Beauties, mungkin kamu sudah kenal dan paham dengan beberapa jenis program diet. Mulai dari dari diet keto, diet intermittent fasting, sampai diet defisit kalori. Namun, bagaimana dengan diet dopamin, apakah sudah pernah mendengar?
Mengutip dari BBC Good Food, diet dopamin merupakan pola makan sehat yang tidak hanya berfokus pada penurunan berat badan, tapi juga sebagai booster 'hormon bahagia' yakni dopamin pada otak. Tak sedikit yang telah mencoba diet dopamin, termasuk salah seorang koki restoran Inggris bernama Tom Kerridge.
Menurut Kerridge, diet dopamin ini telah mengubah kehidupannya. Tidak hanya mampu menurunkan berat badan, diet ini juga membuatnya lebih bahagia.
Sebelum mencoba diet dopamin, yuk simak terlebih dahulu lima fakta seputar diet dopamin di bawah ini!
Fokus Pada Makanan Tinggi Protein
Telur termasuk dalam makanan yang dianjurkan diet dopamin/Foto: pexels.com/Anna Shvets |
Dalam diet dopamin, jenis makanan yang dianjurkan adalah makanan yang tinggi protein, seperti kacang-kacangan, sayur dan buah terutama pisang, olahan susu, telur, ikan tinggi omega-3, daging segar rendah lemak, dan dark chocolate.
Ada banyak versi seputar diet ini, namun rata-rata mereka melarang mengonsumsi alkohol, kafein, dan gula olahan. Versi lain juga merekomendasikan menghindari asupan karbohidrat dalam bentuk tepung.
Meningkatkan Dopamin dengan Makanan Sehat
Makanan sehat/Foto: pexels.com/Cats Coming |
Dengan mengonsumsi makanan berprotein yang memiliki kandungan asam amino tinggi mampu meningkatkan kadar dopamin tanpa menyebabkan lonjakan nafsu makan. Sarapan menggunakan susu, telur, dan daging tanpa lemak merupakan cara terbaik untuk mengurangi nafsu makan berlebih sekaligus meningkatkan kadar dopamin.
Konsultasi Sebelum Memulai
Konsultasi terhadap ahli gizi/Foto: pexels.com/Karolina Grabowska |
Jumlah makanan yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda. Jika kamu tertarik ingin mencoba diet dopamin, alangkah lebih baik konsultasi terlebih dahulu kepada ahli gizi karena semua orang mensintesis dopamin secara berbeda-beda.
Mampu Menurunkan Gejala Depresi
Diet dopamin mampu menurunkan gejala depresi/Foto: pexels.com/Gabriela Cheloni |
Studi melaporkan bahwa orang yang melakukan diet dopamin telah berulang kali menunjukkan penurunan gejala depresi yang cukup besar. Ini disebabkan karena jenis makanan yang dikonsumsi dalam diet dopamin diperkaya akan asam lemak omega 3. Menurut sebuah studi, asam lemak omega 3 diketahui dapat memperbaiki gejala depresi pada orang yang mengidap depresi.
Tips Diet Dopamin
Makan teratur dan tepat waktu/Foto : unsplash.com/Farhad Ibrahimzade |
Dikutip dari BBC Good Food, ahli gizi Emer Delaney memiliki beberapa tips jitu untuk melakukan diet dopamin, yaitu:
- Makan teratur dan tepat waktu untuk menghindari keinginan makan berlebih di malam hari.
- Konsumsi makanan tinggi protein saat sarapan, seperti telur dan susu.
- Boleh konsumsi karbohidrat, hanya saja pilih karbohidrat dengan indeks glikemik yang rendah, seperti roti gandum, pasta gandum, dan beras merah. Indeks glikemik merupakan indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat pada bahan pangan dalam meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
- Pilih asupan lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, contohnya alpukat, ikan tuna, hingga minyak zaitun.
- Perbanyak asupan protein rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan untuk makan malam.
- Jangan lupa imbangi dengan olahraga karena olahraga juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kadar dopamin.
Nggak hanya bikin berat badan turun, diet ini juga bisa bikin bahagia. So, tertarik untuk mencoba diet dopamin, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!