Keju adalah salah satu produk olahan susu (dairy food) yang menjadi favorit banyak orang. Keju disukai karena rasanya yang gurih serta bisa dicampurkan dengan beragam olahan makanan lain, mulai dari yang asin hingga manis.
Namun, produk fermentasi ini sangat rentan basi dan berjamur jika tidak disimpan dengan benar. Mengetahui cara menyimpan keju, khususnya yang telah dibuka dengan benar dapat membuat keju awet dan tetap terjaga kualitasnya.
Sebelum itu, penting untuk memahami jenis keju karena masa simpan masing-masing keju berbeda. Merujuk Food & Wine, jenis keju lunak, seperti mozzarella, cream cheese, dan ricotta dapat disimpan dalam lemari es selama satu hingga dua minggu. Sedangkan, keju keras seperti cheddar, edam, gouda, dan parmesan dapat bertahan lebih lama di lemari es, yakni 6 bulan sebelum dibuka dan 3–4 minggu setelah dibuka.
Cara terbaik untuk menentukan apakah keju sudah rusak atau belum adalah dengan mengandalkan indra penglihatan, penciuman, dan perasa. Dilansir dari laman EatingWell, berikut ini tanda-tanda keju yang sudah tidak layak dikonsumsi.