Benarkah Makan Malam Dapat Memicu Kenaikan Berat Badan? Ini Kata Ahli...
Anggapan makan malam dapat memicu kenaikan berat badan hingga saat ini masih menimbulkan pro dan kontra. Ada yang memercayai anggapan ini, ada pula yang tidak memercayainya.
Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti Harvard Medical School di Brigham and Women’s Hospital menemukan bahwa waktu makan memiliki dampak yang signifikan terhadap pengeluaran energi, nafsu makan, dan jalur molekuler di jaringan adiposa (penyimpan energi utama dalam tubuh).
Berdasarkan penelitian tersebut, penulis senior sekaligus profesor kedokteran HMS dan direktur Program Kronobiologi Medis di Divisi Gangguan Tidur dan Sirkadian di Brigham and Women’s bernama Frank Scheer mengungkapkan, terlambat makan berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas, lemak tubuh, dan gangguan keberhasilan penurunan berat badan.
Rekan Scheer, peneliti di Program Kronobiologi Medis bernama Nina Vujović menjelaskan bahwa sejumlah besar penelitian yang telah dilakukan menunjukkan, makan lebih larut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami peningkatan berat badan atau obesitas. Di samping itu, penelitian ini juga memberikan petunjuk baru terkait penyebab terjadinya hal tersebut.
Mereka berdua juga tertarik untuk memahami lebih lanjut terkait hubungan waktu makan dan waktu tidur terhadap keseimbangan energi.
Dampak Negatif Makan di Malam Hari
Dampak negatif makan di malam hari/Foto: Pexels/adrienn
Melansir Eat This, Not That, makan makan di atas jam 7 malam setiap hari memiliki tiga dampak negatif bagi kesehatan. Berikut penjelasan lengkap terkait hal tersebut menurut beberapa ahli.
1. Berat Badan Naik
Berat badan naik/Foto: Freepik/jcomp
Beberapa ahli memperingatkan agar tidak ngemil atau makan di malam hari agar berat badan tidak naik. Menurut Trista Best, MPH, RD, LD, dan konsultan Balance One Suplements, ia telah menemukan beberapa kliennya mengalami penurunan berat badan karena mereka makan hanya ketika matahari terbit saja.
“Makan di siang hari dapat menghilangkan lemak perut karena waktu makan seseorang yang awalnya sekitar 15 jam bisa terpangkas menjadi 12 jam saja. Selain itu, makanan yang dikonsumsi saat malam hari biasanya mengandung gula atau karbohidrat olahan yang cenderung mengakibatkan lemak perut,” ujarnya.
2. Memicu Gejala GERD
Memicu Gejala GERD/Foto: Freepik/diana.grytsku
Menurut Trista Best, makan larut makan atau sebelum tidur dapat memicu gejala GERD. Hal ini karena sistem pencernaan akan mulai melambat saat malam hari dan semakin buruk menjelang larut malam.
Di samping itu, seseorang juga biasanya cenderung tidak melakukan banyak aktivitas saat malam hari.
“Ketika seseorang cenderung tidak bergerak atau berbaring terlentang, maka dapat menyebabkan asam lambung naik hingga ke kerongkongan,” kata Best.
3. Terbangun Tengah Malam
Terbangun tengah malam/Foto: Freepik
Makan di malam hari dapat memicu seseorang terbangun saat malam hari. Menurut Lauren Manaker, MS, RDN, LDN, CLEC, dan penulis “The First Time Mom’s Pregnancy Cookbook and Fueling Male Fertility” mengatakan bahwa data menunjukkan, orang yang makan menjelang tidur kemungkinan terbangun di malam hari, terutama jika waktu makannya tiga jam sebelum tidur.
Jika seseorang terus-menerus terbangun saat tengah malam, kualitas tidurnya akan menurun. Hal ini juga akan berdampak pada penurunan produktivitas di esok hari.
Dampak Positifnya
Ilustrasi makan/Foto: iStockphoto/Getty Images/hxyume
Meski makan di malam hari memiliki efek negatif bagi kesehatan, namun kamu masih bisa makan camilan sehat saat malam hari. Menurut Best, makan camilan sebelum tidur dapat membantu seseorang mengontrol gula darah.
Bagi penyuka olahraga malam, makan di malam hari juga bermanfaat bagi otot, lho. Rachel Fine, RDN, konselor makan intuitif sekaligus pendiri To The Pointe Nutrition mengatakan, makan larut malam dapat membantu merangsang sintesis protein otot untuk mendukung pembangunan kembali pemulihan otot.
“Khusus atlet maupun orang yang berolahraga di malam hari, glikogen otot mereka akan terkuras cukup cepat. Untuk memulihkan kadar glikogen otot, mereka perlu memulihkannya dengan makanan untuk mendukung energi di esok hari,” jelas Rachel.
Merujuk dampak negatif dan positif di atas, dapat disimpulkan, jika sebenarnya makan malam bisa menjadi pilihan untuk dilakukan atau tidak. Namun, jika ingin makan malam, sebaiknya memilih makanan terbaik, seperti camilan sehat saja, bukan makanan berat.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!