Hari AIDS Sedunia 2023: Ini 5 Mitos Seputar HIV/AIDS yang Tak Perlu Dipercaya
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, sekaligus memberikan dukungan untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Tahun ini, Hari AIDS Sedunia mengambil tema "Let Communities Lead" atau "Biarkan Masyarakat Memimpin". Komunitas terdampak HIV/AIDS sendiri jadi bagian penting dalam kemajuan respons HIV.
Memperingati Hari AIDS Sedunia, berikut sederet mitos seputar HIV/AIDS yang masih sering beredar di masyarakat yang tak perlu dipercaya, dilansir dari CNN Indonesia.
HIV/AIDS Dapat Menular Lewat Alat Makan
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/freepik
HIV/AIDS tidak menular lewat kontak sosial termasuk penggunaan alat makan secara bergantian dengan ODHA, Beauties. Lebih lanjut lagi, virus memang ada di air liur, air mata dan keringat tetapi jumlahnya sedikit dan tidak cukup kuat untuk ditularkan ke orang lain.
Menular Lewat Pisau Cukur
Ilustrasi/Foto: Pexels/Castorly Stock
Penggunaan pisau cukur bergantian antar keluarga dan di tempat potong rambut tidak menularkan HIV/AIDS. Virus tersebut mudah mati di udara bebas.
Hanya saja, penggunaan pisau cukur bergantian tidak disarankan, bukan karena penyebaran HIV/AIDS, melainkan karena masalah higienitas.
Menular saat Berenang di Kolam Renang Umum
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Haley Phelps
Saat berenang, apakah kamu pernah mencium aroma menyengat dari air kolam renang? Atau kamu merasa rambut berubah menjadi keras usai berenang?
Hal ini berarti kolam renang mengandung kaporit. Ahli menyebut virus HIV akan mati jika terkena kaporit.
Digigit Nyamuk
Ilustrasi/Foto: Pexels/Jimmy Chan
Faktanya nyamuk tidak memberikan darah kepada kita. Tetapi nyamuk menghisap darah. Jadi hal ini tidak akan membuat kita tertular dan jadi mitos HIV AIDS.
ODHIV Tidak Boleh Punya Anak karena Pasti Tertular
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Saat ini, banyak ODHIV/ODHA hidup seperti orang-orang pada umumnya, bahkan berkeluarga dan memiliki anak dengan negatif HIV.
Ahli menjelaskan saat virus di tubuh ibu dinyatakan tak terdeteksi (viral load undetected), ibu tidak akan menularkan ke anak.
[ODHIV/ODHA] harus rutin ARV. Kondisi viral load undetected itu tidak permanen, harus ada upaya mempertahankan. Kalau ARV terputus dalam jangka waktu lama, viral load bisa naik apalagi ditambah stres dan tidak menjaga stamina tubuh.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!