STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

Waspada Duck Syndrome: Kondisi Lagi Dirundung Masalah Tetapi Tampak Baik-baik Saja dari Luar

Fina Prichilia | Beautynesia
Kamis, 18 Nov 2021 22:15 WIB
Waspada Duck Syndrome: Kondisi Lagi Dirundung Masalah Tetapi Tampak Baik-baik Saja dari Luar

Pernah nggak kamu bertemu orang yang sebenarnya lagi punya masalah, tapi tampak baik-baik aja? Atau mungkin aja itu sudah terjadi pada hidupmu saat ini.

Kondisi tersebut bernama duck syndrome, Beauties. Pertanyaannya kenapa dikaitkan dengan duck atau bebek? Istilah ini pertama kali dikemukakan seorang profesor dari Stanford University, AS, yang mengibaratkan bebek yang tampak tenang di atas permukaan air. Padahal ia lagi bersusah payah agar dirinya tetap mengapung.

Biasanya hal ini kerap dialami para mahasiswa yang punya tekanan untuk memenuhi tuntutan hidup, seperti ekspektasi yang tinggi dari keluarga, sifat perfeksionis, tuntutan pencapaian akademik, pengaruh media sosial, self-esteem yang rendah, sampai tekanan di lingkungan pertemanan.

Gejala dari Duck Syndrome

Merapikan tempat tidur berdampak positif bagi kesehatan mentalIlustrasi tersenyum tapi penuh tekanan. /Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Mungkin kamu merasa dengan tidak menunjukkan kesusahanmu dan menutupinya dengan tidak memperlihatkannya adalah hal yang tepat. Namun sebenarnya kamu mengalami kesulitan karena aneka tekanan tersebut.

Dirangkum dari Better Help, stres berkepanjangan, merasa cemas, sulit tidur, sulit berkonsentrasi adalah beberapa gejalanya. Orang dengan sindrom ini juga kerap membandingkan diri dengan orang lain yang dianggap lebih baik hidupnya, serta punya pikiran bahwa mereka lagi diperhatikan oleh semua orang.

Jika tidak diatasi atau diabaikan begitu saja, sindrom ini bisa berisiko membuat penderitanya semakin mengalami beban yang terasa berat, mengalami depresi, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Kiat Mengatasi Duck Syndrome

Me time adalah cara tepat untuk istirahatMe time. / Foto: Pexels/ Andrea Piacquadio

Beauties, untuk mengatasinya kamu bisa mulai belajar mengenali diri sendiri dan bekerjalah sesuai kapasitasmu, serta berikan apresiasi terhadap diri sendiri. Selanjutnya, berhentilah membandingkan terlalu berlebihan diri dengan orang lain.

Rutin melakukan me time dan detoks media sosial juga diketahui turut bisa mengurangi tekanan yang kamu rasakan. Bila kamu merasa butuh bantuan profesional, terlebih sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka  mengunjungi psikolog maupun psikiater dapat dijadikan pilihan.

-----------

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE