3 Trik Psikologi Biar Nggak Mudah Panik saat Tertekan dan Banyak Masalah
Semua orang tentu pernah merasakan merasa stres dan panik. Ini adalah reaksi yang wajar atau alami saat manusia dihadapkan pada tekanan psikologis dan tekanan-tekanan lainnya dalam kehidupan.
Namun, sangat penting bagi seseorang untuk bisa mengelola stres dan mengatasi panik supaya kesehatan mental dan kesejahteraannya. Nah, di artikel yang dilansir dari Global English Editing ini, kita bakal bahas tiga tips psikologi yang bisa membantu kamu mengatasi stres dan panik demi mencapai ketenangan pikiran dengan lebih efektif.
Menerima Konsep Ketidakkekalan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Konsep ketidakkekalan dalam ajaran Buddhisme menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara dan selalu berubah, termasuk tekanan dan stres. Perspektif ini membantu seseorang tetap tenang bahkan ketika keadaan tampak luar biasa.
Sifat bawaan manusia memanglah menolak perubahan dan mendambakan stabilitas. Kita sering ingin segala sesuatunya tetap sama atau berharap situasi menantang akan segera berlalu. Namun, hidup selalu berada dalam keadaan yang terus berubah.
Merangkul ketidakkekalan tidak berarti kamu mengabaikan masalahmu. Ini hanya berarti kamu menghadapinya dengan pemahaman bahwa masalah-masalah tersebut bukanlah bagian permanen dalam hidupmu. Dalam skema besar kehidupan, momen stres ini hanyalah setetes air di lautan yang nantinya akan membaur dan berlalu.
Mengamati Tanpa Menghakimi
Ilustrasi/Foto: Freepik/jcomp
Dalam ranah mindfulness, ada yang namanya praktik mengamati tanpa menghakimi. Hal ini merujuk pada proses mengamati pikiran dan perasaanmu tanpa melabelinya sebagai hal yang “baik” atau “buruk”.
Dengan melakukan ini, seseorang dapat menciptakan jarak antara diri mereka dengan emosi yang dialami sehingga memungkinkan mereka untuk tidak terjebak dalam stres dan kecemasan. Contohnya, ketika menghadapi situasi yang menegangkan dan merasakan detak jantung meningkat, daripada menilai perasaan tersebut sebagai sesuatu yang negatif, seseorang cukup mengamati bahwa jantungnya berdetak lebih cepat. Pendekatan ini membantu mengurangi reaktivitas terhadap emosi dan meningkatkan kemampuan untuk menangani tekanan dengan tenang dan bijaksana.
Menerapkan Pola Pikir Pemula
Ilustrasi/Foto: Freepik/cookie_studio
Dalam Buddhisme Zen ada konsep yang disebut “Shoshin” yang artinya adalah “pikiran pemula”. Istilah ini mengacu pada sikap terbuka, antusias, dan ketiadaan prasangka saat mempelajari sesuatu seolah-olah baru melihatnya untuk pertama kali.
Dalam situasi bertekanan tinggi, mudah bagi kita untuk membiarkan pengalaman masa lalu atau prasangka memengaruhi reaksi kita. Kita mungkin berasumsi yang terburuk berdasarkan hasil negatif di masa lalu, atau merasa kewalahan karena berpikir kita “seharusnya” tahu cara mengatasinya.
Namun, mempertahankan pikiran pemula memungkinkan kita melihat situasi dengan cara baru. Ini mendorong rasa ingin tahu dan keterbukaan, menjaga stres tetap terkendali, dan membuat kita tetap tenang serta fokus dalam menghadapi berbagai situasi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
