Dear Ladies, Ini Perbedaan Miom dan Kista yang Perlu Kamu Tahu

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Sabtu, 17 Apr 2021 12:00 WIB
Dear Ladies, Ini Perbedaan Miom dan Kista yang Perlu Kamu Tahu
Foto: Perbedaan Kista dan Miom/ Freepik.com

Belum lama ini, beauty influencer Rachel Goddard berbagai cerita pengalamannya tentang keputusan melakukan pengangkatan rahim akibat miom dan kista. Tentu sebuah keputusan berat dan tidak mudah untuk Rachel dan semua wanita yang pernah ataupun sedang mengalaminya.

Namun di samping itu, hal penting yang tentu saja harus dilakukan semua wanita adalah mengedukasi diri tentang tumor jinak yang menyerang organ reproduksi wanita ini. Termasuk mengetahui perbedaan di antara keduanya supaya bisa lebih mengenali dan mengambil tindakan penanganan yang tepat.

Lantas, apa perbedaan miom dan kista? Simak selengkapnya di bawah ini.

Bentuk serta Letak Miom dan Kista

Ilustrasi bentuk serta letak miom dan kista yang berbeda/freepik.com
Ilustrasi bentuk serta letak miom dan kista/freepik.com

Perbedaan miom dan kista yang pertama adalah dari segi bentuk dan letak. Miom sendiri berbentuk padat yang terbentuk dari pertumbuhan sel jinak yang berada di dinding rahim. Sedangkan, kista bentuknya lebih mirip kantung yang berisi nanah, udara, darah maupun jaringan tubuh yang lainnya.

Letak miom memang sering ditemukan pada bagian rahim sedangkan kista dapat tumbuh di seluruh bagian tubuh, namun letak kista yang paling sering ditemukan tetap pada rahim.

Penyebab Miom dan Kista

Penyebab miom dan kista diduga dipicu oleh beberpa hal termasuk hormon/freepik.com
Penyebab miom dan kista/freepik.com

Membedakan miom dan kista juga bisa dilihat dari segi penyebabnya. Meskipun belum ada penyebab pasti terkait munculnya kista dan miom, beberapa faktor diyakini dapat menjadi pemicu timbulnya kista dan miom. Adapun penyebab tersebut dibagi menjadi tiga yaitu penyebab genetik, penyebab hormon dan penyebab usia awal menstruasi.

Untuk penyebab genetik sendiri memang diduga dapat meningkatkan risiko wanita terkena miom dan juga kista. Apabila terdapat garis keturunan yang mengalami kista dan miom, maka hal tersebut berpotensi untuk dialami anggota keluarga lainnya.

Selanjutnya dari segi hormon, miom diduga dapat dipicu oleh produksi hormon estrogen dan progesteron yang berlebihan. Sementara untuk kista ovarium, wanita yang mengalami PCOS lebih berisiko karena mempunyai kadar hormon androgen yang tinggi.

Penyebab lainnya yang juga diduga sebagai penyebab miom dan kista adalah usia awal menstruasi yang terlalu dini. Berdasarkan hasil beberapa studi menjelaskan bahwa wanita dengan usia awal menstruasi yang terlalu tinggi (kurang dari 10 tahun) memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita miom.

Gelaja Miom dan Kista

Gejala miom dan kista bisa ditandai dengan rasa nyeri hebat saat haid/freepik.com
Gejala miom dan kista/freepik.com

Meskipun pada umumnya kehadiran miom dan kista tanpa gejala, namun beberapa keluhan yang dirasakan bisa diwaspadai sebagai ciri awal munculnya miom dan kista. Untuk miom sendiri, beberapa gelaja yang bisa muncul adalah merasakan nyeri  yang hebat saat haid, jumlah darah menstruasi yang banyak, terasa nyeri pada punggung bagian bawah dan panggul, terdapat benjolan pada perut yang bisa diraba, merasakan nyeri saat berhubungan seksual dan perut yang terlihat membesar.

Sementara itu, untuk gejala kista sendiri yang bisa dirasakan adalah nyeri panggul sebelum dan selama haid, terasa nyeri saat berhubungan seksual, mual, muntah, sembelit, perut membesar dan beberapa gejala lainnya sesuai dengan letak kista. Apabila dilihat dari gejala keduanya memang cukup sulit dibedakan, oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya.

[Gambas:Instagram]

Penanganan Miom dan Kista

Ilustrasi Penanganan Miom dan Kista yang perlu pemeriksaan/freepik.com
Ilustrasi Penanganan Miom dan Kista/freepik.com

Dari segi penanganan, miom dan kista sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu melalui tes pemindahan berupa CT scan, MRI maupun USG serta tes laboratorium untuk memastikan secara lebih spesifik ukuran dan kondisi miom maupun kista itu sendiri.

Untuk menangani miom yang masih berukuran kecil, biasanya dokter akan memberikan beberapa obat-obatan seperti pil KB. Namun jika ukurannya sudah membesar terlebih lagi menimbulkan rasa sakit berlebihan pada penderitanya, dokter akan menyarankan untuk operasi pengangkatan miom.

Sementara itu, penanganan kista sendiri umumnya memang bisa dilakukan lewat operasi apabila ukurannya sudah membesar dan menimbulkan gangguan kesehatan pada penderita.

Pastinya, hal terpenting yang bisa dilakukan untuk pencegahan ataupun memastikan lebih lanjut apabila mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai salah satu di antara keduanya adalah memeriksakan diri ke dokter. Apabila memang didiagnosa mengalami kista ataupun miom, penanganan harus secepatnya dikonsultasikan supaya tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan lain yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup.

(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.