Bisa Ditiru, 5 Kebiasaan Orang Jepang Ini Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup
Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia dengan rata-rata usia mencapai 84 tahun. Fenomena ini tidak terlepas dari berbagai kebiasaan yang diadopsi oleh masyarakatnya.
Kebiasaan yang dianut oleh orang Jepang tersebut tidak hanya mendukung umur panjang, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dilansir dari New Trader U, inilah beberapa kebiasaan orang Jepang yang dapat meningkatkan kualitas hidup tersebut!
Pola Makan Khas Jepang
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Pola makan tradisional Jepang sering mendapat pujian karena komposisinya yang seimbang dan bernutrisi sehingga mendukung kesehatan dan kebugaran. Pola makan orang Jepang biasanya rendah kalori dan lemak, dengan bahan utama berupa hasil laut, nasi, buah-buahan, dan sayuran.
Konsumsi ikan yang tinggi memberikan asupan asam lemak omega-3 yang esensial bagi kesehatan jantung dan otak. Nasi, sebagai makanan pokok, menjadi sumber karbohidrat utama yang memberikan energi.
Di sisi lain, konsumsi sayur dan buah yang melimpah membantu memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan antioksidan harian, yang penting untuk menjaga sistem pencernaan dan mencegah penyakit degeneratif. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pola makan orang Jepang tersebut berhubungan dengan rendahnya angka penyakit jantung dan obesitas di Jepang.
Tradisi Minum Teh Hijau
Ilustrasi/Foto: Freepik
Teh hijau merupakan bagian penting dari budaya Jepang yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Teh ini kaya akan antioksidan, terutama katekin, yang berperan dalam mengurangi peradangan, menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu, konsumsi teh hijau secara rutin juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan peningkatan metabolisme tubuh.
Proses penyajian teh hijau melibatkan langkah-langkah yang lemah lembut dan penuh perhatian, mencerminkan nilai-nilai mindfulness dan kesabaran dalam tradisi Jepang. Biasanya, daun teh diseduh dengan air panas bersuhu sekitar 70-80 derajat Celcius untuk menjaga cita rasa dan kandungan nutrisinya. Tradisi ini sering menjadi bagian dari upacara minum teh yang mendalam secara spiritual dan filosofis.
Mengintegrasikan teh hijau ke dalam rutinitas harian dapat menjadi alternatif sehat untuk menggantikan kopi pagi atau sebagai minuman yang menenangkan di sore hari. Menurut beberapa penelitian, konsumsi teh hijau secara rutin juga dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mendukung kesehatan kulit berkat kandungan antioksidan yang tinggi.
Hara Hachi Bu
Ilustrasi/Foto: Freepik
Hara Hachi Bu adalah prinsip yang mengajarkan seseorang untuk berhenti makan ketika merasa kenyang sekitar 80 persen, bukan sampai benar-benar kenyang. Hal ini dipraktikkan untuk mengurangi risiko makan berlebihan. Penerapan Hara Hachi Bu terbukti bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam mencegah obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Untuk mempraktikkan Hara Hachi Bu, penting untuk memperhatikan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh. Makan secara perlahan dan berhenti saat merasa nyaman, bukan saat perut terasa penuh, menjadi salah satu cara menerapkannya.
Studi tentang manfaat kebiasaan makan seperti ini telah menunjukkan dampak positifnya pada umur panjang dan kesehatan secara keseluruhan. Masyarakat Okinawa dikenal memiliki salah satu angka harapan hidup tertinggi di dunia yang sebagian dikaitkan dengan kebiasaan makan ini.
Ikigai
Ilustrasi/Foto: Freepik
Ikigai, yang secara umum diterjemahkan sebagai “alasan untuk hidup”, menawarkan pandangan holistik terhadap kehidupan. Konsep ini mengajak individu untuk menemukan keseimbangan antara 4 elemen utama, yaitu passion (hal yang dicintai), mission (misi hidup), vocation (panggilan), dan profession (pekerjaan yang menghasilkan uang.
Dalam praktiknya, menemukan ikigai memerlukan refleksi mendalam terhadap apa yang disukai, dikuasai, dibutuhkan dunia, dan dapat menghasilkan pendapatan. Dengan memahami hubungan dari keempat 4 aspek ini, seseorang dapat membangun kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.
Studi menunjukkan bahwa memiliki tujuan hidup yang jelas seperti yang dianjurkan oleh Ikigai itu berkontribusi pada umur panjang dan kesehatan yang lebih baik, seperti yang terlihat pada masyarakat di Okinawa, Jepang.
Shinrin Yoku
Ilustrasi/Foto: Freepik/tawatchai07
Shinrin-Yoku, atau yang dikenal sebagai “forest bathing”, adalah praktik yang melibatkan seluruh indra tubuh di lingkungan hutan untuk merasakan suasana alam secara mendalam. Konsep ini berasal dari Jepang pada tahun 1980-an sebagai bagian dari strategi yang berfokus pada pencegahan penyakit atau masalah kesehatan sebelum terjadi. Shinrin-Yoku termasuk dalam bentuk ekoterapi yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental melalui interaksi langsung dengan alam.
Penelitian menunjukkan bahwa praktik ini memberikan berbagai manfaat, seperti mengurangi tingkat stres, meningkatkan suasana hati, dan memperkuat fungsi kekebalan tubuh. Manfaat itu diduga berasal dari kombinasi udara segar, paparan sinar matahari, dan bahan kimia alami yang dilepaskan oleh tumbuhan, seperti phytoncides, yang memiliki efek menenangkan pada sistem saraf manusia. Bagi kamu yang tinggal di perkotaan, praktik ini dapat dilakukan di taman kota atau ruang terbuka hijau.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
