Bikin Bingung, 7 Makanan Indonesia Ini Tidak Sesuai Namanya! Sudah Tahu?

Natasha Riyandani | Beautynesia
Senin, 18 Aug 2025 13:00 WIB
7. Mata Kebo
Mata Kebo/ Foto: Instagram.com/dapur.raditya

Penamaan makanan biasanya dipengaruhi oleh cara pengolahan, bahan yang digunakan, bentuk, cita rasa, maupun daerah asal makanan tersebut. Namun, tidak semua makanan menganut prinsip itu, lho!

Beberapa makanan yang mengimbuhkan nama hewan, daerah, ataupun negara di dalamnya, ternyata tak jarang tidak ada sangkut pautnya dengan namanya tersebut. Penamaan unik itu semata-mata memiliki arti tersendiri bagi orang yang menyebutnya.

Lantas, makanan Indonesia apa saja yang tidak sesuai namanya? Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi lengkapnya. Simak!

1. Bika Ambon

Bika Ambon/ Foto: Instagram.com/christabellenanetta

Penamaan “Ambon” pada makanan legendaris satu ini memang cukup membingungkan bagi sebagian orang. Bagaimana tidak? Meskipun mengandung kata ‘Ambon’, yang merujuk pada suatu daerah di ujung Indonesia, asalnya ternyata bukan dari Ambon, Maluku. Kue ini justru berasal dari Medan, Sumatera Utara. Kok bisa?

Diketahui, ada tiga versi mengenai asal-usul hadirnya kue ini yang populer di masyarakat. Pertama, ada yang mengatakan bahwa kata ‘Ambon’ diambil dari nama jalan tempat kue ini pertama kali dijajakan yaitu Jalan Ambon, Sei Kera, Medan. Kedua, ada pula yang berpendapat bahwa kata ‘Ambon’ berasal dari bahasa Medan yang berarti lembut. Ketiga, ada juga yang menyebut bahwa kue ini terinspirasi dari kue bika khas Melayu yang dibawa oleh seorang perantau asal Ambon ke Medan.

Meskipun asal-usulnya tidak diketahui secara pasti, Bika Ambon telah menjadi salah satu ciri khas dari kota Medan. Kue ini terkenal dengan warna kuning dan bentuknya yang berongga-rongga. Cita rasanya pun mudah untuk dikenal karena rasa manisnya yang alami dan legit.

2. Lontong Kupang

Lontong Kupang/ Foto: detikJatim/Hilda Meilisa Rinanda

Jika mendengar namanya, penggunaan kata ‘Kupang’ merujuk pada suatu daerah di Indonesia Timur. Nyatanya, makanan ini bukanlah berasal dari daerah tersebut, melainkan hidangan asli Sidoarjo, Jawa Timur.

Bukan nama daerah, "kupang" di sini merupakan sejenis kerang kecil yang ukurannya mirip beras atau kacang kedelai. Hidangan ini biasa disajikan bersama potongan lontong, dengan bumbu petis yang khas.

Meski ukurannya sangat kecil, kupang diperkaya dengan kandungan nutrisi tinggi dan asam lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh. Mengonsumsinya sebagai alternatif protein hewani dipercaya dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mencegah kolesterol.

2. Pepaya California

Ilustrasi pepaya California/ Foto: Unsplash.com/Debora Cardenas

Banyak orang salah mengira bahwa pepaya California merupakan buah impor dari California, Amerika Serikat. Padahal, buah ini lokal asli Indonesia yang sebenarnya bernama pepaya Callina.

Diketahui, buah pepaya jenis ini merupakan hasil pemuliaan dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (PKHT IPB). Meskipun seringkali disebut pepaya California, buah ini lebih dikenal dengan sebutan pepaya Callina di kalangan petani dan peneliti.

Penamaan “California” sendiri digunakan untuk menarik perhatian dan menarik minat pembeli karena terdengar seperti buah impor. Buah ini banyak disukai karena rasanya yang manis, daging buahnya tebal, dan teksturnya yang lembut sehingga terasa begitu nikmat.

