Mengenal Pap Smear yang Bisa Bantu Deteksi Kanker Serviks Sejak Dini
Apakah kamu sudah familiar dengan pap smear? Tes ini merupakan salah satu cara penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini dan menjaga kesehatan reproduksi.Â
Dengan melakukan pap smear secara rutin, kamu bisa mengetahui lebih awal adanya perubahan sel pada serviks yang berpotensi menjadi kanker. Deteksi dini ini sangat penting karena bisa meningkatkan peluang kesembuhan dan pengobatan yang lebih efektif lho!
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu pap smear, bagaimana prosesnya, dan mengapa tes ini sangat penting untuk kesehatan perempuan. Yuk, simak!
Apa Itu Pap Smear?
Apa Itu Pap Smear?/Foto: Freepik
Pap smear adalah pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan sel di serviks, yang bisa menjadi indikasi adanya kanker serviks. Selama tes kanker serviks ini, dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan alat khusus dan memeriksanya di laboratorium untuk mencari tanda-tanda awal kanker atau kondisi prakanker.Â
Pemeriksaan ini penting karena kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala di tahap awal, sehingga deteksi dini bisa meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.
Dilansir dari CNN Indonesia, kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang menular melalui hubungan seksual. Infeksi HPV ini bisa menyebabkan perubahan sel pada serviks yang jika tidak ditangani berpotensi berkembang menjadi kanker.Â
Oleh karena itu, melakukan pap smear secara rutin adalah langkah penting dalam mencegah kanker serviks dan menjaga kesehatanmu. Jadi, pastikan kamu melakukan tes ini secara teratur untuk melindungi diri dan mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini, Beauties!
Prosedur Pap Smear
Prosedur Pap Smear/Foto: Freepik
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk melakukan pap smear, penting untuk mengetahui prosedur yang akan dilakukan. Tes ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dan memakan waktu sekitar 10-20 menit.
Pertama, kamu akan diminta untuk melepaskan pakaian bagian bawah dan berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi lutut menekuk dan paha terbuka. Dokter kemudian akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina. Alat ini berfungsi untuk membuka dinding vagina agar bagian leher rahim bisa terlihat dengan jelas. Meskipun proses ini mungkin sedikit tidak nyaman, namun, biasanya tidak menyakitkan.
Selanjutnya, dokter akan mengambil sampel jaringan dari leher rahim menggunakan spatula, sikat halus khusus, atau kombinasi keduanya. Sampel ini kemudian akan disimpan dalam wadah khusus dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan memahami proses ini, diharapkan kamu merasa lebih tenang dan siap untuk menjalani pap smear.Â
Seberapa Sering Menjalani Pap Smear?
Seberapa Sering Menjalani Pap Smear?/Foto: Freepik
Tes kanker serviks ini harus dilakukan secara rutin. Lantas, seberapa sering seharusnya kamu menjalani pap smear?
Dilansir dari Health Line, jika kamu berusia di bawah 21 tahun, tes ini tidak diperlukan karena risiko kanker serviks pada usia ini sangat rendah. Namun, mulai usia 21 hingga 29 tahun, disarankan untuk melakukan pap smear setiap 3 tahun. Ini membantu mendeteksi perubahan sel secara dini yang mungkin berkembang menjadi masalah serius.
Memasuki usia 30 hingga 65 tahun, frekuensi pap smear dapat dikurangi menjadi setiap 5 tahun jika hasil tes sebelumnya normal. Untuk perempuan di atas usia 65 tahun, biasanya pap smear tidak lagi diperlukan asalkan hasil tes sebelumnya menunjukkan tidak ada masalah. Mengikuti jadwal tes ini adalah langkah penting untuk mencegah kanker serviks.
Jika kamu belum pernah melakukan pap smear, mungkin kini saatnya kamu mempertimbangkan. Jangan takut, tes ini tidak akan memakan waktu lama dan tergolong tidak sakit. Jaga selalu kesehatanmu, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!