Di era modern yang serba cepat ini, isu kesehatan mental makin sering dibicarakan dan makin penting untuk diperhatikan. Salah satu aspek yang sering terlupakan adalah dampak besar pola makan sehat terhadap kesehatan mental kita.
Ya, makanan sehat yang kita konsumsi bukan hanya berfungsi untuk mengisi energi tubuh, tetapi juga memengaruhi suasana hati, tingkat stres, dan bahkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Dilansir dari Mindful Health Solutions, inilah penjelasan mengenai koneksi antara konsumsi makanan bergizi dan hormon bahagia.
Hubungan Antara Pola Makan dan Kesehatan Mental
Pernahkah kamu merasa mood menjadi lebih baik setelah makan makanan yang sehat? Atau tiba-tiba merasa lesu dan mudah tersinggung setelah mengonsumsi junk food? Hal ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan ada penjelasan ilmiahnya.
Otak dan usus kita terhubung dalam sistem yang disebut gut-brain axis, yang memungkinkan komunikasi dua arah antara sistem pencernaan dan otak. Mikroorganisme dalam usus kita (mikrobiota usus) berperan dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berpengaruh besar terhadap suasana hati dan kesejahteraan mental. Ini menjelaskan alasan kesehatan usus yang buruk bisa berkontribusi pada gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dan makanan olahan dapat meningkatkan risiko gangguan mood dan memperburuk gejala depresi. Sebaliknya, diet yang kaya akan makanan utuh seperti buah, sayur, ikan, dan biji-bijian dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Nutrisi yang diperoleh dari makanan sehat membantu melawan peradangan dan stres oksidatif, yang keduanya berkontribusi terhadap kesehatan otak dan keseimbangan kimia dalam tubuh.