Mengenal Intuitive Eating, Makan ala Taylor Swift yang Dilakukannya Sejak 15 Tahun Lalu!
Intuitive eating sedang jadi tren bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Tidak ada diet dengan aturan yang ketat, tetapi makan dengan mempercayai sinyal lapar pada tubuh.
Mengutip BBC, intuitive eating menjadi pendekatan non diet di tengah banyaknya metode diet populer yang tidak memiliki dampak dan keberhasilan dalam jangka panjang. Jinnan Banna, ahli diet dan profesor di Universitas Hawaii seperti dikutip dari CNBC Make It mengatakan bahwa metode ini menolak budaya diet.
Intuitive eating lebih berfokus pada kepercayaan tubuh. Diet ini menjadi populer di media sosial setelah banyak orang membagikan konten tentang perjalanannya intuitive eating, tidak lagi memantau nutrisi yang dibutuhkan tubuh tapi akan mulai makan saat lapar.
Intuitive Eating ala Taylor Swift
Taylor Swift memiliki kebiasaan makan yang sejalan dengan intuitive eating. Pendekatan ini direkomendasikan ahli diet/Foto: instagram.com/taylorswift
Menariknya, Taylor Swift sudah mempraktikan ini sejak 15 tahun lalu. Melansir dari CNBC Make It, pada tahun 2010, Taylor Swift pernah di wawancara mengenai pola makannya. Ia menyebutkan dirinya makan makanan sehat, seperti salad, yogurt, dan sandwich. Ia juga tidak konsumsi minuman manis. Tunangan Travis Kale itu tidak menyukai diet ketat yang banyak aturan, ia tidak meninggalkan hal-hal yang disukai hanya karena harus menjaga bentuk tubuh.
Taylor juga masih menikmati makanan kesukaannya, seperti es krim, kue, dan burger di akhir pekan. Ia juga masih menikmati kopi favoritnya, “Saya tidak akan menghilangkan apa yang saya sukai” Terang Taylor pada saat itu.
Jinnan Banna menegaskan bahwa metode makan yang dilakukan Taylor Swift pada saat itu sejalan dengan prinsip intuitive eating. Sebagai ahli diet, ia merekomendasikan pendekatan tersebut. Menurutnya, semua makanan itu bisa dikonsumsi asal tidak berlebihan.
Prinsip Intuitive Eating
Intuitive Eating memiliki prinsip dasar. Ini bukanlah metode diet yang punya banyak aturan ketat/Foto: freepik.com/freepik
Secara singkat, intuitive eating berarti pola makan yang fokus terhadap sinyal lapar dan kenyang yang dirasakan. Tidak ada aturan seperti diet atau pantangan makanan lain. Kamu akan makan saat benar-benar lapar, dan berhenti saat tubuh merasa kenyang. Melansir dari BBC, ahli gizi Evelyn Tribole dan terapis gizi Elyse Resch yang mengembangkan metode ini mengatakan bahwa intuitive eating punya 10 prinsip dasar, yaitu:
- Menolak mentalitas diet di semua hal, bahwa metode diet tidak efektif bagi semua orang.
- Hargai rasa lapar, tidak boleh mengabaikannya itu cara tubuh memberikan sinyal untuk diperhatikan
- Berdamai dengan makanan, tidak ada pembatasan makanan tertentu, semua makanan baik asal kita tahu pola makan bergizi dan seimbang
- Lawan “polisi makanan”, saat lagi program menurunkan berat badan, terkadang ada suara “polisi makanan” di otak yang melarang untuk makan makanan tertentu. Kamu harus bisa melawan “polisi makanan” tersebut.
- Hargai rasa kenyang, dengarkan sinyal tubuh saat merasa kenyang.
- Rasakan kepuasan pada makanan, makan dengan kepuasan, rasakan dengan makan perlahan dan penuh perhatian pada setiap rasa atau aroma makanan, dan percaya pada tubuhmu.
- Tidak melampiaskan emosi pada makanan, kadang saat emosi, seperti sedih, bosan, atau stres, makanan selalu jadi pelampiasan. Penting untuk tidak melakukannya, karena makanan tidak bisa menyembuhkan perasaan
- Hargai tubuhmu, fokuslah bagaimana tubuhmu berfungsi dengan semestinya dan berikanlah hal-hal yang positif, bukan hanya bentuk sebagai standar kecantikan.
- Olahraga, penting untuk bergerak aktif dengan hal yang disukai, olahraga bukan untuk jadi beban, jalani dengan bergerak yang menyenangkan,
- Makanan bernutrisi, hargai tubuhmu dengan makanan yang bernutrisi, tetapi jangan kaku pada aturan. Buatlah makanan yang bergizi dan kamu senang memakannya.
Manfaat Intuitive Eating
Manfaat Intuitive Eating bisa dirasakan dari berbagai hal. Mulai dari kesehatan fisik, psikologis, dan perilaku/Foto: freepik.com/freepik
Intuitive eating memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan fisik, psikologis, dan juga perilaku. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa metode ini bisa menghasilkan kesehatan psikologi yang lebih baik, penurunan risiko depresi, dan mengurangi makan berlebihan.
Metode ini juga bisa membuat tekanan darah lebih rendah, berat badan lebih stabil, dan kualitas pola makan juga lebih baik. Selain itu, intuitive eating terbukti menurunkan kemungkinan diet kronis, makan karena emosi, dan makan berlebihan.
Bagaimana Memulainya?
Cara memulai intuitive eating bisa dari hal kecil. Lakukan dan jadikan kebiasaan gaya hidup/Foto: freepik.com/freepik
Intuitive eating bisa menjadi gaya hidup sehat dan bukan metode diet jangka pendek. Tanpa batasan kalori atau jenis-jenis makanan tertentu, kamu bisa memulainya, Beauties. Dr. Albers yang dilansir dari Cleveland and Clinic menyarankan untuk memulai dari hal kecil:
- Pilih satu prinsip intuitive eating per hari. Jadi, selama 10 hari kamu bisa fokus pada satu prinsip. Perhatikan bagaimana konsep tersebut bisa kamu pahami, jalani, dan menjadi kebiasaan nantinya.
- Waspadai budaya diet. Jangan sampai kamu tetap terpengaruh melihat pesan-pesan tentang diet, pembatasan, atau penurunan berat badan
- Kendalikan tubuh. Cobalah dengan bertanya pada diri sendiri “Apakah aku lapar?” atau “Apa yang bikin aku puas saat ini?”
- Olahraga dengan gembira, jadikan aktivitas fisik terasa menyenangkan, tak hanya soal bertujuan untuk membakar kalori
- Latih rasa belas kasih pada diri sendiri, izinkan kamu menikmati makanan tanpa rasa bersalah. Meski ada hari yang berat, itu wajar.
Beauties, apakah kamu tertarik mencoba intuitive eating?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!