Penyimpanan Susu Segar vs Susu UHT: Mana yang Lebih Praktis?
Susu merupakan sumber nutrisi penting yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia. Namun, dalam memilih jenis susu yang sesuai, banyak orang mempertimbangkan faktor praktis, seperti masa simpan dan cara penyimpanan.
Dua jenis susu yang sering dibandingkan adalah susu segar dan susu UHT (Ultra-High Temperature). Kita akan membahas perbedaan antara kedua jenis susu ini, serta kepraktisan dalam hal penyimpanan dan penggunaan.
Pengertian dan Proses Pengolahan
Pengertian dan Proses Pengolahan/Foto: Freepik/atlascompany
Susu Segar adalah susu yang diperah langsung dari hewan (seperti sapi, kambing, atau domba) dan biasanya dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya tanpa merusak nutrisi utama. Proses pasteurisasi ini melibatkan pemanasan susu hingga suhu tertentu (sekitar 72°C selama 15 detik) dan kemudian didinginkan secara cepat.
Susu UHT (Ultra-High Temperature) adalah susu yang diproses dengan pemanasan pada suhu sangat tinggi (sekitar 135°C hingga 150°C selama 2-5 detik) untuk membunuh semua mikroorganisme patogen dan spora bakteri. Proses ini memperpanjang masa simpan susu tanpa perlu pendinginan sebelum dibuka.
Masa Simpan dan Kondisi Penyimpanan
Masa Simpan dan Kondisi Penyimpanan/Foto: Freepik/freepik
Susu Segar biasanya memiliki masa simpan yang lebih pendek, berkisar antara 7 hingga 10 hari, bahkan jika disimpan dalam kondisi pendinginan yang optimal (di bawah 4°C). Oleh karena itu, susu segar harus disimpan dalam lemari pendingin dan segera dikonsumsi setelah dibuka.
Susu UHT, karena proses sterilisasi yang lebih intensif, dapat disimpan pada suhu ruang sebelum dibuka dengan masa simpan yang lebih lama, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun. Setelah dibuka, susu UHT perlu disimpan dalam lemari pendingin dan sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 3 hingga 7 hari.
Â
Kepraktisan dalam Penyimpanan
Kepraktisan dalam Penyimpanan/Foto: Freepik/
Dalam hal kepraktisan, susu UHT memiliki beberapa keunggulan:
- Masa Simpan Lebih Lama
Susu UHT tidak memerlukan pendinginan sebelum dibuka, sehingga cocok untuk penyimpanan dalam jangka waktu panjang, terutama di daerah dengan akses listrik terbatas.
- Penggunaan yang Mudah
Karena tidak perlu didinginkan sebelum dibuka, susu UHT lebih mudah dibawa dan disimpan, baik di rumah maupun saat bepergian.
- Minim Risiko Kebocoran Gizi
Proses UHT menjaga kualitas gizi susu dalam waktu lama, meskipun terdapat sedikit pengurangan kandungan beberapa vitamin seperti vitamin C dan B.
Sebaliknya, susu segar memiliki keunggulan dalam hal rasa dan kandungan gizi yang lebih alami. Namun, kelemahan utamanya adalah:
- Masa Simpan yang Singkat
Susu segar cepat rusak jika tidak disimpan pada suhu yang tepat, yang bisa menjadi tantangan terutama di daerah tropis.
- Kebutuhan Pendinginan
Selalu membutuhkan pendinginan, baik dalam penyimpanan maupun pengiriman, yang bisa meningkatkan biaya dan kesulitan logistik.
Faktor Penting Dalam Memilih Susu untu Dikonsumsi
Faktor Penting Dalam Memilih Susu untu Dikonsumsi/Foto: Freepik/freepik
Dalam memilih antara susu segar dan susu UHT, kepraktisan menjadi faktor penting yang dipertimbangkan. Susu UHT lebih praktis dari segi penyimpanan dan transportasi karena masa simpannya yang lebih lama dan tidak membutuhkan pendinginan sebelum dibuka.
Namun, susu segar menawarkan rasa yang lebih alami dan gizi yang mungkin lebih utuh, meskipun dengan masa simpan yang lebih pendek dan kebutuhan pendinginan yang konstan.
Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan individu dan situasi spesifik, seperti preferensi rasa, akses terhadap fasilitas pendinginan, dan pertimbangan kesehatan. Bagi mereka yang mencari kepraktisan dan masa simpan panjang, susu UHT adalah pilihan yang unggul. Namun, bagi yang mengutamakan kualitas rasa dan kandungan gizi alami, susu segar mungkin lebih menarik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!