
Perhatian! WHO Sebut Covid-19 Bisa Jadi Endemik, Ini Pengertian dan Dampaknya!

Sebelumnya, Covid-19 diputuskan sebagai pandemi global tepatnya pada 11 Maret 2020 karena penyebaran virusnya semakin cepat dan luas. Namun tidak lama kemudian, WHO menyebut bahwa virus corona bisa menjadi endemik meski sudah ada program vaksinasi.
Perbedaan Pandemik dan Endemik
Pandemik
![]() Pandemik/pexels.com |
Sebelum mengenal pandemik, kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai epidemi. Epidemi adalah penyakit menular yang menjangkiti masyarakat dengan cepat di daerah yang luas dan menyebabkan banyak korban. Epidemi terjadi secara tiba-tiba di area geografis tertentu.
Sementara itu, pandemik berarti penyakit epidemi yang menjangkiti masyarakat dengan cepat di daerah geografis yang lebih luas meliputi seluruh negara atau benua. Contohnya kasus Covid-19 yang dimulai dari Wuhan China, kemudian menyebar di berbagai benua dan negara.
Endemik
![]() Endemik/pexels.com |
Sementara itu, Endemik adalah penyakit yang selalu ada di populasi atau wilayah tertentu, sebagaimana dikutip dari Very Well Health. Jadi keberadaan penyakit endemik akan ada secara terus menerus dan bisa terjadi secara musiman. Contohnya adalah penyakit malaria dan demam berdarah di Indonesia.
Dampak Covid-19 Jadi Endemik
Berdasarkan penelitian dari Nature menunjukkan bahwa sebanyak 90% ilmuwan memprediksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 akan menjadi endemik. Hal ini berarti bahwa Covid19 akan terus beredar dan hidup di tengah masyarakat selama bertahun-tahun mendatang.
Peneliti mengungkapkan bahwa masa depan akan sangat bergantung pada kekebalan yang dimiliki orang-orang melalui infeksi atau vaksinasi dan kondisi perkembangan virus.
Meski virus tetap ada dan penyakit Covid-19 mungkin masih bermunculan, orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh baik karena pernah sembuh dari Covid-19 atau vaksinasi. Sehingga kalaupun terkena Covid-19, mereka tidak akan terinfeksi dengan gejala parah.
"Virus itu akan menjadi musuh yang pertama kali ditemui saat masa kanak-kanak, ketika biasanya menyebabkan infeksi ringan atau tidak sama sekali," ujar Jennie Lavine, peneliti penyakit menular di Emory University di Atlanta, dilansir dari Nature.
![]() Ilustrasi/pexels.com |
Selain itu, peneliti juga mengungkap bahwa covid-19 bisa dicegah dengan adanya herd immunity yang bisa dicapai jika banyak orang telah mengikuti vaksinasi.
"Meskipun akan ada risiko wabah Covid-19 di daerah-daerah, ini dapat dibendung oleh herd immunity. Yakni jika kebanyakan orang telah divaksinasi," kata Christopher Dye, seorang ahli epidemiologi di Universitas Oxford, Inggris.
"Saya kira Covid akan hilang di beberapa negara. Tapi ada kemungkinan penyakit ini berkelanjutan dan terjadi musiman, terutama di tempat yang proses vaksinasi dan tindakan kesehatan masyarakatnya belum cukup baik," tambahnya dalam wawancara dengan Nature.
Untuk saat ini, Covid-19 masih tergolong fase pandemi sebab penyakit ini terus meningkat dan menyebar ke seluruh dunia. Namun, sangat mungkin menjadi endemik apabila infeksi terus ada selama bertahun-tahun ke depan dan menjadi penyakit musiman di beberapa wilayah.