3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Sabtu, 26 Aug 2023 22:00 WIB
3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan
3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Kebiasaan buruk adalah suatu tindakan yang biasanya tidak bisa diterima atau dianggap negatif oleh khalayak umum. Sayangnya, sebagian besar kebiasaan buruk ini terbiasa dilakukan sejak usia dini.

Meskipun ketika dewasa, semua orang tahu bahwa kebiasaan tertentu itu dianggap buruk dan berusaha menyembunyikan atau menghentikannya, ingatan bawah sadar dan kondisi tertentu memicu kebiasaan buruk itu muncul secara otomatis.

Dilansir dari Mom Junction, inilah beberapa kebiasaan anak yang bisa bertahan hingga dewasa jika tidak segera diintervensi secepat mungkin.

Mengisap Ibu Jari

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Martin Dubé
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Martin Dubé

Kebiasaan mengisap jari dimulai sejak bayi dilahirkan dan berlanjut hingga usia mereka mencapai 2 hingga 4 tahun. Meskipun normalnya kebiasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya, beberapa anak mungkin memerlukan intervensi.

Mengisap jari sendiri merupakan kebiasaan buruk yang akan memengaruhi pembentukan gigi anak jika dibiarkan terus berlanjut. Oleh karena itu, kebiasaan ini harus segera dihentikan sebelum menyebabkan kerusakan permanen.

Jika anak sudah cukup dewasa untuk memahami ucapan pengasuh atau orang tua, jelaskan alasan yang membuat mereka harus menghentikan kebiasaan itu. Ajarkan mereka cara lain untuk membuat dirinya merasa nyaman dan ingatkan jika mereka melakukan kebiasaan itu tanpa sadar.

Menggigit Kuku Jari

3 Kebiasaan Buruk Anak Ini Bisa Menetap hingga Dewasa Jika Tak Segera Dihentikan/Foto: Unsplash

Kebiasaan menggigit kuku jari tidak hanya bisa dilakukan oleh anak kecil, tetapi juga orang dewasa ketika sedang stres. Hal ini bisa terjadi mengingat ini adalah salah satu kebiasaan anak-anak yang bisa menetap hingga dewasa jika tidak segera dihentikan.

Karena alasan dibalik kebiasaan menggigiti kuku jari biasanya dipicu oleh kecemasan dan stres, orang tua bisa mengidentifikasi pemicu stres dan mengatasinya. Namun, jika kebiasaan ini tidak dilakukan karena stres, ajak anak melakukan aktivitas yang melibatkan fungsi kedua tangannya.

Jika anak sudah berusia cukup dewasa, coba jelaskan alasan yang membuat mereka tidak seharusnya menggigiti kuku jari dan minta mereka berhenti. Ketika mereka mencoba berhenti dari kebiasaan ini, puji dan coba berikan penghargaan.

Menggigit atau Menjilati Bibir

Ilustrasi/Foto: Freepik/wayhomestudio
Ilustrasi/Foto: Freepik/wayhomestudio

Ada banyak alasan yang membuat seorang anak menggigit atau menjilati bibirnya. Beberapa anak melakukannya karena merasa cemas, sedangkan beberapa anak lain melakukan kebiasaan buruk itu karena kondisi fisik tertentu, seperti bibir yang kering atau gigi atas yang menonjol melewati gigi bawah.

Jika kecemasan adalah penyebabnya, orang tua bisa mencoba menenangkan anak dan mengalihkan perhatian mereka dari rasa cemas itu. Sementara itu, jika penyebabnya adalah kondisi fisik, berikan solusi yang sesuai untuk mengatasi pemicu kebiasaan itu.

Orang tua bisa mengaplikasikan petroleum jelly untuk mengatasi masalah bibir kering jika anak sudah cukup dewasa atau memberi mereka cukup air jika anak masih kecil. Sementara itu, jika permasalahannya ada pada struktur gigi, maka orang tua harus berkonsultasi dengan dokter gigi terdekat.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE