Beauties, pernahkah kamu mendengar metode Healthy Eating Plate yang ditemukan oleh Universitas Harvard? Healthy Eating Plate sendiri merupakan metode pola makan dari Diet Harvard yang ditemukan oleh para ahli nutrisi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health yang bekerja sama oleh para peneliti dari Harvard Health Publications pada tahun 2011 lalu. Bahkan, diet ini digadang-gadang akan menjadi standar untuk menjalani hidup yang sehat dan dapat memperpanjang usia.
FYI, diet Harvard sebenarnya merupakan panduan untuk menciptakan makanan yang sehat dan seimbang, sebagaimana dikutip dari The Nutrition Sources. Pelaku diet ini harus memprioritaskan sayuran dan buah-buahan untuk mengisi setengah dari setiap porsi makan dan melengkapi separuh lainnya dengan biji-bijian dan protein sehat.
Penasaran bagaimana cara menjalani Healthy Eating Plate ala diet Harvard ini? Melansir CNBC, kamu bisa menerapkan 6 cara mudah berikut ini.
Sayur dan Buah-Buahan Mengisi Setengah Bagian Piring
Sayur dan buah-buahan/Foto: Freepik.com |
Para peneliti menyarankan untuk mengisi porsi makan kamu dengan variasi sayur serta buah-buahan dan mereka juga menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak sayur daripada buah. Perlu diingat bahwa kentang tidak termasuk dalam kategori sayuran saat menjalankan metode Healthy Eating Plate. Ini dikarenakan kentang bertindak sebagai karbohidrat olahan yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Biji-Bijian Utuh Mengisi Seperempat Bagian Piring
Quinoa/Foto: Freepik.com |
“Biji-bijian utuh memiliki lebih banyak vitamin dan juga fitokimia dan mineral, yang jauh lebih sehat bagi kita dan tidak akan meningkatkan gula darah begitu cepat,” kata Lilian Cheung. Beberapa jenis biji-bijian utuh yang direkomendasikan di antaranya, oats, quinoa, gandum utuh, dan beras merah.
Isi Seperempat Piring dengan Protein Sehat
Dada ayam/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers |
Sama seperti jenis diet lain, diet Harvard menyelami protein mana yang boleh dikonsumsi dan protein mana yang sebaiknya dihindari. Beberapa protein sehat yang direkomendasikan adalah ikan, ayam, kacang polong, dan bebek. Pelaku diet ini harus membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan seperti sosis.
Masak dengan Menggunakan Minyak Sehat Secukupnya
Minyak canola/Foto: Freepik.com |
Untuk menghindari konsumsi lemak trans yang tidak sehat, disarankan untuk tidak memasak dengan minyak terhidrogenasi parsial seperti margarin dan minyak nabati tertentu. Jenis minyak nabati yang disarankan adalah minyak zaitun, minyak canola, minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak biji bunga matahari.