Benarkah Stres Bisa Bikin Rambut Rontok? Ini Faktanya!

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Selasa, 14 Oct 2025 07:30 WIB
Tips Manajemen Stres untuk Cegah Rambut Rontok
Tips Manajemen Stres untuk Cegah Rambut Rontok/Foto: Freepik

Stres bisa bikin rambut rontok, lho, Beauties! Kedengarannya sepele, tapi faktanya, tingkat stres yang tinggi bisa berdampak besar pada kesehatan rambutmu. 

Saat tubuh mengalami stres ekstrem, folikel rambut bisa berhenti tumbuh, bahkan sistem imun bisa keliru dan menyerang akar rambut itu sendiri. Akibatnya, rambut jadi mudah rontok dan susah tumbuh kembali.

Biasanya, manusia kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut per hari. Tapi, ketika stres datang dalam jangka panjang, jumlah helai yang rontok bisa jauh lebih banyak. Meskipun tidak semua kasus rambut rontok disebabkan stres, tekanan emosional atau mental yang berat bisa memperburuk kondisinya. 

Jadi, kalau akhir-akhir ini kamu merasa stres dan rambutmu mulai banyak rontok, artikel ini akan bantu kamu memahami penyebabnya dan cara mengatasinya.

Hubungan Stres dan Rambut Rontok

Hubungan Stres dan Rambut Rontok/Foto: Freepik

Menurut Medical News Today, hubungan antara stres dan rambut rontok memang sudah terbukti secara ilmiah. Stres kronis bisa menyebabkan peradangan di sekitar folikel rambut melalui pelepasan hormon seperti kortisol dan corticotropin-releasing hormone. Hormon ini mengganggu mekanisme pertumbuhan rambut, sehingga folikel berhenti aktif dan rambut lebih mudah rontok.

Penelitian pada tahun 2021 terhadap tikus juga menemukan bahwa peningkatan kadar hormon stres menyebabkan siklus pertumbuhan rambut melambat. Ketika stres dibiarkan, rambut bisa tetap berada dalam fase istirahat (telogen) lebih lama, dan sulit memasuki fase pertumbuhan baru. 

Jenis Rambut Rontok yang Dipicu oleh Stres

Jenis Rambut Rontok yang Dipicu oleh Stres/Foto: Freepik

Dilansir dari Mayo Clinic, ada tiga jenis rambut rontok yang paling sering muncul akibat stres tinggi. Masing-masing punya mekanisme dan gejala yang berbeda, tapi semuanya bisa pulih bila stres berhasil dikelola dengan baik. Yuk, kenali satu per satu, Beauties!

a. Telogen Effluvium

Dalam kondisi ini, stres berat mendorong banyak folikel rambut masuk ke fase istirahat sekaligus. Beberapa bulan kemudian, rambut akan mulai rontok dalam jumlah besar, bahkan hanya saat kamu menyisir atau mencuci rambut.

Kabar baiknya, kondisi ini biasanya bersifat sementara. Ketika stres mulai terkendali dan tubuh kembali seimbang, rambut bisa tumbuh lagi secara perlahan. Jadi, kamu nggak perlu panik berlebihan, Beauties. Fokus saja untuk menenangkan pikiran dan memperbaiki gaya hidup agar folikel rambut kembali aktif.

b. Trichotillomania

Nah, kalau kamu pernah merasa ingin mencabut rambut sendiri saat stres, itu bisa jadi tanda Trichotillomania. Menurut Mayo Clinic, ini adalah dorongan tak tertahankan untuk menarik rambut dari kulit kepala, alis, atau bagian tubuh lain. Biasanya, hal ini muncul sebagai reaksi emosional terhadap perasaan tegang, kesepian, atau frustrasi.

Kebiasaan ini bukan sekadar “iseng”, tapi merupakan bentuk pelampiasan stres yang butuh perhatian serius. Jika kamu sulit mengontrolnya, bantuan profesional seperti terapi perilaku kognitif bisa sangat membantu. Dengan belajar mengelola stres dan menggantinya dengan aktivitas positif, kamu bisa mengurangi keinginan mencabut rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala.

c. Alopecia Areata

Satu lagi jenis rambut rontok yang bisa dipicu oleh stres berat adalah Alopecia Areata. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh justru menyerang folikel rambut sendiri, menyebabkan area kepala menjadi botak berbentuk bulat. Menurut Mayo Clinic, stres parah bisa memperburuk kondisi ini karena menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan inflamasi di kulit kepala.

Biasanya, rambut yang hilang bisa tumbuh kembali setelah stres berkurang dan pengobatan dilakukan. Namun, prosesnya memerlukan waktu dan konsistensi. Jadi, penting untuk tetap menjaga ketenangan pikiran, memperhatikan asupan gizi, serta mengikuti perawatan medis yang disarankan dokter.

Tips Manajemen Stres untuk Cegah Rambut Rontok

Tips Manajemen Stres untuk Cegah Rambut Rontok/Foto: Freepik

Nah, sekarang kamu tahu bahwa stres bisa bikin rambut rontok dalam berbagai cara. Tapi tenang, kamu bisa mencegahnya dengan manajemen stres yang tepat. Menurut Medical News Today, beberapa teknik seperti latihan pernapasan, visualisasi, sampai relaksasi otot terbukti membantu menenangkan sistem saraf.

Selain itu, cobalah menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, tidur cukup, dan hindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kamu nikmati, entah itu olahraga ringan, meditasi, atau sekadar jalan santai di taman. 

Jangan lupa, berbicara dengan orang yang kamu percaya juga bisa membantu menurunkan beban emosional. Jika stres terasa terlalu berat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Nah, Beauties, sekarang kamu sudah tahu bahwa hubungan stres dan rambut rontok bukan cuma mitos. Stres bisa mengganggu sistem imun, memperpanjang fase istirahat rambut, dan bahkan membuat kamu tanpa sadar mencabut rambut sendiri.

Kabar baiknya, rambut rontok akibat stres bisa diatasi dengan perawatan yang tepat dan pikiran yang tenang. Jadi, mulai sekarang, yuk, belajar mengenali tanda-tanda stres dan beri tubuh waktu untuk beristirahat.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.