Dengan dalih kesibukan pekerjaan, tanpa disadari, anak muda kantoran sering kali melakukan sejumlah kebiasaan buruk yang berisiko bagi kesehatan mereka. Sebut saja, mulai dari makan sembarangan, gaya hidup kurang aktif, stres, dan pola hidup tidak teratur lainnya.
Eits, jangan mentang-mentang masih muda, kamu bisa tenang sama kemungkinan munculnya risiko-risiko kesehatan jangka panjang. Pasalnya, salah satu akibat dari gaya hidup tidak sehat yang paling mudah kelihatan yakni terjadinya peningkatan berat badan.
Jika kamu sering melakukan deretan kebiasaan buruk anak muda kantoran di bawah ini, sebaiknya ubah kebiasaan itu dan beralihlah pada pola hidup yang lebih sehat.
1. Suka Ngemil Makanan dan Minuman Manis
Banyak orang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan setiap hari daripada yang mereka sadari. Bahkan, minuman dan makanan yang tampaknya lebih sehat, seperti biskuit, soda diet, jus buah, hingga yogurt atau susu berasa, seringkali mengandung gula tersembunyi, sehingga lebih tinggi kalori.
Dikutip dari Eat This, Not That!, makanan dan minuman yang tinggi gula tambahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah, diikuti dengan penurunan yang cepat. Akibatnya, kamu jadi cepat merasa lapar kembali dan ingin makan lebih banyak, yang akhirnya mengarah pada kelebihan lemak di perut.
2. Sering Makan Junkfood
Keripik, kentang goreng, ayam goreng krispi, burger, dan pizza mungkin telah menjadi comfort food bagi banyak orang. Padahal, dikutip via detikFood, makanan tinggi garam dan karbohidrat membawa dampak retensi cairan atau kelebihan cairan pada tubuh. Retensi cairan sendiri bisa menyebabkan penambahan berat badan, gemuk air, juga tampilan kantung mata bengkak.
Di samping bermasalah bagi berat badan, junkfood yang tinggi lemak jenuh dan asam lemak juga memicu produksi sebum berlebih yang dapat menyumbat pori-pori, loh!
3. Kerap Melewatkan Waktu Makan
Anak muda kantoran seringkali melewatkan waktu makan lantaran disibukkan dengan urusan pekerjaan atau pun dikejar deadline. Masalahnya, melewatkan makan, terutama sarapan, sebenarnya dapat meningkatkan kemungkinan obesitas.
Studi dari American Journal of Epidemiology menemukan bahwa orang yang tidak makan pagi 4,5 kali lebih mungkin mengalami obesitas. Mengapa? Melewatkan makan akan mengacaukan metabolisme, sehingga proses pembakaran lemak tubuh menjadi lebih lambat. Pada akhirnya, kondisi itu mengarah pada kemungkinan kenaikan berat badan hingga meningkatkan rasa lapar pada waktu makan berikutnya.