Melihat Wajah Orang Seperti 'Setan', Seorang Pria di AS Ternyata Idap Sindrom Langka

Kyla Putri Nathania | Beautynesia
Sabtu, 04 May 2024 22:30 WIB
Melihat Wajah Orang Seperti 'Setan', Seorang Pria di AS Ternyata Idap Sindrom Langka
Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Kira-kira bagaimana perasaanmu saat  bangun tidur dan ketika melihat wajah orang lain seperti setan? Bingung, takut, atau panik?

Hal ini-lah yang harus dialami oleh seorang pria asal Tennessee, Amerika Serikat, Victor Sharrah (59) karena mengidap sindrom langka. Kondisi ini membuatnya melihat wajah orang lain seperti setan dan membuatnya takut.

"Kamu tidak bisa membayangkan seberapa menakutkannya itu." ujar Sharrah, melansir NBC News.

Sebelumnya, Sharrah selalu memiliki penglihatan tajam. Namun, suatu hari tepatnya pada November 2020, tiba-tiba saja dia menyadari bahwa wajah orang-orang di sekitarnya terlihat seperti setan.

"Pikiran pertama saya adalah saya terbangun di dunia setan," kata Sharrah.

PMO/ Foto: nypost.com
PMO/ Foto: nypost.com

Menurut penglihatannya, mulut mereka terlihat menyeringai panjang, mata memanjang, dan terdapat alur-alur dalam di dahi, pipi, dan dagu mereka. Selain itu, saat menghadap ke samping, ia melihat telinga mereka memiliki bentuk yang lancip. Seseorang yang dia kenal mengatakan bahwa dia mungkin menderita prosopometamorphopsia atau PMO. 

Mengenal Prospometamorfopsia

Prospometamorfopsia (PMO) sendiri adalah gangguan neurologis langka yang mempengaruhi cara seseorang melihat wajah manusia. Orang yang mengalami PMO melihat wajah orang lain terdistorsi dalam bentuk, ukuran, tekstur, atau warna sehingga orang-orang menyebut kondisi ini sebagai 'demon face syndrome' atau 'sindrom wajah iblis'. Namun anehnya, distorsi wajah hanya terjadi ketika penderita melihat orang secara langsung, bukan melalui foto atau layar komputer.

Meski begitu, hal ini memberi ilmuwan kesempatan untuk memvisualisasikan seperti apa wajah-wajah yang terdistorsi bagi seseorang dengan PMO, di mana ini merupakan sesuatu yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan. Peneliti di Dartmouth College pun membuat representasi digital dari apa yang dialami Sharrah dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet pada Kamis (21/3) lalu.

Pemicu PMO

PMO/ Foto: nypost.com
PMO/ Foto: nypost.com

Meskipun gejala PMO seringkali mereda dalam beberapa hari atau minggu, ada kasus di mana gejala tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun. Sejauh ini, ada kurang dari 100 laporan kasus PMO yang diterbitkan.  

Penelitian menunjukkan bahwa PMO dapat disebabkan oleh disfungsi dalam jaringan otak yang mengatur pemrosesan wajah. Faktor pemicu lainnya dapat berupa trauma kepala, stroke, epilepsi, atau migrain. Sharrah sendiri memiliki riwayat cedera kepala dan keracunan karbon monoksida yang bisa menjadi pemicu munculnya PMO pada dirinya.

Gimana pendapat kamu soal sindrom langka ini, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE