Ini Cara dan Durasi Lari Pagi yang Efektif Turunkan Berat Badan, Catat untuk Besok!

Nazwa Yuliana | Beautynesia
Kamis, 25 Sep 2025 21:00 WIB
Lari 30 Menit di Pagi Hari Sudah Cukup Efektif
Ilustrasi lari pagi/Foto: pexels.com/Nathan Cowley

Beauties, lari pagi selalu jadi pilihan favorit banyak orang untuk menjaga kebugaran sekaligus menurunkan berat badan. Suasana pagi yang segar, jalanan yang belum ramai, dan udara yang masih bersih membuat aktivitas ini terasa lebih menyenangkan.

Namun, ada pertanyaan penting yang sering muncul: sebenarnya berapa lama sih durasi lari pagi yang benar-benar efektif untuk membantu menurunkan berat badan?

Ternyata, jawabannya tidak sekadar "semakin lama semakin baik". Ada durasi ideal yang bisa membantu tubuh membakar kalori lebih maksimal tanpa membuatmu terlalu lelah atau berisiko cedera. Dilansir dari Eat This, Not That dan Leafybark, berikut penjelasan lengkap tentang durasi lari pagi yang bisa kamu terapkan sesuai kebutuhan tubuhmu.

Lari 30 Menit di Pagi Hari Sudah Cukup Efektif

Lari pagi selama 30 menit cukup efektif membakar kalori dan membantu turunkan berat badan.

Ilustrasi lari pagi/Foto: pexels.com/Nathan Cowley

Menurut para ahli, lari pagi selama 30 menit dengan kecepatan sedang hingga agak cepat sudah cukup efektif untuk menurunkan berat badan. Durasi ini membuat detak jantung naik ke zona pembakaran lemak, di mana tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi.

Dalam 30 menit, tubuh rata-rata bisa membakar 200–300 kalori tergantung kecepatan dan berat badan. Kalau dilakukan secara konsisten 4–5 kali seminggu, hasilnya akan terlihat nyata dalam beberapa minggu. Selain membantu penurunan berat badan, lari 30 menit juga menjaga jantung tetap sehat, meningkatkan metabolisme, dan membuat suasana hati lebih baik berkat pelepasan hormon endorfin.

Lari 45 Menit Membantu Membakar Lemak Lebih Banyak

Lari 45 menit/ Foto: Pexels.com/ Tirachard Kumtanom

Jika tubuhmu sudah terbiasa dengan durasi 30 menit, menambah waktu menjadi 45 menit bisa memberikan hasil yang lebih besar. Pada menit-menit terakhir lari, tubuh biasanya mulai masuk lebih dalam ke fase pembakaran lemak.

Lari 45 menit tidak hanya membuat kalori terbakar lebih banyak, tapi juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Bayangkan, tubuhmu sudah bekerja cukup keras sehingga bukan hanya membakar lemak, tapi juga melatih stamina agar kuat menghadapi aktivitas sehari-hari.

Namun, penting untuk diingat bahwa durasi ini sebaiknya tidak langsung dipaksakan jika kamu masih pemula. Mulailah dengan 30 menit, lalu tingkatkan bertahap agar tubuh bisa beradaptasi tanpa risiko cedera.

Lari Lebih dari 60 Menit Bisa Memberikan Efek Tambahan

Lari 60 menit/ Foto: Pexels.com/ Andrea Piacquadio

Bagi pelari yang sudah berpengalaman, lari lebih dari 60 menit di pagi hari bisa memberikan manfaat ekstra dalam hal pembakaran kalori. Dalam durasi sepanjang ini tubuh benar-benar menggunakan cadangan lemak sebagai bahan bakar utama.

Namun, durasi panjang seperti ini tidak perlu dilakukan setiap hari. Lari lebih dari satu jam bisa membuat tubuh terlalu lelah dan meningkatkan risiko cedera.

Lebih baik menjadikannya sebagai latihan mingguan, misalnya sekali atau dua kali dalam seminggu, sementara di hari-hari lain cukup lakukan 30–45 menit. Dengan begitu, tubuh tetap mendapat manfaat pembakaran lemak tanpa terbebani.

Intensitas Lebih Penting daripada Durasi Panjang

Intensitas/ Foto: Pexels.com/ Andrea Piacquadio

Durasi memang penting, tapi intensitas latihan juga sangat menentukan. Lari dengan kecepatan stabil selama berjam-jam mungkin terasa membosankan dan tidak selalu efisien. Sebaliknya, menambahkan variasi intensitas seperti interval training bisa membakar kalori lebih cepat meskipun durasi lebih singkat.

Sebagai contoh, lari pagi selama 25 menit dengan pola interval 1 menit lari cepat lalu 2 menit lari lambat, bisa memberikan efek pembakaran kalori yang setara bahkan lebih baik dibanding lari stabil 45 menit. Selain itu, latihan interval juga membantu melatih jantung, paru-paru, dan meningkatkan kecepatan lari secara keseluruhan.

Jadi, jangan hanya mengukur latihan dari lamanya waktu. Fokuslah pada kualitas dan bagaimana tubuh benar-benar bekerja keras saat berlari.

Lari Pagi Sebelum Sarapan Membakar Lemak Lebih Efisien

Sarapan sebelum lari/ Foto: Pexels.com/ Julian Jagtenberg

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lari pagi dengan perut kosong atau sebelum sarapan bisa lebih efektif dalam membakar lemak. Saat tubuh belum mendapat asupan makanan, kadar insulin lebih rendah, sehingga tubuh lebih cepat menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi.

Namun, metode ini tidak cocok untuk semua orang. Ada yang merasa lemas, pusing, atau kurang bertenaga saat lari dengan perut kosong. Jika kamu termasuk yang seperti ini, coba konsumsi camilan ringan sebelum berlari, misalnya pisang, roti gandum, atau segelas smoothie kecil. Dengan begitu, tubuh tetap punya energi untuk berlari tanpa mengganggu proses pembakaran lemak.

Konsistensi Lebih Penting daripada Durasi Panjang Tapi Hanya Sesekali

Konsisten/ Foto: Pexels.com/ Nataliya Vaitkevich

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu fokus pada durasi panjang, tapi hanya melakukannya sesekali. Padahal, hasil terbaik justru datang dari konsistensi. Lari 30 menit setiap hari jauh lebih efektif daripada lari 1 jam hanya seminggu sekali.

Dengan konsistensi, tubuh terbiasa membakar lemak, metabolisme meningkat, dan hasil penurunan berat badan lebih stabil. Selain itu, konsistensi membantu mencegah cedera karena tubuh beradaptasi secara bertahap dengan beban latihan.

Intinya, jangan terjebak pada pola "lari lama sekali lalu berhenti lama". Lebih baik lakukan secara rutin meski durasinya sedang-sedang saja.

Sesuaikan Durasi dengan Tujuan dan Kondisi Tubuh

Sesuaikan dengan tujuan/ Foto: Pexels.com/ RUN 4 FFWPU

Tidak ada durasi lari yang benar-benar sama untuk semua orang. Kuncinya adalah menyesuaikan dengan tujuan dan kondisi tubuh masing-masing. Jika tujuanmu adalah menurunkan berat badan, lari pagi 30–45 menit secara konsisten sudah cukup. Jika tujuannya adalah meningkatkan stamina untuk persiapan lomba lari, maka latihan 60 menit atau lebih bisa jadi pilihan.

Selain itu, perhatikan kondisi tubuh. Jika kamu pemula, mulai saja dari 15–20 menit lalu tingkatkan perlahan. Jangan memaksakan diri karena risiko cedera justru bisa menghambat progresmu. Dengarkan tubuhmu: kalau terasa lelah berlebihan atau nyeri, istirahatlah dan berikan waktu pemulihan.

Durasi lari pagi yang efektif untuk menurunkan berat badan rata-rata adalah 30–45 menit, dilakukan secara konsisten beberapa kali dalam seminggu. Jika tubuh sudah terbiasa, menambah durasi hingga 60 menit bisa memberikan hasil lebih besar, tapi tidak perlu dilakukan setiap hari. Ingat, bukan hanya durasi yang penting, tetapi juga intensitas dan konsistensi.

Selain itu, lari pagi sebelum sarapan bisa membantu membakar lemak lebih cepat, tetapi tetap harus menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Pada akhirnya, kombinasi durasi yang tepat, intensitas yang seimbang, dan kebiasaan yang konsisten adalah kunci keberhasilan menurunkan berat badan lewat lari pagi.

Jadi, Beauties, yuk mulai biasakan lari pagi dengan durasi yang sesuai kemampuanmu. Dengan pola yang teratur, tubuhmu akan lebih sehat, pikiran lebih segar, dan berat badan pun bisa turun secara alami tanpa harus dipaksakan!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE