Mengenal Emotional Exhaustion, Kondisi Bukan Sekadar Lelah Biasa
Beauties, pernah mendengar istilah emotional exhaustion? Ini adalah kondisi ketika kamu merasa benar-benar lelah secara emosional. Bukan cuma capek fisik, tapi juga merasa kosong, mati rasa, dan tidak berdaya menghadapi hidup. Kondisi ini biasanya muncul akibat tekanan terus-menerus, baik dari pekerjaan, hubungan, atau masalah hidup lainnya.
Mungkin kamu berpikir, “Ah biasa, aku cuma lagi capek.” Tapi hati-hati, emotional exhaustion bisa jadi lebih serius dari yang kamu kira. Kalau tidak ditangani, bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisikmu. Makanya, kamu wajib kenali lebih dalam, supaya bisa ambil langkah yang tepat sebelum terlambat.
Yuk, simak lebih lanjut soal emotional exhaustion yang dilansir dari Healthline berikut ini!
Apa itu Emotional Exhaustion?
Apa itu Emotional Exhaustion/Foto: Freepik
Kamu pernah merasa lelah, tapi bukan lelah biasa? Itu bisa jadi tanda emotional exhaustion. Ini kondisi saat kamu kehabisan energi secara emosional. Biasanya muncul karena stres yang terus-menerus, bisa dari kerjaan, keluarga, atau hidup sehari-hari.
Saat kamu mengalami emotional exhaustion, semuanya terasa berat. Bangun pagi saja rasanya susah. Kamu kehilangan semangat, motivasi, bahkan jadi sensitif. Hal kecil bisa bikin kamu sedih atau marah. Rasanya seperti terjebak, nggak tahu harus gimana.
Ciri Emotional Exhaustion
Ciri Emotional Exhaustion/Foto: Freepik
Berikut ini beberapa ciri emotional exhaustion yang perlu kamu perhatikan, karena sering kali muncul tanpa kamu sadari.
1. Kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.
3. Mudah marah, tersinggung, atau meledak emosinya.
4. Merasa lelah terus-menerus, bahkan setelah istirahat.
5. Muncul perasaan putus asa atau tidak punya harapan.
6. Sering lupa, bingung, atau sulit konsentrasi.
7. Tidak peduli dengan sekitar dan menarik diri dari lingkungan.
8. Sering sakit kepala atau gangguan fisik tanpa sebab jelas.
9. Nafsu makan berubah, bisa meningkat atau menurun drastis.
10. Merasa gugup atau cemas berlebihan tanpa alasan.
11. Sulit fokus saat belajar, bekerja, atau melakukan tugas.
12. Emosi tidak stabil dan sering merasa kesal tanpa sebab.
13. Pandangan hidup cenderung negatif, sinis, atau pesimis.
14. Takut menghadapi hari esok atau merasa cemas akan masa depan.
15. Gejala mirip depresi, seperti kehilangan minat dan perasaan sedih mendalam.
Kalau kamu merasakan beberapa poin di atas, itu sinyal dari tubuh dan pikiranmu bahwa sudah waktunya untuk beristirahat dan mencari bantuan.
Penyebab Emotional Exhaustion
Penyebab Emotional Exhaustion/Foto: Freepik
Emotional exhaustion tentu tidak muncul sendiri. Ada sederet penyebab yang umum terjadi dan bisa kamu alami dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pekerjaan dengan tekanan tinggi, seperti perawat, dokter, guru, atau polisi. Tekanan dan tanggung jawab besar bisa membuat kamu cepat lelah secara emosional.
2. Tuntutan pendidikan yang berat, misalnya saat menjalani sekolah kedokteran atau kuliah sambil bekerja. Otak dan mental dipaksa terus aktif tanpa jeda.
3. Jam kerja terlalu panjang atau bekerja di tempat yang tidak kamu sukai. Ini bisa bikin kamu merasa jenuh dan kehilangan semangat hidup.
4. Menjadi orang tua baru juga bisa memicu kelelahan emosional. Bayi yang butuh perhatian terus-menerus bisa bikin kamu kurang tidur dan stres.
5. Mengasuh anak dalam jangka panjang, apalagi tanpa bantuan, juga sangat menguras energi fisik dan emosional.
6. Masalah keuangan atau hidup dalam kemiskinan membuat pikiran terus waspada. Kamu jadi susah tenang karena terus memikirkan kebutuhan hidup.
7. Tidak punya tempat tinggal tetap atau mengalami tunawisma jelas membuat hidup jadi penuh tekanan dan ketidakpastian.
8. Merawat orang terdekat yang sakit, seperti orang tua atau pasangan. Meski ikhlas, tapi ini tetap bisa membuat kamu kelelahan secara emosional.
9. Perceraian yang berlangsung lama bisa jadi sumber stres besar. Apalagi jika ada konflik atau perebutan hak asuh.
10. Kehilangan orang tercinta, seperti anggota keluarga atau sahabat, juga bisa memicu kelelahan emosional jangka panjang.
11. Hidup dengan penyakit kronis atau cedera yang tak kunjung sembuh. Rasa sakit dan pengobatan berkepanjangan membuat energi mentalmu terkuras.
Setiap orang punya batas stres yang berbeda-beda. Yang penting, kamu harus tahu kapan harus istirahat dan kapan butuh bantuan profesional. Jangan biarkan tubuh dan pikiranmu terus kelelahan, ya!
Cara Mengatasi Emotional Exhaustion
Cara Mengatasi Emotional Exhaustion/Foto: Freepik
Untuk bisa menuntaskan emotional exhaustion, butuh usaha lebih dari diri sendiri. Apa saja yang bisa kamu lakukan?
1. Mengurangi penyebab stres: Coba kenali hal-hal yang bikin kamu stres, lalu kurangi perlahan.
2. Makan yang bergizi: Asupan sehat bantu tubuh dan pikiran tetap kuat dan fokus.
3. Berolahraga: Aktivitas fisik ringan bisa bantu kamu lepas dari penat.
4. Tidur yang cukup: Istirahat malam yang cukup bikin tubuh lebih segar dan siap beraktivitas.
5. Cerita ke orang terpercaya: Curhat ke sahabat atau keluarga bisa bikin hati lebih lega.
6. Istirahat sejenak: Luangkan waktu untuk rehat sejenak dari rutinitas yang padat.
7. Konseling ke psikolog: Kalau sudah terlalu berat, jangan ragu minta bantuan profesional.
Nah, Beauties, sekarang kamu sudah lebih paham, kan, apa itu emotional exhaustion? Kondisi ini nyata dan bisa dialami siapa saja. Tapi kabar baiknya, kamu bisa pulih. Asal kamu sadar lebih dulu dan mulai peduli dengan dirimu sendiri.
Jangan biarkan kelelahan emosional menghancurkan semangat hidupmu. Jaga dirimu, beri waktu untuk istirahat, dan jangan takut minta bantuan, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!