Sikat gigi merupakan salah satu upaya merawat tubuh. Bukan hanya soal penampilan, gigi juga bisa menjadi representasi kesehatan dan kebiasaan seseorang, lho, Beauties. Secara sederhana, orang yang suka merokok akan memiliki warna gigi lebih kuning dari orang yang tidak merokok.
Namun, tak peduli seberapa sering kamu menyikat gigi, jika kamu nggak mengganti sikat gigimu secara berkala, semua akan tampak sia-sia. Sebab, sikat gigi memiliki masa kedaluwarsa tak tertulis, yang berpengaruh pada performa membersihkan. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti sikat gigi?
Waktu Terbaik Mengganti Sikat Gigi
Dikutip dari Pure Wow, menurut dr. Tina Saw, dokter gigi dan pendiri Oral Genome, kamu perlu mengganti sikat gigi minimal setiap tiga bulan. Namun, lebih lanjut, dr. Saw menyarankan kamu untuk membeli sikat gigi baru lebih cepat dalam keadaan tertentu, seperti bulu yang megar sebelum waktunya.
Kamu juga perlu mengganti sikat gigi baru jika kamu mengalami sakit baru-baru ini. Hal ini disebabkan bakteri dan virus dapat terus bisa menempel dan berkembang biak di antara bulu-bulu sikat gigi selama kamu pakai dalam keadaan sakit. Lalu, apa yang terjadi jika kamu menunda mengganti sikat gigi?
Efek Tidak Mengganti Sikat Gigi
Menurut dr. Saw, ada dua risiko utama ketika kamu menyimpan sikat gigi terlalu lama adalah bakteri dan bulu yang melebar. Menggunakan sikat gigi dalam kurun waktu yang telah dianjurkan bisa mentransfer bakteri bahaya ke gigi dan gusi tanpa kamu sadari.
Sedangkan bulu yang melebar, bisa berpengaruh pada iritasi gusi dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada gusi sehingga akar menjadi terbuka, menyebabkan sensitivitas gigi, dan masalah gigi lainnya.
Secara performa, sikat gigi yang bulunya sudah melebar itu sudah kehilangan fungsinya. Jangan heran jika ia tidak bisa menghilangkan plak atau noda kuning di gigimu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |