Kenali 6 Macam Vaksin Covid-19 yang Tersedia di Indonesia
Vaksinasi menjadi strategi penanggulangan pandemi Covid-19 yang digalakkan pemerintah Indonesia. Berbagai jenis vaksin didatangkan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan setidaknya 208 juta penduduk, agar nantinya dapat mencapai kekebalan kelompok/herd immunity.
Setiap jenis vaksin memiliki karakternya masing-masing yang sudah dipastikan keamanannya dan efektivitasnya dalam menangkal virus Covid-19.
Nah, di Indonesia sendiri hingga pertengahan tahun ini telah tersedia 6 jenis vaksin Covid-19 yang siap didistribusikan dalam program vaksinasi. Biar kamu nggak bingung, yuk, simak penjelasannya!
1. Sinovac
![]() Vaksin Sinovac banyak digunakan di Indonesia/Foto: Instagram.com/kemenkes_ri |
Vaksin produksi Sinovac (CoronaVac) merupakan vaksin gratis pertama yang tersedia di Indonesia. Perusahaan Tiongkok mengembangkan vaksin Sinovac dari inactivated virus. Penggunaan vaksin ini diberikan dalam dua dosis vaksin, masing-masing 0,5 ml, dengan jarak penyuntikan tiap dosis adalah 28 hari.
2. AstraZeneca
![]() Vaksin AZ dinyatakan aman oleh WHO/Foto: Instagram.com/lawancovid19_id |
Indonesia menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diproduksi oleh SK Bio dari Korea Selatan. Vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan ini diberikan dalam dua dosis dengan interval 12 minggu.
Potensi manfaat AstraZeneca lebih tinggi daripada efek samping yang ditimbulkannya, terutama bagi usia 30 tahun ke atas hingga lansia. Laporan dari jurnal The Lancet menyatakan, pemberian dua dosis vaksin AstraZeneca memiliki efikasi 81,3% terhadap Covid-19. Vaksin AZ juga diklaim ampuh melawan virus Covid-19 varian Delta dan Kappa.
3. Moderna
![]() Moderna dikhususkan bagi orang yang tidak bisa menerima Sinovac dan AZ/Foto: Instagram.com/kemenkes_ri |
Moderna adalah vaksin berbasis mRNA asal Amerika Serikat yang memanfaatkan komponen rekayasa materi genetik. Jenis vaksin ini diklaim ampuh melawan varian Delta, Kappa, dan Gamma, serta aman untuk orang dengan komorbid.
Setelah diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinasi tahap ketiga (booster), vaksin Moderna kini mulai diberikan kepada masyarakat umum.
Lantaran memiliki efikasi yang cukup tinggi mencapai 94,1%, vaksin Moderna pun jadi incaran masyarakat. Oleh karena itu, meski tidak ada persyaratan khusus, namun beberapa daerah seperti DKI Jakarta menetapkan prioritas penerima vaksin Moderna yang salah satunya bagi pengidap autoimun.
4. Pfizer
![]() Vaksin Pfizer banyak digunakan di AS dan Eropa/Foto: Instagram.com/lawancovid19_id |
Melansir dari situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (17/7), BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 Pfizer.
Vaksin produksi Pfizer and BioNTech adalah jenis vaksin dengan platform mRNA. Vaksin Pfizer disebut 97% efektif dalam mencegah kematian akibat Covid-19 dan juga ampuh melawan varian Delta. Jenis ini membutuhkan dua tahap vaksin dengan masing-masing dosis 0,3 ml.
Selain itu, Pfizer juga efektif digunakan pada anak berusia 12 sampai 15 tahun.
5. Sinopharm
![]() Vaksin Sinopharm mirip dengan Sinovac/Foto: morroccolatestnews.com |
Vaksin produksi perusahaan farmasi Tiongkok ini berisi inactivated virus dengan efikasi mencapai 78%. Sinopharm dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas yang diberikan dalam 2 tahap dengan jarak antar dosis 3-4 minggu.
Vaksin Sinopharm telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dipakai di Indonesia. Namun begitu, Sinopharm bukan termasuk vaksin gratis, melainkan ditetapkan untuk program Vaksinasi Gotong Royong yang berbayar.
6. Novavax
![]() Vaksin Novavax diperkirakan akan tiba September 2021/Foto: Pexels.com/Polina Tankilevitch |
Melansir Detik Finance (31/07), Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto mengungkapkan sebanyak 50 juta vaksin Novavax akan tiba di Indonesia pada September 2021. Sementara itu, kini vaksin Novavax sudah dalam proses persetujuan BPOM.
Diimpor dari India, vaksin Novavax buatan perusahaan kesehatan asal AS mengandung antigen protein yang dimurnikan. Uji klinis efikasinya pun tinggi, yakni sekitar 90,4%. Vaksin yang termasuk dalam program vaksin gratis pemerintah ini diberikan dalam dua dosis, masing-masing sebanyak 0,5 ml.





