Hati-hati! Ini Modus Penipuan Baru di Masa Pandemi yang Wajib Kamu Perhatikan
Penggunaan teknologi digital dalam aktivitas sehari-sehari sudah jadi gaya hidup masyarakat sejak pandemi berlangsung. Mulai dari belajar, bekerja, belanja, hingga investasi pun sekarang sudah dilakukan secara online.
Meningkat tajamnya penggunaan teknologi juga sekarang membuka kesempatan baru bagi penipu untuk melakukan kecurangan secara online. Dilansir dari Katadata, kerugian akibat penipuan online GrabToko diperkirakan jumlahnya Rp17 miliar, dan sekarang muncul juga situs palsu Xiaomi, merek produk elektronik Cina.
Modus penipuan pun semakin beragam ketika konsumen beralih ke layanan digital untuk melakukan aktivitas harian mereka. Kita sebagai konsumen yang cerdas dalam menggunakan layanan digital harus tetap waspada saat bertransaksi online dan menjaga keamanan akun-akun digital kita. Kenali berbagai modus penipuan baru yang marak terjadi di saat pandemi:
Penipuan Belanja Online
![]() Belanja Online/ sumber: pexels.com |
Pandemi menjadikan alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer menjadi langka. Banyak orang-orang berlomba untuk memasuki pasar untuk menjual alat-alat kesehatan ini. Situasi ini pun merupakan kesempatan bagi para pelaku untuk melakukan penimbunan dan menjual kembali produknya dengan keuntungan yang tidak masuk akal.
Banyak penipuan di media sosial ataupun marketplace yang menawarkan penjualan masker. Konsumen pun rela membayar jutaan demi memiliki sebuah masker untuk mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi. Akhir kata, masker yang dikirimkan ke pembeli tidak sesuai atau bahkan tidak ada pengiriman barang apa pun.
Penipuan Transaksi Perbankan
![]() Transaksi perbankan/ sumber: pexels.com |
Transaksi online perbankan merupakan sasaran modus penipuan yang juga marak terjadi, terutama transaksi m-banking atau internet banking yang sudah menjadi penggunaan sehari-hari masyarakat.
Penipuan ini cara kerjanya hampir mirip dengan modus penipuan online pada umumnya, dimana pelaku mengaku dari pihak bank dan menghubungi kamu karena menang hadiah berupa barang mewah atau uang tunai puluhan juga. Kemudian, kamu akan diminta untuk memberikan PIN yang dikirimkan ke nomer handphonemu. Oleh karena itu, kamu harus senantiasa menjaga kerahasiaan informasi akun perbankanmu untuk menghindari kebocoran informasi yang bisa disalahgunakan siapa pun.
Penipuan Investasi
![]() Investasi/ sumber: pexels.com |
Investasi di berbagai instrumen secara online sekarang sudah menjadi hal yang mudah bagi masyarakat. Namun, kita sebagai investor cerdas juga harus berhati-hati ketika memilih instrumen online yang tepat. Sekarang banyak modus penipuan yang menawari investasi dengan modal rendah dan keuntungan yang menggiurkan dalam jangka pendek.
Pastikan bahwa online platform untuk investasi yang kamu pilih sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga terjamin keamanannya.
Telepon Penipuan
![]() Penipuan telepon/ sumber: pexels.com |
Riset dari Truecaller, aplikasi identifikasi dan blokir nomor telepon, menyatakan bahwa upaya penipuan melalui telepon masih meningkat selama pandemi berlangsung.
Caranya adalah pelaku menghubungi korban dan meminta kode OTP yang dikirimkan ke handphone mereka. Pelaku ini kemudian menggunakan kode OTP ini untuk mengakses virtual wallet atau rekening bank korban. Panggilan penipuan ini banyak yang berasal dari lembaga finansial, lembaga asuransi, operator telekomunikasi, dan lain-lain.



