Bukan Halangan, Kamu Bisa Tetap Fit Berolahraga Saat Menstruasi

Marly Azwar | Beautynesia
Jumat, 13 Nov 2020 18:00 WIB
olahraga saat menstruasi/freepik.com

Beberapa orang merasakan gejala saat haid seperti kram perut, kembung, kelelahan, dan sakit kepala. Banyak dari wanita merasa kurang nyaman terutama di awal siklus haid.

Hal-hal tersebut yang dapat membuat keseharian kamu menjadi terganggu, serta yang menjadikan kamu enggan untuk melakukan apapun. Belum lagi, jika mood kamu terganggu dan menjadi kurang stabil. 

Terdapat beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri jika kamu sedang haid, salah satunya adalah olahraga. Olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin yang mampu menghilangkan stres dan meredakan rasa sakit. 

Akan tetapi, jika kamu merasa lelah secara berlebih, alangkah baiknya jika kamu berolahraga dengan intensitas ringan. Kurangi olahraga dengan intensitas yang tinggi seperti tipe olahraga untuk menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh.

Dilansir dari womenhealthmag, setiap perempuan dapat berolahraga secara maksimal dengan belajar untuk mengikuti saja alurnya. Apapun target kamu, latihan yang tepat di waktu yang spesifik tiap bulan akan mendapatkan hasil yang optimal.

Apa langkah pertamanya? Kenali dan mengingat siklus haid kamu. Terdapat aplikasi yang dapat melacak siklus dan membantu kamu untuk mengerti apa saja dampak pada tubuh kamu. Dari situlah, gunakan panduan ini untuk membuat jadwal olahragamu. Kamu akan terkejut dengan apa yang kamu rasakan karena kamu akan merasa lebih baik.


Datang bulan: Hari 1-5


yoga/unsplash.com

Di saat baru haid, hormon estrogen dan progesteron sedang rendah. Kamu mungkin merasa tidak termotivasi untuk bergerak. Namun, sebenarnya itu adalah waktu yang tepat untuk membangun kekuatan dan otot, karena hormon testosteron kamu sedang meningkat.

Jika kamu terlalu mudah dalam menginginkan suatu hal, kemudian memiliki gerakan yang terbatas, fokus pada olahraga dengan intensitas yang rendah seperti yoga, pilates dan pemanasan saat sedang haid. Namun, kalau kamu merasa bersemangat, cobalah untuk angkat beban. 


Follicular Phase: Hari 6-14


weight lift/unsplash.com

Di antara hari terakhir kamu haid dan sekitar tiga hari sebelum ovulasi, hormon estrogen kamu meningkat, yang artinya kamu memiliki energi yang lebih untuk berolahraga dan cepat pulih. 

Jika kamu merasa sudah bugar, lanjutkan olahraga yang condong ke latihan penguatan, ditambah dengan berlari dan olahraga berintensitas tinggi. 


Ovulasi: Hari 15-23


jogging/unsplash.com

Di fase ini, siklus kamu mungkin terlihat cukup unik. Ketika ovulasi, hormon estrogen biasanya menurun sementara progesteron meningkat. Sekadar informasi, tingginya level hormon progesteron dapat memicu kerusakan otot, pemulihan yang baik akan lebih penting dari biasanya.

Bantu tubuh kamu untuk pulih dengan menukar intensitas olahragamu. Tukar sprints dengan jogging dan tetap mengangkat beban. Jika tubuh kamu terlalu sakit, beri diri kamu hari istirahat yang lebih di antara hari olahraga kamu.


Luteal Phase: Hari 24-28


pilates/freepik.com

Di titik ini, kedua level hormon baik estrogen dan progesteron menurun. Sebagai hasil, gejala PMS seperti mudah kesal dan cemas semakin terlihat. Sementara, kadar gula-darah tidak stabil. 

Ketika tubuh kamu sedang  berada di kondisi yang kurang baik, gunakan olahraga untuk mengurangi stres. Kamu bisa melakukan pilates, yoga, atau hanya sekadar jogging.

Ketika ingin latihan penguatan, fokus pada form kamu. Dengan memperbaiki form nya, akan menyiapkan kamu untuk menambah beban ketika akan memulai siklus yang baru. 

Dengan berolahraga secara teratur, akan bermanfaat untuk tubuh dan pikiran kamu. Tidak ada penjelasan secara ilmiah bahwa kamu tidak boleh berolahraga ketika sedang haid. Pada nyatanya, olahraga dapat membantu mengurangi rasa ketidaknyamanan ketika kamu sedang haid.

Namun, lakukan olahraga apa saja yang membuat kamu merasa lebih baik. Jika kamu sudah merasa lebih baik, kamu dapat meningkatkan intensitas olahraga yang kamu lakukan. 

(arm2/arm2)
Loading ...