Fakta Kanker Payudara: Terjadi pada 1 dari 8 Perempuan, Simak Kisah Inspiratif Survivor Ini yang Sukses Menghadapinya!
Setiap tanggal 26 Oktober diperingati sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia. Tahukah kamu bahwa penyakit ini termasuk pembunuh nomor satu pada perempuan dibanding jenis kanker lainnya?
Meski tidak ada yang ingin kena kanker payudara, tetapi sebagai perempuan kita memang perlu waspada, sekaligus tidak perlu takut secara berlebihan. Selengkapnya hal ini dibagikan oleh para narasumber di event Love Your Self More yang diadakan Sorella dan komunitas Lovepink, kemarin (26/10), bertempat di The SAB House, Jakarta.
"Sorella artinya sister. Kita berharap semua perempuan tidak ada yang kena kanker lagi," kata Agnes Dewi selaku perwakilan dari Sorella, kepada para followers beruntung dari quiz yang diadakan Sorella, untuk menghadiri event ini.
Berikut poin-poin penting yang perlu kamu ketahui!
1. Kanker Payudara Menjadi Pembunuh Nomor 1 bagi Perempuan
Menurut Tri Oetami, wakil ketua Lovepink, alasan mengapa lovepink begitu concern terhadap kanker payudara, karena menurut data WHO terdapat 1 dari 8 perempuan yang terdiagnosis kanker payudara.
Adapun penyakit ini menjadi pembunuh nomor 1 bagi perempuan dibanding jenis kanker lainnya. Ia juga menambahkan, bahwa ternyata pria juga bisa kena, hanya saja angkanya tidak sebesar perempuan.
Lovepink itu sendiri merupakan support grup komunitas kanker payudara di Indonesia, yang mempunyai visi menurunkan kasus stadium lanjut kanker. Cara-caranya adalah dengan melakukan edukasi, berbagai kegiatan deteksi dini dan support moral kepada teman-teman yang mengalami kanker payudara.
2. Gejala Kanker Payudara Bisa Berbeda pada Tiap Orang
Kenali gejala kanker payudara?/ Foto: Getty Images |
Gejala kanker itu sendiri, ternyata bisa dirasakan dan dilihat. Namun gejalanya juga bisa berbeda-beda pada tiap orang.
"Sebenarnya, tandanya bisa beda-beda pada tiap orang. Pengalaman saya sendiri, tahun 2016, ketika itu saya tahunya nggak sengaja setelah mandi. Merasakan ada benjolan saat meraba payudara," kata Astri Prameswari, salah satu narasumber.
"Masih didiemin dulu sampai seminggu, kok (benjolannya) masih ada. Lalu browsing-browsing dan disarankan ke dokter, lalu dokter onkologi yang memeriksa, curiga ini adalah kanker payudara. Karena masih nggak percaya, saya ke dokter lain tapi diagnosa masih sama."
Astri atau yang akrab dipanggil Aci ini juga bercerita bahwa dirinya terkena kanker payudara dua kali, selain itu merasa adanya dukungan dari sekitar sangat membantunya melewati proses ini.
"Saya sangat terbantu dengan dukungan yang diberikan oleh keluarga, teman-teman, juga orang kantor pada waktu itu. Pengertian dari mereka semua itu luar biasa. Saya kena breastcancer 2 kali, nah (yang kedua ini) di tahun 2019, dapat support dari lovepink, saya merasa sangat terbantu, dapat informasi sangat banyak."
"Pesan saya, segala sesuatu bisa kelihatan sulit. Kita bisa aja memilih buat menghindar, untuk nggak melakukan sesuatu. Saran saya, jangan takut, lakukan aja apa rekomendasi dokter dan melakukan perawatan sesuai medis. Ternyata, nggak seburuk itu. Bisa kok dihadapi," cerita Astri.
3. Cara Mencegah Terkena Kanker Payudara
lustrasi relawan kanker payudara/Foto: pexels.com/anntarazevich
Tri Oetami kemudian menjelaskan bahwa sel kanker payudara itu berasal dari sel dalam tubuh kita, bukan yang tiba-tiba kok ada. Melainkan sel yang kemudian berkembang secara abnormal dan tidak terkontrol, bahkan bisa berkembang ke sel tubuh lainnya.
"Jadi bukan sesuatu yang tiba-tiba muncul, tapi butuh waktu untuk berkembang secara perlahan, kemudian secara agresif," katanya.
Soal pencegahan, perlu diketahui juga bahwa kanker payudara ini bisa terjadi pada siapa saja, dan dunia medis belum bisa memastikan penyebab utamanya.
"Kanker payudara bisa dikarenakan multifaktor. Faktor risiko ini, ada yang bisa kita kendalikan dan tidak. Yang tidak bisa dikendalikan adalah lahir sebagai perempuan dan punya riwayat keluarga yang terkena kanker."
Kemudian ia menambahkan hal-hal yang bisa dilakukan demi menurunkan risiko terkena kanker payudara. Di antaranya:
Ilustrasi berolahraga./ Foto: Getty Images/StÃgur Már Karlsson /Heimsmyndir |
1. Menurunkan faktor risiko, caranya dengan menjaga berat badan ideal, sebab kadar lemak tinggi berisiko terdiagnosis kanker payudara. Sehingga usahakan untuk tidak mager (malas gerak). Selain itu sebisa mungkin hindari diri dari paparan zat berbahaya di lingkungan seperti asap rokok.
2. Melakukan deteksi sadari (pemeriksaan payudara sendiri) secara rutin 1 bulan sekali, tepatnya di hari 7-10 dihitung dari hari pertama menstruasi.
Alasannya payudara saat menstruasi menjadi sensitif. Setelah 7 hari, dinilai jadi waktu yang optimal. Selanjutnya melakukan sadarnis (pemeriksaan payudara klinis) di puskesmas atau RS, bila memang ditemui kecurigaan, contohnya seperti benjolan.
Lalu dilengkapi pemeriksaan USG 2 tahun sekali bagi usia di bawah 40 tahun dan pemeriksaan mammografi, bagi yang telah berusia di atas 40 tahun.
3. Terakhir, melakukan pencegahan bagi yang sudah terkena. Yaitu melakukan treatment agar kanker tidak muncul lagi. Sehingga diperlukan evaluasi secara terus-menerus.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Kenali gejala kanker payudara?/ Foto: Getty Images
Ilustrasi berolahraga./ Foto: Getty Images/StÃgur Már Karlsson /Heimsmyndir