Kata Ahli Gizi, 3 Makanan yang Dikira "Jahat" Ini Ternyata Bantu Turunin Berat Badan!
Sering kali kita menghindari beberapa makanan karena takut akan menambah berat badan, padahal kenyataannya tidak semua yang terlihat “jahat” benar-benar merugikan diet kita, Beauties. Beberapa makanan yang kerap dicap sebagai penghambat penurunan berat badan ternyata justru bisa menjadi teman baik dalam perjalanan menuju tubuh ideal.
Penasaran? Dilansir dari Eating Well, yuk, ungkap fakta mengejutkan tentang makanan-makanan yang selama ini kita salah pahami sekaligus memberi wawasan bermanfaat sebagai tips diet sehat untukmu!
Produk Susu Penuh Lemak
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik/azerbaijan_stockers |
Selama ini kita sering dianjurkan untuk memilih susu rendah lemak, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa susu dan produk olahan susu penuh lemak, seperti susu murni, keju, atau mentega, tidak selalu berdampak buruk bagi berat badan dan bahkan bisa menjadi salah satu makanan yang bantu turunkan berat badan. Meskipun mengandung lebih banyak kalori dan lemak dibandingkan versi rendah lemaknya, penelitian tidak menemukan hubungan antara konsumsi susu penuh lemak dengan risiko kenaikan berat badan atau obesitas, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Memang benar bahwa susu penuh lemak memiliki lebih banyak lemak jenuh, sekitar 4,5 gram per 8 ons, dibandingkan hanya 1,4 gram pada susu 1 persen lemak, tetapi temuan ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi susu penuh lemak tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau masalah kardiometabolik lainnya. Menariknya, beberapa produk susu fermentasi seperti yoghurt dan keju penuh lemak justru bisa membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung dan diabetes tipe-2.
Biji-bijian Kaya Karbohidrat
Ilustrasi/Foto: Freepik/timolina
Biji-bijian yang kaya karbohidrat, seperti nasi, roti, dan pasta, sering mendapat cap sebagai makanan yang harus dihindari saat diet. Padahal, meskipun tinggi karbohidrat, makanan ini tetap bisa menjadi makanan penurun berat badan.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa perbedaan jumlah karbohidrat dalam diet tidak terlalu memengaruhi hasil penurunan berat badan. Faktor yang lebih menentukan adalah seberapa banyak kalori yang dikonsumsi secara keseluruhan. Menariknya, jika kita memilih biji-bijian utuh seperti beras merah atau quinoa, kita juga mendapatkan manfaat serat yang dapat membantu mengontrol rasa lapar dan menjaga berat badan tetap ideal.
Berondong Jagung
Berondong jagung/Foto: Freepik/chandlervid85
Popcorn atau berondong jagung sering disalahpahami sebagai camilan tidak sehat, padahal sebenarnya ia merupakan sumber biji-bijian utuh yang rendah kalori dan kaya serat. Dalam satu cangkir berondong jagung yang dimasak dengan udara panas tanpa minyak, hanya terdapat sekitar 30 kalori dan 1 gram serat. Teksturrnya yang renyah membuat berondong jagung menjadi camilan ringan yang memuaskan tanpa harus khawatir kalori berlebih.
Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa makan berondong jagung bisa membuat seseorang merasa lebih kenyang dan puas dibandingkan mengonsumsi keripik kentang sehingga berpotensi membantu mengurangi jumlah makanan yang dimakan secara keseluruhan. Meskipun begitu, manfaat ini akan berkurang jika berondong jagung disajikan dengan tambahan mentega, karamel, atau cokelat, karena bahan-bahan tersebut menambah banyak kalori dan lemak. Jadi, jika ingin menjadikannya camilan sehat, pilih berondong jagung polos tanpa tambahan yang berlebihan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
