Perlukah Perempuan Minum Tablet Penambah Darah saat Menstruasi? Simak Penjelasannya!
Menstruasi atau haid merupakan siklus reproduksi yang normalnya dialami perempuan setiap bulan. Periode menstruasi rata-rata berlangsung antara tiga sampai tujuh hari. Dalam rentang tersebut, diperkirakan 220-250 mg zat besi per liter darah hilang selama menstruasi, meskipun jumlah tersebut dapat bervariasi tergantung beberapa faktor.
Akibatnya, seorang perempuan lebih rentan mengalami anemia defisiensi zat besi, yaitu kondisi kekurangan zat besi pembentuk sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tak heran jika beberapa perempuan mungkin merasa lebih mudah lelah dan lemas saat menstruasi.
Biar aktivitasmu tetap berjalan lancar, kamu harus mampu mengatasi kekurangan darah selama datang bulan dengan menerapkan pola hidup sehat. Masalahnya, terkadang sulit memenuhi kebutuhan zat besi hanya melalui makanan. Oleh karena itulah banyak praktisi kesehatan yang merekomendasikan perempuan, terutama remaja, untuk minum tablet penambah darah selama datang bulan untuk membantu mendapatkan zat besi yang cukup.
Inilah penjelasan mengapa kamu perlu minum tablet penambah darah saat menstruasi.
Apa Itu Tablet Penambah Darah?
Suplemen zat besi/Foto: Freepik.com/ursoiralex
Tablet penambah darah merupakan sebuah suplemen yang mengandung zat besi dan asam folat yang membantu membangun sel darah merah. Umumnya, dosis yang dianjurkan adalah satu kali sehari untuk dewasa.
Suplemen ini biasanya dikonsumsi 30 menit sebelum makan atau pada saat perut kosong, karena zat besi diserap baik saat perut kosong. Saat sedang anemia dan minum obat penambah darah, kamu juga sebaiknya menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh, sebab zat ini dapat mengurangi penyerapan zat besi.
Perempuan Kehilangan Banyak Darah saat Menstruasi
Menstruasi/Foto: Freepik.com/atlascompany
Mengutip BIOGENA, seorang perempuan mengalami menstruasi sekitar 500 kali selama hidupnya, sehingga secara total, ia kehilangan sekitar 30 liter darah sejak menstruasi pertamanya hingga menopause. Jika pengurangan tersebut tidak digantikan oleh makanan atau suplemen zat besi tambahan, tubuh secara bertahap akan kehilangan zat besi. Ditambah lagi, penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko 10 kali lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi atau anemia defisiensi zat besi dibandingkan laki-laki.
Minum obat penambah darah penting bagi perempuan yang mengalami menstruasi berat dan panjang, usai melahirkan, serta menjalani diet nabati. Pasalnya, kondisi tersebut dapat menurunkan jumlah sel darah merah secara drastis, sehingga menghabiskan simpanan zat besi tubuh.
Baca Juga : 4 Makanan yang Dapat Memicu Tekanan Darah Tinggi |
Remaja Perempuan Rentan Alami Anemia
Remaja perempuan rentan terkena anemia/Foto: Freepik.com/freepik
Dikutip dari HaiBunda, Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 mencatat kelaziman anemia pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 15,5 persen. Remaja perempuan rentan menderita anemia karena mereka banyak kehilangan darah pada saat menstruasi. Kedua, remaja perempuan yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat, sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat. Ketiga, penerapan pola makan yang kurang baik di kalangan remaja turut memicu terjadinya anemia.
Lebih lanjut, merujuk laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, remaja perempuan yang menderita anemia berisiko mengalami anemia saat hamil. Anemia pada ibu hamil dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan anak.Â
Cara Mencegah Kekurangan Darah saat Menstruasi
Makanan sumber zat besi/Foto: Freepik.com/freepik
Mengutip laman resmi Kemenkes, dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK, wakil ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia menyarankan perempuan untuk menyantap sumber zat besi (protein hewani, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian), konsumsi sayur dan buah, menghindari minuman berkafein, minum tablet penambah darah, dan tetap aktif bergerak sebagai upaya mengatasi kekurangan darah selama datang bulan.
Pemerintah menganjurkan perempuan yang dalam masa subur, terutama bagi remaja perempuan, untuk mengonsumsi tablet tambah darah sebanyak satu kali dalam seminggu guna mencegah terjadinya anemia dan membantu tubuh mendapatkan serapan zat besi yang maksimal. Apalagi, sekarang sudah ada banyak produsen yang menyediakan tablet penambah darah.
Hal tersebut didukung oleh penelitian dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition (2002) yang mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen zat besi secara mingguan dapat meningkatkan kadar hemoglobin lebih baik, dibandingkan dengan mengonsumsinya selama empat hari berturut-turut saat menstruasi.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!