7 Minuman Herbal Tradisional Warisan Turun-temurun di Berbagai Negara, Indonesia Punya Jamu!

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Minggu, 08 Dec 2024 15:30 WIB
6. Horchata Lojana, Ekuador
Horchata lojana/Foto: Freepik.com/freepik

Minuman herbal alias jamu merupakan ramuan tradisional yang dibuat dari berbagai bagian tumbuhan, yaitu daun, batang, akar, buah, kuncup, dan bunga. Minuman herbal memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional di beberapa negara, seperti Cina, India, Indonesia, dan lainnya.

Walau kini zaman telah modern, eksistensi ramuan tradisional terus terjaga hingga saat ini. Bagaimana tidak, minuman herbal telah terbukti memiliki sejumlah khasiat yang bersifat sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, antimikroba, antiradang, antikanker, antidiabetes, penyembuhan luka, dan efek lainnya. Menurut penelitian, berbagai khasiat tersebut dipengaruhi oleh kandungan bioaktif pada bahan-bahan alami yang digunakannya.

Sebagai bagian dari budaya kuliner, setiap negara memiliki minuman herbal yang telah lama dikonsumsi secara turun-temurun. Berikut deretan minuman herbal tradisional dari negara-negara di dunia.

1. Jamu, Indonesia

Minuman jamu/Foto: Freepik.com/yasierysr

Jamu adalah minuman ramuan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan tanaman herbal. Bahan utama jamu biasanya diambil dari bagian tumbuhan, seperti rimpang, daun-daunan, kulit batang, dan buah.

Orang zaman dulu telah memanfaatkan ramuan ini secara turun-temurun sebagai obat maupun menjaga kebugaran tubuh secara alami. Beras kencur, kunyit asam, temulawak, cabe puyang, dan kunci sirih ialah varian jamu yang terkenal dan masih sering dikonsumsi oleh orang-orang hingga saat ini.

Menurut Journal of Physics: Conference Series (2019), masing-masing jamu tersebut memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Jamu kunyit asam misalnya, berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi nyeri haid pada wanita, dan mengatasi sembelit, sedangkan jamu beras kencur berkhasiat untuk mengatasi badan pegal-pegal dan merangsang nafsu makan.

2. Leung Cha, Cina

Leung cha atau liang cha/Foto: Thehoneycombers.com/Leung Cho Pan

Leung cha, yang secara harfiah berarti “teh pendingin”, ialah teh herbal yang berasal dari provinsi Guangdong, Cina. Leung cha sudah dikenal selama lebih dari seratus tahun dalam pengobatan tradisional Cina untuk mengobati berbagai komplikasi kesehatan, seperti demam dan panas dalam serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Teh herbal ini juga memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan antitumor.

Faktanya, minuman ini jarang mengandung unsur tanaman teh dan lebih seperti sup obat yang rasanya pahit. Dikutip dari South China Morning Post, beberapa bahan yang umum digunakan dalam leung cha di antaranya tanaman kurogane holly (Ilex rotunda), tanaman tenggek burung (Melicope pteleifolia), heal-all herbs (Prunella vulgaris), pare, dan bunga dandelion.

3. Kashaya, India

Kashaya/Foto: Pinterest.com/The Pear Papers

Di India, minuman herbal didasarkan pada sistem Ayurveda yang sudah ada sejak 3000 tahun lalu. Pada dasarnya, minuman herbal di sana dibuat dari berbagai kombinasi herbal Ayurveda seperti kunyit, jahe, tulsi, mint, ketumbar, tumbuhan arjuna, cabe jawa, brotowali, dan lainnya.

Salah satu minuman herbal yang terkenal dalam sistem Ayurveda adalah kashaya. Menurut Journal of Ethnic Foods (2015), kashaya diracik dari rebusan rempah-rempah seperti daun mint, ketumbar, lada hitam, jahe, dan gula aren yang dicampur dengan susu. Minuman herbal ini sangat baik untuk mengobati pilek, masuk angin, dan demam.

4. Yuja-Cha, Korea Selatan

Jeruk yuja/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Yuja-cha adalah minuman teh jeruk Korea yang paling banyak dinikmati selama musim dingin. Dikutip dari Taste Atlas, minuman ini dibuat dengan yuja, buah jeruk mirip lemon yang berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Korea Selatan selama Dinasti Tang.

Cara pembuatan teh ini berasal dari campuran irisan buah segar dengan gula yang ditambahkan air hangat. Cara lainnya adalah dengan membuat manisan buah (yuja-cheong) terlebih dahulu, yang biasanya terdiri dari irisan yuja, madu atau gula, dan air.

Setelah itu, yuja-cha dibuat dengan melarutkan manisan tersebut ke dalam air hangat. Teh herbal ini harus dinikmati hangat dan sering diklaim sebagai obat kesehatan yang menenangkan.

5. Mate de Coca, Peru

Teh koka/Foto: Pinterest.com/Slurrp

Teh koka alias mate de coca adalah minuman herbal yang dibuat dengan menyeduh daun koka (Erythroxylaceae) ke dalam air panas. Minuman kuno Andes ini secara tradisional dinikmati untuk mengobati mabuk ketinggian, dan karena sedikit mengandung alkaloid kokain yang merupakan stimulan kuat, minuman ini juga dianggap sedikit memberikan energi.

Teh koka tersedia secara luas dan legal di seluruh Amerika Selatan, termasuk Kolombia, Peru, Bolivia, Argentina, dan Ekuador. Tetapi, di luar wilayah tersebut, banyak negara melarang impor dan konsumsinya karena hubungan antara daun koka dan kokain.

6. Horchata Lojana, Ekuador

Horchata lojana/Foto: Freepik.com/freepik

Horchata lojana adalah minuman herbal khas daerah dari wilayah Loja, Ekuador. Minuman ini dibuat dengan berbagai macam herbal dari daerah setempat. Mengutip laman Taste Atlas, horchata lojana biasanya memanfaatkan sekitar 20 hingga 30 spesies herbal dalam pembuatannya.

Tetapi, beberapa pilihan umumnya meliputi basil, chamomile, dan lemon verbena. Beberapa tanaman lain turut digunakan untuk memberikan rona merah yang khas.

Minuman ini sering disebut sebagai minuman dengan khasiat obat. Penduduk setempat percaya bahwa minuman ini dapat membantu meningkatkan sistem pencernaan, memiliki kualitas antiinflamasi, dan meningkatkan daya ingat.

7. Lohusa Şerbeti, Turki

Lohusa şerbeti/Foto: Shutterstock

Lohusa şerbeti adalah jenis minuman non-alkohol yang berasal dari Turki. Minuman ini dibuat dengan merebus gula lohusa, gula pasir, air, cengkeh, dan kayu manis. Gula lohusa adalah jenis gula khusus yang dijual dalam bentuk balok. Gula ini memiliki warna merah muda yang khas, dan membantu minuman ini memperoleh rona merahnya yang unik.

Jika diterjemahkan, lohusa şerbeti artinya serbat pascapersalinan, sehingga minuman ini biasanya disiapkan untuk ibu setelah melahirkan. Minuman ini secara tradisional juga ditawarkan kepada tamu yang datang berkunjung untuk menjenguk orang yang habis melahirkan.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE