Kecanduan Makan Es Batu? Hati-hati Kamu Mengalami Pagophagia!
Mengonsumsi minuman yang dicampur es memang bikin segar ya, Beauties? Apalagi diminum saat cuaca sedang panas. Namun, bagi beberapa orang, es batu biasanya malah dijadikan camilan. Apakah kamu sering melakukannya? Jika ya, mungkin kamu mengalami pagophagia.
Pagophagia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan seseorang senang mengunyah es batu. Aktivitas tersebut bisa menjadi indikasi bahwa kamu memiliki kondisi medis yang memerlukan perhatian. Mengutip laman Healthline, jika kamu mengunyah es batu dalam jangka pendek, mungkin saja kondisi tubuhmu tidak bermasalah, tetapi dalam jangka waktu yang panjang, kamu bisa didiagnosis mengalami salah satu bentuk pica.
![]() Mengunyah es batu disebut salah satu bentuk pica/ Foto: Freepik/ Racool_studio |
Sebutan pica ini digunakan untuk menggambarkan keinginan untuk memakan barang-barang yang sebenarnya bukan untuk dikonsumsi atau yang tidak memiliki gizi seperti kapur, pasir, kertas, dan yang lainnya.
Penyebab Pagophagia
Tidak ada penyebab pasti untuk pagophagia. Namun, kondisi tersebut bisa dikaitkan dengan beberapa penyakit serius, di antaranya adalah
Anemia Defisiensi Besi
![]() Mengunyah es batu bisa disebabkan karena anemia defisiensi besi/ Foto: Freepik/ Racool_studio |
Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi yang berkembang sebagai akibat dari kekurangan zat besi dalam tubuh. Mengutip dari Very Well Mind, kondisi ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti kelelahan, lemah, pucat, dan lidah bengkak.
Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa 16 persen dari peserta yang sedang diteliti, semuanya menderita anemia dan memiliki pagophagia.
Gangguan Psikiatri
![]() Penyebab lain sering mengunyah es batu yakni adanya gangguan/ Foto:Freepik/ Racool_studio |
Penyebab lain yakni adanya gangguan seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), depresi, dan gangguan spektrum autisme juga bisa menyebabkan kondisi pagophagia.
Pada orang dengan OCD, pagophagia dapat berkembang sebagai suatu paksaan sebagai respon terhadap obsesi. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pagophagia merupakan respon terhadap kecemasan dan situasi stres.
Gangguan lainnya yang terkait pagophagia yakni kekurangan kalsium, kehamilan, dan gangguan makan karena menggunakan makanan yang tidak memiliki nilai gizi seperti es untuk mengelabui perut supaya kenyang.
Diagnosis Pagophagia
![]() Pagophagia biasanya tidak terdiagnosis/ Foto: Freepik/ Freepik |
Pagophagia biasanya tidak terdiagnosis karena orang dengan kondisi tersebut sering menganggapnya tidak berbahaya. Namun, jika disebabkan oleh gangguan medis lain, gangguan itu juga bisa tidak terdiagnosis yang dapat menyebabkan lebih banyak komplikasi medis. Misalnya ketika anemia tidak terdiagnosis dan tidak diobati, itu dapat merambat pada kesehatan jantung.
Cara Meredakan Pagophagia
![]() Mengunyah es batu bisa merusak kesehatan gigi/ Foto: Freepik/ Racool_studio |
Jika tidak diobati, pagophagia dapat menyebabkan komplikasi medis lainnya dan yang paling umum adalah terjadi masalah pada gigi. Mengonsumsi es dalam jumlah dan frekuensi yang banyak dapat merusak gigi. Oleh karena itu, pagophagia bisa diredakan dengan beberapa cara.
Pada orang yang menderita anemia defisinsi besi, bisa diobati dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Pada orang dengan gangguan depresi, bisa dengan melakukan terapi perilaku kognitif (CBT) yang secara signifikan dapat mengurangi keparahan pagophagia yang dialaminya.
Nah, Beauties, mengunyah es batu memang tidak berbahaya, namun jika terus-terusan melakukan aktivitas tersebut selama sebulan lebih maka harus dikonsultasikan pada dokter.
Ilustrasi gigi. (Foto: pexels.com/Shiny Diamond)/ Foto: Aqida Widya |
Selain itu, mengunyah es batu sebenarnya tidak baik untuk kesehatan gigi, karena dapat merusak enamel gigi yakni lapisan keras di permukaan yang bertugas untuk melindungi gigi. Jika enamel rusak, maka rentan mengalami infeksi dan gigi lebih sensitif.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





Ilustrasi gigi. (Foto: pexels.com/Shiny Diamond)/ Foto: Aqida Widya