Jangan Sering Dikonsumsi, 5 Makanan Ini Dapat Meningkatkan Stres

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Jumat, 17 Oct 2025 06:45 WIB
Jangan Sering Dikonsumsi, 5 Makanan Ini Dapat Meningkatkan Stres
Makanan yang dapat meningkatkan stres/Foto: Freepik.com/freepik

Kortisol yang dikenal dengan hormon stres sebenarnya berperan penting bagi tubuh, selama kadarnya tetap seimbang. Hormon ini dapat membantu mengatur respons tubuh terhadap stres, mengendalikan peradangan, dan menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, hormon ini juga berperan dalam mengatur bagaimana tubuh mengubah makanan menjadi energi. Nah, kadar kortisol dapat dipengaruhi oleh jenis makanan yang kita konsumsi, dan hal ini berpengaruh pada cara tubuh menghadapi stres. Melansir dari laman Health, ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan stres. Apa saja itu?

1. Makanan Ultra-Proses

Ilustrasi makanan olahan/Foto: Freepik.com/freepik

Sebagian besar makanan yang kita konsumsi memang melalui proses pengolahan, namun tingkatnya berbeda-beda. Misalnya, kacang almond yang digiling menjadi tepung termasuk makanan olahan sederhana. Sementara permen batangan termasuk makanan ultra-proses. 

Makanan ultra-proses biasanya dibuat dari bahan yang sudah sangat dimurnikan, seperti gula, pati, dan lemak. Proses pemurnian ini menghilangkan banyak nutrisi penting, seperti serat, dan menambahkan bahan tambahan serta perasa buatan yang kurang baik bagi kesehatan. 

Mengonsumsi makanan ultra-proses secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Jika terjadi terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan, diabetes tipe 2, dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. 

2. Makanan Tinggi Natrium

Ilustrasi keripik kentang/Foto: Freepik.com/topntp26

Makanan tinggi natrium juga dapat mempengaruhi cara tubuh merespon stres. Jika terlalu sering mengonsumsi makanan asin, keseimbangan hormon stres dalam tubuh bisa terganggu. Biasanya, ketika kadar kortisol meningkat, tubuh akan menyesuaikan diri dengan memperlambat aktivitas hormon stres.

Namun, jika asupan natrium terlalu tinggi dalam jangka panjang, mekanisme pengaturan ini bisa rusak dan membuat tubuh lebih sulit menenangkan diri dari stres. 

3. Makanan yang Mengandung Gula dan Lemak

Ilustrasi donat/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Makanan manis mungkin dapat membuat seseorang merasa lebih tenang untuk sementara waktu, karena dapat menurunkan respons stres tubuh dalam jangka pendek. Namun, beberapa penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya, bahwa pola makan tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan kadar kortisol dan memperparah stres.

Meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan berlemak dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan berdampak negatif pada kesehatan mental.

4. Makanan yang Dimaniskan Secara Buatan

Ilustrasi permen/Foto: Freepik.com/freepik

Pemanis buatan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus, yang pada akhirnya bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi cara tubuh menghadapi stres. 

Sistem pencernaan dan sistem saraf saling terhubung erat. Ketika keseimbangan bakteri baik di usus terganggu, hal ini dapat memicu peradangan. Peradangan yang berlangsung lama dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan suasana hati, termasuk depresi. 

5. Makanan yang Digoreng

Ilustrasi french fries/Foto: Freepik.com/jcomp

Makanan yang digoreng biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh yang tidak sehat, terutama jika dimasak dengan minyak kelapa. Bahkan, menggunakan minyak yang dianggap lebih sehat seperti minyak alpukat, proses penggorengan pada suhu tinggi tetap dapat mengubah sebagian lemak menjadi lemak trans. Lemak trans diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. 

Jumlah lemak trans yang terbentuk tergantung pada jenis minyak, suhu, dan lama waktu penggorengan. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu memasak, semakin banyak lemak trans yang terbentuk. 

Sementara itu, penelitian juga menunjukkan bahwa lemak trans dapat memicu peradangan tingkat rendah, yaitu peradangan tersembunyi yang berlangsung lama dan bisa membahayakan tubuh dalam jangka panjang. Jadi, terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng juga dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol. 

Itulah beberapa makanan yang dapat meningkatkan stres. Sebaiknya hindari atau dibatasi ya! Semoga informasi di atas dapat bermanfaat!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE