6 Tanda Kamu Punya Inner Child yang Terluka, Berpotensi Menghambat Diri
Segala bentuk karakter hingga perasaan yang kamu alami saat ini tentunya tidak lepas dari pengalaman masa kecil atau yang kerap disebut inner child. Melansir dari laman Healthline, inner child digambarkan sebagai bentuk ekspresi seseorang yang terbentuk dari segala macam pengalaman dalam tahap kehidupannya ketika kecil.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki masa kecil yang sewajarnya, beberapa di antaranya harus melewati pengalaman-pengalaman tidak baik yang menimbulkan luka tersendiri. Bayangan negatif itulah yang akhirnya memainkan peran penting dalam pembentukan karakter sehingga muncul beberapa kebiasaan yang justru menyulitkan orang itu sendiri.
Berikut Beautynesia telah merangkum 6 ciri kepemilikan inner child terluka yang belum terselesaikan. Simak berikut ini!
1. Malu untuk Mengekspresikan Emosi yang Dirasakan
Sulit mengekpresikan emosi dalam diri/Foto:Freepik.com/Rawpixel.com |
Tidak sesederhana hanya karena alasan ingin terlihat kuat, kebiasaan menyangkal emosi serta kesedihan dalam diri menjadi salah satu tanda adanya luka emosi yang tersimpan begitu lama.
Mengutip dari laman Medium, pengalaman diabaikan ataupun dilecehkan secara emosional membuat seseorang tumbuh dengan kebencian atas kelemahan yang ada pada dirinya. Ketidakmampuan atas sesuatu membuat kamu menyalahkan diri sendiri dan menganggapnya sebagai hal memalukan yang harus disembunyikan. Sehingga tidak peduli sebesar apa kesedihan yang dirasa, kamu akan selalu menutupi hal tersebut dari orang-orang di sekitarmu.
2. Melakukan Hal Apapun untuk Menghindari Kemarahan dari Orang Lain
![]() Selalu berusaha menyenangkan orang lain/Foto:Freepik.com/Cookie_studio |
Masa kanak-kanak yang memaksa kamu untuk selalu menjadi pribadi yang baik membentuk sebuah ketakutan tersendiri ketika menyakiti orang lain. Hukuman tidak menyenangkan ketika berbuat nakal di masa lampau terus membayangi hingga sampai pada titik di mana kamu harus selalu menjadi baik terhadap segala hal.
Kondisi ini semakin diperparah dengan keraguan dalam diri sehingga kamu terus merasa membutuhkan pengakuan orang lain atas apa yang kamu kerjakan. Akibatnya, kamu akan menjadi seorang people pleaser di mana selalu berusaha menyenangkan orang lain sekalipun hal tersebut malah menyakiti diri kamu sendiri.
3. Krisis Kepercayaan Diri
![]() Sering ragu akan kemampuan diri sendiri/Foto:Freepik.com/Yanalya |
Sudah berhasil melakukan segalanya dengan baik tetapi masih saja sulit melihat kemampuan yang ada pada diri sendiri? Hati-hati, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda kamu memiliki luka yang terlalu lama.
Beauties, pengalaman diragukan hingga direndahkan oleh orang terdekat secara terus menerus menjadi luka batin utama yang kerap dirasakan oleh anak-anak. Alih-alih mendapat pujian, seringkali orang tua gemar membandingkan keberhasilan anaknya dengan pencapaian orang lain. Tindakan inilah yang akhirnya mempengaruhi kepercayaan dari anak itu sendiri sehingga sulit untuk membangun keyakinan karena terjebak pada masalah trust issue yang dirasakannya.
4. Selalu Merasa Khawatir pada Hal-hal yang Telah Selesai
![]() Terlalu sering mengkhawatirkan sesuatu/Foto:Freepik.com/DCstudio |
Berkaitan dengan ketidakmampuan untuk mengutarakan perasaan sesungguhnya membuat emosi yang seharusnya bisa dibagi malah menjadi boomerang untuk diri sendiri. Perasaan terluka yang dipendam sejak kecil membentuk sebuah kekhawatiran berlebih terhadap segala hal.
Seperti yang dilansir dari laman Psych Go, emosi yang pernah dilecehkan ketika kecil kerap kali membuat seseorang sulit untuk melupakan sesuatu yang telah terjadi. Sekalipun telah mencapai kehidupan yang baru, kamu tetap mengkhawatirkan kenangan lama yang membuatmu sulit untuk bahagia.
5. Cenderung Menolak Hal-hal Baru
![]() Terlalu takut untuk keluar dari zona nyaman/Foto:Freepik.com/Jcomp |
Besarnya ketakutan akan hal-hal tidak baik memaksa kamu untuk selalu mencari tempat yang dirasa aman guna menutupi rasa cemas yang diderita. Lambat laun, pemikiran tersebut membuat kamu kesulitan untuk membuka diri terhadap hal baru dan memilih stuck pada kondisi yang itu-itu saja.
Memang, nyaman rasanya untuk tetap berada pada zona yang dirasa aman. Tetapi, apakah kamu akan selamanya bertahan di posisi tersebut dan tidak berusaha mengembangkan diri ke arah yang lebih baru dari sebelumnya?
6. Tidak Memiliki Pertahanan yang Kuat Atas Diri Sendiri
![]() Tidak memiliki pertahanan diri yang kuat/Foto:Freepik.com/Jcomp |
Terlalu sering diabaikan dan dilukai ketika kecil oleh orang terdekat menimbulkan sebuah trauma tersendiri yang membuat seseorang tersebut tumbuh dengan rasa takut yang besar. Lambat laun, ketakutan tersebut berubah menjadi rasa cemas, kekhawatiran hingga rasa tidak aman ketika sendirian.
Mengutip dari laman Very Well Mind, ketakutan untuk berdiri sendiri dianggap menjadi hasil dari trauma karena adanya luka atau ketakutan lama ketika kecil. Kondisi ini akan mempersulit seseorang tersebut untuk mampu melakukan segalanya atas kemauan sendiri karena selalu merasa tidak mampu tanpa orang lain.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




