Kasus hepatitis akut tengah melanda sejumlah negara dan dilaporkan juga sudah masuk ke Indonesia.
Penyakit ini umumnya menyerang usia anak-anak hingga berusia 16 tahun, Beauties, sebab sistem imunitas usia anak yang diketahui belum sempurna seperti halnya orang dewasa.
Sebagai orangtua dengan buah hati yang masih kecil, wajar bila kamu mulai merasa khawatir. Mengutip laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan (Kemkes), sampai saat ini Kemkes masih melakukan investigasi lewat pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi, demi mengetahui penyebab dari penyakit ini.
Pasalnya belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, Beauties. Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, yang merupakan dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menyebut dugaan awalnya disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.
Cara Mencegah Risiko Terkena Hepatitis Akut
![]() |
Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," jelas Peneliti di RSCM dan FK UI ini dalam keterangan pers pada Kamis (5/5), dikutip dari laman Sehat Negeriku.
Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, untuk mencegah penularan hepatitis akut lewat saluran pernapasan, tentu masih pentingnya menerapkan protokol kesehatan Covid-19: menggunakan masker, menjaga jarak, serta mengurangi mobilitas.
Gejala Anak terkena Hepatitis Akut
![]() |
Kamu juga perlu memahami gejala awal penyakit ini, secara umum di antaranya mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Gejala pun akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Segera bawa anak ke dokter untuk mendapat diagnosis awal.
Hindari menundanya, karena bila terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien pun sangat kecil.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!