Sekarang dia sudah meninggal dunia," tulis pesan lainnya.
Postingan tersebut langsung menuai banyak komentar negatif untuk perusahaan tempat May bekerja.
May Menderita Radang Usus Besar
Ilustrasi sakit radang usus/Foto: iStockphoto/ sirawtit99
Melansir Bangkok Post, menurut rekan kerjanya itu, May pertama kali mengambil cuti dengan surat dokter pada 5-9 September. Ia dirawat di rumah sakit selama empat hari, setelah didiagnosis menderita radang usus besar.
Namun, selama empat hari mendapat perawatan tersebut, May memberi tahu temannya bahwa kondisinya belum kunjung membaik. Karena cutinya telah habis, ia pun meninggalkan rumah sakit, untuk kemudian ingin meminta mengambil cuti dua hari lagi, pada 10-12 September.
Seminggu mendapat perawatan, May masih belum fit untuk kembali bekerja. Lalu, ia meminta manajernya untuk tambahan satu hari.
Manajer May mengatakan jika ia harus masuk kerja dan menyerahkan surat dokter terlebih dahulu, karena ia telah mengambil cuti sakit berkali-kali. Sementara itu, menurut teman-temannya, May tidak memiliki riwayat mengambil cuti sakit sebelum ia menderita sakit radang usus besar ini.
May Hanya Mampu Kerja Selama 20 Menit, Lalu Terjatuh...
Ilustrasi sakit/Foto: Getty Images/iStockphoto/sutichak
Karena takut kehilangan pekerjaannya, May akhirnya pergi bekerja pada 13 September 2024 dalam kondisi yang masih merasa sangat sakit. Saat bekerja itu, May hanya mampu bekerja selama 20 menit.
Ia lalu jatuh ke lantai dan dilarikan ke rumah sakit untuk segera menjalani operasi darurat. Namun sayang, ia dinyatakan meninggal dunia karena necrotising enterocolitis, pada Sabtu (14/9).
Pada hari Senin, perusahaan tempat May bekerja, yakni Delta Electronics Thailand, mengumumkan kabar meninggal dunia di halaman Facebooknya, dan menyampaikan belasungkawa.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya rekan kami. Pikiran dan belasungkawa tulus kami sampaikan kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya selama masa sulit ini," kata pengumuman tersebut.
Terkait permasalahan cuti antara May dan manajernya ini, pihak perusahan pun membuat klarifikasinya. Diketahui, perusahaan akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menjawab kegaduhan yang terjadi.
"Saat ini, kami masih dalam proses mengungkap fakta seputar kematiannya dan telah memulai penyelidikan menyeluruh. Tujuan kami adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang situasi tersebut sekaligus memastikan kami memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarganya. Kami tetap berkomitmen penuh untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membantu selama masa yang penuh tantangan ini," lanjut pengumuman tersebut.
"Kami akan membagikan informasi terbaru saat informasi lebih lanjut tersedia. Terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda selama masa sensitif ini,” tutupnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Obrolan grup pekerja Thailand/ Foto: MS News