Benarkah Bisa Menular Melalui Sentuhan? Ini 4 Mitos dan Fakta Seputar HIV/AIDS yang Perlu Diluruskan

Raudiya Nurfadilah | Beautynesia
Rabu, 01 Dec 2021 14:30 WIB
Benarkah Bisa Menular Melalui Sentuhan? Ini 4 Mitos dan Fakta Seputar HIV/AIDS yang Perlu Diluruskan
Mitos-mitos HIV/AIDS/ Foto: Freepik/ Diana.grytsku

1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia, di mana pada tanggal tersebut masyarakat selalu memberikan informasi untuk menumbuhkan kesadaran mengenai bahayanya penyakit HIV/AIDS hingga memberikan semangat dan kekuatan kepada para pengidapnya.

Oh ya, Beauties, HIV dan AIDS berbeda ya. Mengutip CDC (Centers for Disease Control and Prevention), HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak segera diobati maka dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Nah, di hari AIDS juga, masyarakat sering memberikan pemahaman mengenai mitos-mitos beredar yang menyesatkan dan memberikan kesalahpahaman sehingga menimbulkan stigma negatif kepada para pengidapnya. Apa saja mitos tersebut? Berikut di antaranya.

HIV Dapat Menular dengan Sentuhan

Bersentuhan tidak menularkan HIV
Bersentuhan tidak menularkan HIV/ Foto: Pexels/ George Milton

Mitos mengenai HIV yang dapat menular hanya dengan sentuhan sepertinya telah memberikan kesalahpahaman di masyarakat, karena faktanya HIV tidak dapat menyebar dengan cara tersebut. Menurut CDC yang dikutip dari laman Medical News Today, berjabat tangan, berpelukan, tos, dan kontak fisik sejenis tidak akan menularkan virus.

Seseorang dapat tertular virus jika mereka bersentuhan dengan cairan dari pengidapnya, seperti darah, ASI, air mani, vagina, dubur, dan praseminal. Namun tidak menular melalui air liur ya. Penularan juga bisa terjadi melalui kulit yang rusak atau dengan menggunakan jarum yang telah terinfeksi virus.

HIV/AIDS Dapat Ditularkan oleh Serangga

Serangga tidak menularkan HIV/AIDS
Serangga tidak menularkan HIV/AIDS/ Foto: Pexels/ Anuj

Mitos yang satu ini telah banyak beredar dan bisa membuat masyarakat khawatir tetapi faktanya serangga atau hewan peliharaan tidak akan menularkan HIV/AIDS. Misalnya pada nyamuk, untuk menularkan virus HIV, nyamuk harus menggigit pengidap kemudian menyuntikkan darah tersebut ke tubuh orang lain.

Namun jika nyamuk telah menghisap darah pengidap HIV maka virus tersebut tidak akan bertahan dalam nyamuk karena susunan genetik yang berbeda dibandingkan dengan DNA manusia. Kemudian serangga juga tidak menyuntikkan kembali darah ke orang baru, sehingga mereka tidak dapat menularkan HIV.

Pengidap HIV/AIDS Bisa Terlihat dari Kondisi Fisik

Kondisi fisik pengidap HIV/AIDS tidak berbeda
Kondisi fisik pengidap HIV/AIDS tidak berbeda/ Foto: Freepik/ Jcomp

Beauties, kita tidak bisa melihat seseorang yang mengidap HIV/AIDS hanya dari tampilan atau kondisi fisiknya saja, karena gejala yang ditunjukkan sebenarnya sama seperti infeksi lainnya. Sehingga untuk mengetahui seseorang mengidap virus tersebut harus dilakukan pemeriksaan, maka dapat dipastikan bahwa hal tersebut mitos.

Dilansir dari Healthline, seseorang yang terinfeksi HIV memiliki gejala demam, kelelahan, atau gejala ringan lainnya yang umumnya hanya berlangsung beberapa minggu. Setelah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif HIV, pengidap menerima pengobatan antiretroviral relatif sehat dan tidak berbeda dengan orang lain.

Pengidap HIV/AIDS Tidak Bisa Memiliki Anak

Pengidap HIV/AIDS bisa memiliki anak
Pengidap HIV/AIDS bisa memiliki anak/ Foto: Pexels/ RODNAE Productions

Jika perempuan terkena HIV/AIDS maka yang terpenting sebelum program kehamilan adalah dengan memulai pengobatan sesegera mungkin. Jadi, pernyataan bahwa pengidap HIV/AIDS tidak bisa memiliki anak adalah sebuah mitos.

Jika seorang perempuan meminum obat HIV-nya setiap hari seperti yang disarankan oleh dokter selama kehamilannya (termasuk melahirkan), dan melanjutkan pengobatan untuk bayinya selama 4-6 minggu setelah kelahiran. Maka risiko penularan ke bayi dapat serendah 1 persen atau kurang.

Ada juga cara bagi ibu yang memiliki HIV untuk menurunkan risiko penularan jika viral load HIV lebih tinggi dari yang diinginkan, seperti memilih untuk operasi caesar juga pemberian susu formula.

Beauties, adanya mitos-mitos yang beredar membuat para pengidap dipandang sebelah mata. Nah, jika kamu kamu khawatir apakah terpapar HIV/AIDS, lebih baik segera diperiksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

[Gambas:Youtube]

-----------

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.