Makan di Warung Maksimal 20 Menit Selama PPKM, Ini 6 Risiko Kalau Makan Terburu-buru

Raudiya Nurfadilah | Beautynesia
Selasa, 27 Jul 2021 19:15 WIB
Risiko Makan Terlalu Cepat yang Berikutnya:
Risiko makan terburu-buru/ Foto: Freepik/ Azerbaijan_stockers

Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan bahwa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 4 diperpanjang mulai dari 26 Juli hingga 2 Agustus mendatang dengan beberapa peraturan yang telah diubah. Salah satunya warung makan yang tetap bisa beroperasi, namun bagi pengunjung yang makan di tempat hanya diperbolehkan maksimal 20 menit.

“Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 20.00 dan maksimum waktu makan untuk setiap pengunjung 20 menit,” ujar Presiden Jokowi yang dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dari adanya aturan tersebut, pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpapar virus covid-19 di klaster warung makan. Namun dengan waktu yang diberikan untuk makan maksimal 20 menit, pastinya kita akan mempercepat cara makan agar cepat habis. Namun makanan yang dihabiskan secara terburu-buru ternyata bisa menimbulkan risiko yang tidak baik untuk kesehatan. Apa saja ya?

Berikut ini beberapa risiko yang dapat terjadi jika makan terburu-buru.

Risiko Jika Makan Terburu-buru bagi Kesehatan:

Risiko makan terburu-buru/ Foto: Freepik/ Azerbaijan_stockers

Gangguan Pencernaan

Ketika kamu makan dengan terburu-buru, risiko yang terjadi yakni bisa menganggu sistem pencernaan
Risiko makan terlalu cepat yakni mengganggu sistem pencernaan/ Foto: Freepik/ Benzoix

Ketika kamu makan dengan terburu-buru, risiko yang terjadi yakni bisa mengganggu sistem pencernaan, karena mungkin kamu akan mengambil gigitan yang lebih besar dari biasanya dan mengunyah makanan tersebut lebih sedikit. Dikutip dari Live Strong, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, gejala yang ditimbulkan yakni adanya sensasi terbakar, tetapi gejala tersebut bisa hilang ketika semua makanan dapat tercerna dengan baik.

Obesitas

Makan terlalu cepat biasanya dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas atau kelebihan berat badan
Makan terlalu cepat biasanya terjadi risiko obesitas/ Foto: Freepik/ Jcomp

Makan terlalu cepat biasanya dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Karena makan cepat dan mengunyah lebih sedikit sering dikaitkan dengan mengonsumsi lebih banyak makanan dan kalori. Dalam sebuah penelitian yang dikutip dari Clean Eating Mag, orang yang makan siang dihabiskan dengan cepat akan merasa lebih lapar setelahnya, dibandingkan dengan orang-orang yang makan dengan kecepatan yang lebih santai.

Apa kaitannya makan cepat dengan obesitas? Makan dengan terburu-buru dapat mengganggu hormon usus yang membantu mengatur nafsu makan dan memberi tahu kapan kamu merasa kenyang.

Sindrom Metabolik

Resistensi insulin berkaitan erat dengan sindrom metabolik yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes
Makan terlalu cepat berisiko penyakit jantung/ Foto; Pexels/ Andrienn

Resistensi insulin berkaitan erat dengan sindrom metabolik: mencakup gula darah tinggi, kelebihan lemak, tekanan darah tinggi serta kadar kolesterol abnormal, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Sebuah studi yang melibatkan hampir 9.000 orang yang berusia 40 tahun ke atas, mereka tidak memiliki sindrom metabolik pada awalnya. Kemudian selama tiga tahun, orang yang memiliki kecepatan makan lebih berisiko terkena sindrom metabolik dibanding orang-orang yang makan lebih lambat.

Risiko Makan Terlalu Cepat yang Berikutnya:

Risiko makan terburu-buru/ Foto: Freepik/ Azerbaijan_stockers

Tersedak

Orang-orang yang terlalu cepat dalam makan dan langsung menelannya dapat berisiko mengalami tersedak
Terlalu cepat dalam makan berisiko tersedak/ Foto: Freepik/ 8photo

Orang-orang yang terlalu cepat dalam makan dan langsung menelannya dapat berisiko mengalami tersedak. Kejadian tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena di beberapa kasus, tersedak bisa menyebabkan kematian. Oleh sebabnya, kita sering diajarkan untuk santai dalam makan agar tidak terjadi risiko yang membahayakan tubuh.

Diabetes

Risiko lainnya yang dapat terjadi ketika makan terlalu cepat yaitu dapat menyebabkan diabetes tipe 2 yang lebih tinggi
Makan terlalu cepat menyebabkan diabetes tipe 2/ Foto: Freepik/ Xb100

Risiko lainnya yang dapat terjadi ketika makan terlalu cepat yaitu dapat menyebabkan diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Dari laman Times of India, peningkatan paling parah dari diabetes dapat terjadi setelah makan, saat kadar gula darah tertinggi. Gula darah setiap orang dapat meningkat setelah makan, apalagi jika kamu terlalu cepat makan karena dapat semakin cepat pula gula memasuki aliran darah dan menyebabkan diabetes.

Penyakit Jantung

Lonjakan kolesterol jahat yang secara tiba-tiba dapat berisiko pada kesehatan yakni meningkatkan terjadinya risiko stroke dan serangan jantung.
Makan terburu-buru berisiko serangan jantung/ Foto: Freepik/ Diana.grytsku

Makan dengan cepat dapat mengurangi metabolisme dalam tubuh, yang dapat berakibat pada penurunan kadar kolesterol baik dan meningkatkan kadar kolesterol jahat. Lonjakan kolesterol jahat yang secara tiba-tiba dapat berisiko pada kesehatan yakni meningkatkan terjadinya risiko stroke dan serangan jantung.

Nah Beauties, nggak mau kan mengalami risiko-risiko tersebut yang ternyata bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya  daripada makan terburu-buru, lebih baik atur porsi makanmu agar tidak terlalu terlalu banyak bila ingin dine in. Selain itu, kamu bisa memesan makanan dari warung makan dan dikonsumsi di rumah (take away), atau kamu bisa memesan makanan melalui layanan pesan-antar. Selain menghindari risiko tadi, kamu juga bisa meminimalisir terpaparnya virus covid-19.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE