Lemak seringkali memiliki stigma yang buruk di kepala banyak orang. Tidak jarang seseorang menganggap lemak tidak baik bagi tubuh dan dapat merugikan.
Padahal, hal tersebut tidaklah benar. Tubuh seseorang tetap memerlukan lemak dan tidak semua lemak itu jahat lho! Lalu, mitos mengenai lemak apalagi yang masih beredar dan dominan dipercaya masyarakat?
Dilansir dari detikFood, ini dia 5 mitos tentang lemak yang sudah usang. Yuk simak!
1. Lemak Buruk untuk Jantung
Lemak Buruk untuk Jantung/Foto: Freepik.com/Mdjaff |
Dulu lemak dianggap berbahaya bagi kesehatan jantung. Namun sebenarnya, banyak lemak sehat yang bisa mencegah penyakit jantung dan meningkatkan daya ingat. Misalnya lemak omega-3, lemak tak jenuh ganda, dan hampir semua lemak tak jenuh tunggal.
Menurut ahli gizi David Geffen, lemak sehat terdapat dalam alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan berminyak. Lemak sehat ini tidak hanya menyehatkan jantung, tetapi juga dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi peradangan. Tetapi kamu tetap perlu berhati-hati dengan lemak trans ya!
2. Makanan Tinggi Lemak Buruk untuk Kolesterol
Makanan Tinggi Lemak Buruk untuk Kolesterol/Foto: Freepik.com/Xb100 |
Makanan berlemak tidak sepenuhnya buruk untuk kolesterol, hal itu tergantung jenis lemaknya. The American Heart Association merekomendasikan untuk memilih lemak tak jenuh.
Jenis lemak ini biasanya terdapat pada makanan vegetarian dan ikan berminyak. Manfaatnya sangat bagus karena menurunkan kolesterol jahat dan memungkinkan arteri terbuka.
Sebuah penelitian juga merekomendasikan untuk mengkonsumsi almond secara teratur yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat karena mengandung lemak yang sehat.
3. Lemak Menyebabkan Berat Badan Naik
Lemak Menyebabkan Berat Badan Naik/Foto: Freepik.com/Freepik |
Menghindari makanan berlemak karena takut berat badan menjadi masalah bagi banyak orang. Jika kamu makan terlalu banyak, kamu bisa menambah berat badan. Namun, jika dikonsumsi dalam porsi yang cukup, nggak bikin gemuk!
Sebuah studi JAMA menemukan bahwa makan lemak sehat pun membuat kamu merasa kenyang lebih lama. Seorang ahli gizi Sandy Procte mengatakan bahwa lemak dicerna lebih lambat dibandingkan makanan tidak berlemak, sehingga kamu merasa lebih kenyang setelah makan.