3 Ciri-Ciri Keju Sudah Tidak Layak Dikonsumsi, Begini Cara Simpan yang Benar!
Keju adalah salah satu produk olahan susu (dairy food) yang menjadi favorit banyak orang. Keju disukai karena rasanya yang gurih serta bisa dicampurkan dengan beragam olahan makanan lain, mulai dari yang asin hingga manis.
Namun, produk fermentasi ini sangat rentan basi dan berjamur jika tidak disimpan dengan benar. Mengetahui cara menyimpan keju, khususnya yang telah dibuka dengan benar dapat membuat keju awet dan tetap terjaga kualitasnya.
Sebelum itu, penting untuk memahami jenis keju karena masa simpan masing-masing keju berbeda. Merujuk Food & Wine, jenis keju lunak, seperti mozzarella, cream cheese, dan ricotta dapat disimpan dalam lemari es selama satu hingga dua minggu. Sedangkan, keju keras seperti cheddar, edam, gouda, dan parmesan dapat bertahan lebih lama di lemari es, yakni 6 bulan sebelum dibuka dan 3–4 minggu setelah dibuka.
Cara terbaik untuk menentukan apakah keju sudah rusak atau belum adalah dengan mengandalkan indra penglihatan, penciuman, dan perasa. Dilansir dari laman EatingWell, berikut ini tanda-tanda keju yang sudah tidak layak dikonsumsi.
1. Perubahan Tampilan
Keju rusak dan berjamur/Foto: Cheesescientist.com
Keju yang rusak dapat dilihat secara kasat mata, mulai dari tumbuh jamur berupa bintik biru, merah, atau putih, perubahan warna, serta tekstur berlendir atau berminyak.
Demikian juga bila kemasannya kembung, rusak, atau berair, segera dibuang. Jika keju mulai berubah terlalu banyak dari tampilan aslinya, itu menandakan keju tersebut sudah rusak dan tidak layak untuk dimakan.
2. Bau Keju yang Kuat dan Tidak Sedap
Tanda keju basi/Foto: Cheesescientist.com
Perubahan signifikan pada bau keju bisa menjadi acuan apakah keju sudah busuk atau belum. Keju yang rusak dapat menimbulkan berbagai bau tidak sedap atau tengik seperti susu basi.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau pecahnya protein dan lemak dalam keju. Jika dirasakan aromanya aneh dan tidak seperti biasanya, jangan dimakan.
3. Perubahan Rasa
Macam-macam keju/Foto: Freepik.com/Racool_studio
Hal terakhir yang bisa lakukan adalah dengan mencicipinya. Potong sebagian kecil dan rasakan di mulut, tapi jangan ditelan. Jika keju terasa sangat pahit, asam, apek atau tidak seperti rasa keju pada umumnya, itu tandanya keju tersebut telah rusak. Bila sudah begini, sebaiknya segera buang kejunya, ya!
Cara Menyimpan Keju agar Awet di Kulkas
Cara menyimpan keju agar segar dan tahan lama di kulkas/Foto: Freepik.com/pixel-shot.com
Penyimpanan keju yang salah setelah dibuka dari kemasannya akan merubah rasa dan tekstur keju, bahkan bisa sampai tubuh jamur. Untuk menyimpan keju agar tetap segar dan awet, kamu bisa mengikuti beberapa cara berikut:Â
1. Potong Keju Menggunakan Pisau dan Talenan Bersih
Kamu tentu sering memotong sebagian keju untuk dipakai, dan menyimpan sisanya di kulkas sebagai stok. Sebelum itu, jaga kebersihan alat untuk memotong keju agar tidak terkontaminasi.Â
Potong keju di atas talenan dan pisau yang kering dan bersih. Jika pemotongannya bersih dan cara penyimpanannya benar, keju akan bertahan cukup lama.
2. Simpan di Wadah Tertutup
Menurut laman The Cheese Lover, untuk membungkus sisa potongan keju, gunakan bahan yang berpori seperti kertas lilin, kertas roti (baking paper), atau alumunium foil guna memberikan ruang bagi keju bernapas. Hindari membungkus menggunakan plastik karena dapat merusak cita rasa keju.
Setelah itu, letakkan keju di dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi dengan bahan makanan berbau menyengat di kulkas. Jika ingin mengonsumsi kembali keju yang telah dipakai sebelumnya, tinggal buang sedikit bagian luar yang mengering.
3. Simpan di Suhu yang Tepat
Umumnya, cara terbaik untuk menyimpan semua jenis keju adalah di tempat yang gelap, dingin, dan berangin. Kulkas memiliki beberapa kompartemen dengan suhu berbeda yang bisa memengaruhi kualitas keju saat disimpan di sana.
Dikutip dari laman Martha Stewart, penjual keju artisan Louise Kennedy Converse punya saran cerdas untuk menaruh keju di kulkas. Tempat yang paling ideal adalah di rak sayuran bersuhu sekitar 4 derajat Celsius karena suhunya stabil dan lembap.
4. Jangan Menggabungkan Keju
Hindari menggabungkan beberapa jenis keju dalam satu wadah karena setiap jenis keju memiliki karakteristiknya sendiri dan keawetannya berbeda-beda. Keju keras cenderung lebih tahan lama dibandingkan keju lunak, sebab keju lunak mengandung banyak air, sehingga rentan terhadap pertumbuhan bakteri.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!