Bisa Bantu Deteksi Kanker Serviks, Ini Sederet Hal yang Perlu Kamu Ketahui Seputar Pap Smear

Menjaga kesehatan memang jadi suatu hal yang harus dilakukan. Menjaga kesehatan menjadi langkah preventif untuk mencegah penyakit yang lebih serius. Salah satu bagian tubuh yang tak kalah penting untuk dijaga adalah organ reproduksi, khususnya bagi perempuan.

Perempuan rentan terserang penyakit serius pada organ reproduksi. Beberapa penyakit yang sering menghantui kesehatan reproduksi perempuan, di antaranya kista, miom, hingga kanker serviks. Selain melakukan vaksin, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut adalah dengan melakukan pap smear. 

Namun, masih banyak perempuan yang belum mengetahui apa itu pap smear dan manfaatnya untuk mereka. Lantas, apa itu pap smear , bagaimana manfaatnya, dan apa saja ketentuan untuk menjalankan prosedurnya? Simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Pap Smear?

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/freepik

Pap smear merupakan serangkaian prosedur pemeriksaan kesehatan untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan. Melansir dari Mayo Clinic, pap smear dijelaskan sebagai tes kesehatan yang bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya kanker serviks atau mulut rahim dan sel-sel yang abnormal pada perempuan sejak dini. Tes kesehatan yang satu ini penting dilakukan untuk menyaring kanker serviks yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus human papilloma virus (HPV).

Dengan melakukan pap smear sedini mungkin untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker serviks, ini juga menguntungkan perempuan karena dari diagnosis yang ditemukan akan membantu untuk mengetahui langkah pengobatan yang tepat dan memberi peluang besar untuk sembuh dari penyakit paling mematikan nomor dua di Indonesia. Selain itu, tes ini juga bisa jadi langkah untuk menghentikan kemungkinan berkembangnya kanker serviks di masa mendatang.

Pap smear sendiri biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul ginekologi. Pada perempuan yang berusia lebih dari 30 tahun, pemeriksaan ini juga dapat dikombinasikan dengan tes HPV (human papilloma virus), yaitu infeksi menular seksual umum yang bisa jadi penyebab kanker serviks. 

Bisa Deteksi Kanker Serviks, Ini Sederet Manfaat Pap Smear untuk Perempuan

Bisa Bantu Deteksi Kanker Serviks, Ini Sederet Hal yang Perlu Kamu Ketahui Seputar Pap Smear/Foto: Sherley Gucci Permata Sari

Mendeteksi Penyakit Menular Seksual

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/

Manfaat utama dari melakukan pemeriksaan pap smear adalah untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit menular seksual (PMS), khususnya untuk perempuan yang sudah aktif melakukan aktivitas seksual. Beberapa jenis penyakit menular seksual yang umumnya terjadi yakni herpes, klamidia, sifilis, hingga HIV/AIDS, dikutip dari CNN Indonesia. PMS pada perempuan umumnya disebabkan karena tertular virus papiloma dari suami yang terinfeksi lebih dulu atau perilaku seks bebas.

Mendeteksi Kanker Serviks

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/

Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi lewat pap smear juga bermanfaat untuk mendeteksi adanya kanker serviks atau mulut rahim pada perempuan. Kanker serviks sendiri merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia dan dan menempati nomor 2 sebagai penyebab kematian perempuan di Indonesia. Dilansir dari detik.com, jenis kanker yang satu ini tak hanya dapat disebabkan karena infeksi virus HPV saja, melainkan juga bisa didapat dari riwayat keluarga, riwayat keputihan berulang hingga gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok.

Mendeteksi Penyakit Genetik Janin 

Ilustrasi Kehamilan/Foto: Pexels.com/leah-kelley

Tak hanya bermanfaat untuk mendeteksi dan mencegah adanya penyakit menular seksual, pap smear juga bermanfaat untuk ibu hamil, lho, Beauties. Dilansir dari CNN Indonesia, pemeriksaan alat reproduksi pada perempuan ini dapat mendeteksi kemungkinan adanya penyakit genetik pada janin, seperti thalassemia dan anemia sel sabit.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Pap Smear? Berikut Jawabannya!

/Foto: freepik/atlascompany

Apa Saja Prosedur dari Tes Pap Smear?

Melansir dari Medical News Today, tindakan pap smear dilakukan dengan melibatkan pengumpulan sel-sel leher rahim yang diambil dari bagian bawah rahim perempuan dengan memasukkan alat yaitu speculum pada lubang vagina perempuan. Kemudian sampel sel-sel tersebut dilakukan diuji dengan diamati lewat mikroskop. Tes pap smear sendiri memiliki dua jenis metode.

Dilansir dari CNN Indonesia, pemeriksaan pap smear terdiri dari Pap Konvensional dan Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC). Bedanya, pada metode SSBC hasil pengamatan sel-sel rahim akan lebih akurat karena sampel lendir serviks dimasukkan ke dalam cairan khusus untuk memisahkan sel atau faktor pengganggu lainnya, sebelum dilihat di bawah mikroskop. 

Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pap Smear

Setelah mengetahui penjelasan soal pap smear, kamu juga perlu tahu aturan dan ketentuan waktunya, nih, Beauties. Dilansir dari Mayo Clinic, umumnya para dokter menyarankan dimulai pada usia 21 tahun. Tindakan tersebut tidak hanya dilakukan sekali waktu saja, melainkan dapat dilakukan beberapa kali. Perlu diketahui, tes pap smear direkomendasikan untuk dilakukan setiap tiga tahun sekali untuk perempuan usia 21 hingga 65 tahun.

Selain itu, perempuan yang berusia 30 tahun ke atas pun juga dapat mempertimbangkan tindakan ini setiap lima tahun sekali jika prosedurnya digabungkan dengan tes HPV (Human Papilloma Virus). Jika kamu hendak melakukan pap smear, sebaiknya hindari ketika sedang mengalami periode menstruasi, karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi hasil tesnya. 

Nah, itu tadi beberapa ulasan seputar pap smear. Semoga bermanfaat, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!