Bingung Pilih Sourdough atau Whole Wheat? Ini Roti yang Paling Baik Dikonsumsi!
Roti sering menjadi menu andalan untuk sarapan atau camilan karena praktis dan mengenyangkan. Namun, tidak semua roti memberikan manfaat kesehatan yang sama.Â
Dua jenis roti yang paling sering dibandingkan dari sisi nutrisi adalah sourdough dan whole wheat. Keduanya kerap dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan roti putih biasa, tetapi mana yang sebenarnya lebih baik menurut ahli gizi?
Sebelum memilih roti favoritmu, cari tahu dulu perbedaannya!
Mana yang Lebih Baik untuk Pencernaan?
Menurut ahli gizi, sourdough cenderung lebih mudah dicerna dibandingkan whole wheat biasa. Proses fermentasinya membantu mengurangi gluten dan senyawa pemicu gangguan pencernaan./ Foto: freepik.com/pvproductions
Sourdough sering dianggap lebih ramah bagi sistem pencernaan dibandingkan roti whole wheat yang dibuat dengan ragi komersial. Berdasarkan artikel dari Microbial Cell Factories, hal ini berkaitan dengan proses fermentasi alami pada sourdough yang membantu memecah gluten, yaitu protein dalam gandum yang sulit dicerna oleh sebagian orang.
Beberapa individu yang sensitif terhadap gluten sering mengalami gejala seperti perut kembung, nyeri perut, gas berlebih, hingga diare. Menurut penelitian gizi, kadar gluten dalam sourdough lebih rendah dibandingkan roti whole wheat biasa.
Meski begitu, ahli tetap menegaskan bahwa sourdough tidak aman bagi penderita penyakit celiac, karena masih mengandung gluten. Selain itu, sourdough juga memiliki kadar FODMAP yang lebih rendah, yaitu senyawa yang dapat memicu gangguan pencernaan pada penderita irritable bowel syndrome (IBS).
Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Molecular Sciences (2023) juga menunjukkan bahwa fermentasi sourdough dapat menurunkan kadar fitat dan tanin, senyawa yang dapat menghambat penyerapan nutrisi dan memicu ketidaknyamanan pencernaan.
Perbandingan Serat dan Kandungan Nutrisi
Whole wheat sedikit lebih tinggi serat dibandingkan sourdough berbahan tepung putih. Namun, sourdough berbahan gandum utuh memiliki kandungan serat yang hampir setara./ Foto: freepik.com
Melansir National Library of Medicine, baik sourdough maupun whole wheat sama-sama tinggi karbohidrat dan mengandung protein dalam jumlah sedang. Whole wheat umumnya memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan sourdough yang dibuat dari tepung putih.
Namun, jika sourdough dibuat menggunakan tepung gandum utuh, kandungan seratnya hampir sama dengan whole wheat biasa. Serat memiliki peran penting dalam kesehatan pencernaan.
Menurut ahli gizi, serat membantu melancarkan buang air besar, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, serta meningkatkan rasa kenyang dengan memperlambat proses pencernaan. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral pada roti sangat bergantung pada jenis tepung yang digunakan. Beberapa tepung roti juga diperkaya dengan zat besi dan vitamin B untuk menambah nilai gizinya.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengkonsumsinya
 Baik sourdough maupun whole wheat tetap mengandung gluten dan karbohidrat tinggi. Konsumsinya perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan pola makan./ Foto: freepik.com
Meski memiliki banyak manfaat, sourdough dan whole wheat tetap tidak cocok untuk penderita celiac atau mereka yang harus menghindari gluten sepenuhnya. Selain itu, keduanya juga tinggi karbohidrat, sehingga kurang sesuai bagi orang yang menjalani pola makan rendah karbohidrat seperti diet keto.
Kesimpulannya, baik sourdough maupun whole wheat sama-sama sehat. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan pencernaan, respon tubuh terhadap gluten, serta tujuan kesehatan masing-masing individu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!