4. Sate Kalong

Sate kalong/ Foto: Unsplash.com/Nita Anggraeni Goenawan

Namanya Sate Kalong, tapi tidak menggunakan daging kelelawar (kalong) sama sekali? Hal ini mungkin membingungkan bagi sebagian orang, tetapi makanan ini populer di Cirebon, Jawa Barat.

Nama “kalong” pada sate ini ternyata merujuk pada waktu penjualannya yang biasanya dilakukan pada malam hari, seperti kelelawar yang hanya aktif di malam hari.

Sate kalong sebenarnya terbuat dari daging kerbau atau sapi yang dibumbui, kemudian dibakar seperti sate pada umumnya. Rasanya cenderung manis karena direndam dalam bumbu rempah yang dicampur gula merah.

5. Nasi Kucing

Nasi kucing/ Foto: Instagram.com/globalfoodid

Sama seperti sate kalong, dinamakan ‘Nasi Kucing’ bukan karena menggunakan daging kucing, melainkan porsinya yang kecil mirip seperti makanan kucing. Nasi kucing biasanya dibungkus daun pisang atau kertas, dengan berisi sedikit lauk seperti ikan teri, tempe orek, ayam suwir, bandeng, dan sambal.

Porsinya yang kecil membuat orang-orang cenderung makan lebih dari satu bungkus. Semakin nikmat, biasanya nasi kucing disantap bersama berbagai lauk pauk seperti sate usus, sate kulit, sate telur puyuh, sate ati ampela, aneka baceman, dan gorengan.

Nasi kucing berasal dari daerah Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta. Makanan ini terkenal sebagai menu andalan di angkringan, yang merupakan warung makan khas daerah tersebut. Rasanya yang enak dan harganya yang murah membuat sajian nasi ini digemari oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak muda.

6. Kue Peler Kambing

Kue peler kambing/ Foto: Instagram.com/margarethaseting

Masyarakat Palembang tentu sudah tak asing lagi dengan kuliner yang satu ini. Tapi, bagaimana dengan yang lain? Meskipun terkesan jorok, sebenarnya kue ini tidak ada hubungannya dengan kambing maupun alat kelaminnya.

Kue peler kambing, atau yang kadang disebut pempek pisang ini merupakan sejenis pisang goreng yang terbuat dari campuran tepung terigu dan pisang yang dihaluskan. Setelah matang biasanya diberi taburan gula halus di atasnya.

Fakta menariknya, penamaan “kue peler kambing” sendiri berasal dari orang luar Palembang. Padahal, dari segi bentuk dan bahan yang digunakan tidak ada kaitannya dengan kambing ya, Beauties. Entah apa alasan mengapa kue ini disebut demikian.

7. Mata Kebo

Mata Kebo/ Foto: Instagram.com/dapur.raditya

Meski namanya ‘Mata Kebo’, jajanan pasar ini bukan benar-benar terbuat dari mata kebo (kerbau). Makanan yang tidak sesuai namanya ini justru terbuat dari tepung beras, dengan isian kacang hijau yang dihaluskan bersama santan, gula, dan vanili.

Tidak diketahui secara pasti mengapa kue ini dinamakan demikian, mungkin karena bentuknya yang besar dengan bagian tengah sedikit menonjol. Namun, jika dilihat sekilas tampilannya cenderung mirip dengan tempurung kura-kura ya, Beauties?

Di Indonesia sendiri, jajanan tradisional yang biasanya diberi warna-warni ini dikenal dengan berbagai penyebutan seperti Kue Ku, Kue Thok, atau Ang Ku Kueh. Kue ini merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa, yang biasanya disajikan saat perayaan penting seperti Imlek, karena melambangkan panjang umur dan kemakmuran.

Dari sekian banyak kuliner Indonesia, itulah tujuh makanan yang tidak sesuai dengan namanya. So, dari daftar makanan yang disebutkan di atas, apakah ada favoritmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE