Lebih Baik Mana, Makan Nasi Hangat atau Nasi Dingin?

Rizanatul Fitri | Beautynesia
Minggu, 14 Jan 2024 10:30 WIB
Risiko Mengonsumsi Nasi Dingin
Risiko konsumsi nasi dingin/Foto: Freepik/kamranaydinov

Nasi termasuk makanan pokok di beberapa negara, terutama negara-negara di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Bahkan di Indonesia, orang yang yang belum makan nasi dianggap belum makan, meski sudah mengonsumsi makanan lain yang mengandung karbohidrat.

Nasi memang sangat nikmat disantap bersama lauk saat masih hangat, namun ada yang menganggap nasi hangat tidak baik untuk kesehatan terutama bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan gula darah.

Kamu pasti bertanya-tanya mengenai kebenaran hal tersebut, bukan?

Mengutip Sugar.fit, nasi dengan 130 kalori mengandung 28,7 gram karbohidrat, 0,19 gram lemak, 2,36 gram protein, 0,6 gram serat, serta kadar natrium, zat besi, dan mangan kurang dari 3 miligram. Meski demikian, nasi dapat meningkatkan kadar gula darah karena memiliki nilai indeks glikemik 85 dan beban glikemik 65,5.

Penelitian menyimpulkan, seseorang yang sedikit mengonsumsi nasi setiap hari dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Nasi yang baru matang dan nasi mentah biasa atau beras memiliki kandungan karbohidrat yang sama. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu menghindarinya.

Manfaat Nasi Dingin

Manfaat nasi dingin/Foto: Freepik/xb100

Setiap jenis nasi mengandung karbohidrat yang tinggi dibandingkan dengan nasi yang dingin atau yang dipanaskan kembali. Karena mengandung karbohidrat yang tinggi, maka secara otomatis nilai indeks glikemiknya pun tinggi.

Penelitian dengan 15 orang dewasa sehat menemukan bahwa mengonsumsi nasi putih yang dimasak dan didinginkan selama 24 jam pada suhu 4°C kemudian dipanaskan kembali secara signifikan dapat mengurangi kadar gula darah dibandingkan nasi hangat yang baru matang.

Risiko Mengonsumsi Nasi Dingin

Risiko konsumsi nasi dingin/Foto: Freepik/kamranaydinov

Nasi dingin memang dapat mengurangi kadar gula darah, namun jika cara mengolahnya tidak benar, maka dapat meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri bacillus cereus. Bakteri ini biasanya ditemukan di tanah dan memiliki kemampuan membentuk spora yang memungkinkannya bertahan hidup saat dimasak.

Bacillus cereus tumbuh dengan cepat pada suhu 4°C hingga 60°C. Jika nasi dibiarkan dingin dengan mendiamkannya pada suhu ruangan, spora akan berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan diare, muntah, kram perut hanya dalam waktu 15-30 menit setelah mengonsumsinya.

Sebaiknya, nasi yang baru matang disimpan dalam suhu kamar selama beberapa menit untuk menghindari spora berkembang biak. Untuk menghindarinya, kamu perlu mengetahui cara menyimpan dan mengolah nasi yang aman.

Menurut Healthline, berikut cara mengolah dan menyimpan nasi yang benar agar terhindar dari kontaminasi bakteri.

  1. Dinginkan nasi yang baru matang selam 1 jam, lalu bagi dan masukkan ke dalam wadah yang dangkal dan kedap udara.
  2. Hindari menumpuk wadah dan membiarkan nasi di suhu ruangan lebih dari 2 jam. Jika dibiarkan lebih dari 2 jam, sebaiknya jangan dikonsumsi.
  3. Dinginkan nasi pada suhu 5°C untuk mencegah pembentukan spora bakteri.

Setelah mengikuti cara di atas, pastikan konsumsi nasi dingin selagi masih dingin dan tidak membiarkannya mencapai suhu ruangan. Jika kamu lebih suka menyantap nasi hangat, kamu dapat memanaskan kembali nasi hingga nasi mengepul panas atau sekitar suhu 74°C.

Dengan mengolah dan mengonsumsi nasi dingin dengan benar, kamu dapat meningkatkan kesehatan usus, mengurangi berat badan, kadar gula darah dan kolesterol.

Kesimpulannya, nasi yang telah didiamkan dalam suhu ruang kurang dari 2 jam atau nasi dingin dinilai lebih sehat, terutama bagi penderita diabetes maupun orang yang sedang diet.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE