5 Tanda Kamu Perlu Menemui Psikolog dan Simak Cara Temukan Psikolog yang Tepat
People say, “When life gives you lemons, make lemonade”. Pasti sudah tidak asing, kan, dengan frasa itu? Frasa yang digunakan agar kita tetap memiliki pemikiran positif dan optimis saat menghadapi suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginan.
And we are not alone, this happens to everyone. Yang membedakan hanyalah waktu terjadinya. Kita semua pernah mengalami kecemasan, stres, dan perubahan perasaan yang cepat.
Penyebabnya beragam, bisa karena hubungan yang saat ini kurang baik, penolakan, masalah finansial, atau kehilangan lainnya. One way or another we need to get ourselves back. Tapi, terkadang kita juga membutuhkan bantuan orang lain untuk bangkit. Tidak perlu malu mengakui kalau kita butuh bantuan, justru dengan melakukannya, menjadi tanda kalau kita menyayangi diri sendiri.
Jadi, apa saja tanda kalau kita harus menemui psikolog?
1. Mengalami Trauma
![]() Mengalami Trauma/Foto: Freepik/Freepik |
Melansir dari Forbes, salah satu yang menjadi tanda kalau kita harus menemui psikolog ketika kita mengalami trauma. Mereka yang mengalami kekerasan fisik dan seksual atau trauma lainnya yang belum sepenuhnya “sembuh”. Trauma seperti ini biasanya cukup melekat, sehingga kita perlu melakukan tindakan agar tidak semakin tertekan dengan trauma itu.
2. Berduka
![]() Berduka/Foto: Freepik/benzoix |
Berduka bisa banyak macamnya, bisa karena kehilangan seseorang, putus cinta, atau mengalami perceraian. Masih dari Forbes, untuk bisa mengatasi kesedihan dalam bentuk apa pun, pada beberapa kasus bisa menjadi proses yang panjang dan menyakitkan, apalagi jika kita hanya bisa memendamnya sendirian.
3. Kesulitan Mengatur Emosi
Kesulitan Mengatur Emosi/Foto: Freepik/rawpixel.com |
Setiap orang pasti pernah mengalami berbagai emosi, entah itu bahagia, sedih, marah, cemas, dan berbagai perasaan lainnya. Penting bagi kita untuk memerhatikan seberapa sering atau seberapa kuat luapan emosi ini kita rasakan.
Menurut Dr. Ramani Durvasula, psikolog dan penulis Don’t You Know Who I Am?: How to Stay Sane in an Era of Narcissism, Entitlement, and Incivility kepada Forbes, “Kemarahan sering menjadi bagian dari presentasi depresi. Kenyataannya, pada pria, depresi sering kali disalahartikan, menganggap menjadi pemarah adalah sifat maskulin.”
Jika seseorang terus menerus merasa sedih, hampa, dan tidak tertarik pada segala hal, bisa menjadi tanda mengalami depresi klinis.
Kenali Tanda ya Berikutnya yang Mengharuskan Kamu Konsultasi dengan Psikolog
Tanda Kamu Harus Konsultasi ke Psikolog/Foto: Freepik/Dragen Zigic
4. Kesulitan dalam Membangun dan Mempertahankan Hubungan
![]() Sulit Membangun dan Mempertahankan Hubungan/Foto: Freepik/wayhomestudio |
Dr. Durvasula dalam Forbes mengatakan, “Kesehatan mental dapat memengaruhi hubungan kita dalam berbagai cara—bisa menyebabkan seseorang menarik diri dari orang-orang terdekatnya, menyebabkan ketidakamanan dalam sebuah hubungan, dan bisa juga menyebabkan mereka sangat bergantung pada orang lain untuk mendapatkan dukungan emosional.”
Dr. Durvasula menambahkan, “Orang yang memiliki masalah psikologis atau emosional cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan di lingkungannya."
5. Tidak Bekerja dengan Maksimal
![]() Tidak Maksimal Saat Melakukan Pekerjaan/Foto: Freepik/lookstudio |
Penurunan kinerja baik di kantor atau mungkin sekolah menjadi salah satu tanda dari seseorang yang sedang menghadapi masalah psikologi maupun dari segi emosi.
Dr Durvasula juga menyebutkan bahwa masalah kesehatan mental bisa mengganggu ingatan, perhatian, konsentrasi, energi, dan bisa mengakibatkan sikap apatis yang bisa melemahkan semangat untuk bekerja. Dan hal ini akan membuat produktivitas menurun.
Tips Mendapatkan Psikolog yang Tepat
![]() Mendapatkan Psikolog yang Tepat/Foto: Freepik/Freepik |
Pada kenyataannya, tidak semua psikolog cocok dengan kita. Ada kalanya kita perlu mencari psikolog yang tepat dan nyaman saat kita mengungkapkan perasaan. Berikut beberapa cara yang bisa Beauties lakukan untuk mendapatkan psikolog yang tepat:
Melansir dari ABC, seorang psikolog, Megan Tuhoey mengatakan, “Psikologi adalah sebuah investasi terhadap kesehatan mental. Dan sama halnya dengan investasi yang lain, ada baiknya kita mengetahui ke mana uang kita akan digunakan dan siapa yang kita percayai dengan uang kita tersebut.”
Coba tanyakan kepada diri sendiri, “Kenapa aku ingin pergi ke psikolog?”, “Apakah aku merasa cemas?” “Apakah aku merasa depresi, marah?” “Apakah hal ini berpengaruh pada hubunganku?”
Jika kamu belum tahu jawabannya, itu pun tak mengapa. Tapi, dengan mengidentifikasi masalahnya, bisa membantu mengerucutkan pilihan psikolog yang sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya dengan mencari 'Psikolog terbaik untuk mengatasi kemarahan'. Atau, Beauties juga bisa mencari rekomendasi dari teman dan keluarga.
--
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




