Plus Minus Menu Diet ala Jepang dan Diet ala Barat, Kamu Tim Mana?

Esra Dopita | Beautynesia
Jumat, 07 Feb 2020 14:45 WIB
Plus Minus Menu Diet ala Jepang dan Diet ala Barat, Kamu Tim Mana?
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/c774d29e2a3685e41be3ae06ee9ebad6.jpeg
Diet ala Jepang dan Diet ala Barat memiliki pendekatan berbeda maupun plus dan minus masing-masing, sehingga kamu perlu mengetahuinya sebelum menjalaninya. Berikut ini beberapa perbedaan menu antara diet ala Jepang dan diet ala Barat.

Ada banyak metode diet yang bermunculan di dunia. Tak hanya berfokus pada pengurangan jumlah kalori, tapi ada pula yang mengganti pola makan. Metode diet paling populer adalah diet ala Jepang dan diet ala Barat yang meliputi Benua Eropa dan Amerika. Keduanya memiliki pendekatan berbeda maupun plus dan minus masing-masing.

Berikut ini perbedaan menu diet ala Jepang dan Barat yang diinformasikan dari orang Barat yang tinggal di Tokyo, Jepang, seperti dilansir dalam laman Detik Food.


Diet Jepang Lebih Luas, Diet Barat Lebih Detail




Foto: https://unsplash.com/@foodfaithfit

Perbedaan pertama antara diet ala Jepang dan diet ala Barat adalah soal makanan. Orang Jepang cenderung memilih hidangan yang dapat dinikmati dalam satu set menu, tapi tetap dalam kategori makanan sehat. Sedangkan, diet ala Barat lebih detail, seperti menggunakan takaran karbohidrat, protein, kalori, vitamin, dan lainnya. Pola detail seperti itu diterapkan agar setiap makanan yang dikonsumsi dalam diet dapat bermanfaat baik pada tubuh.

Untuk diet Jepang, biasanya mereka mengonsumsi protein hewani atau nabati, aneka sayuran, nasi, sup, juga acar. Namun, untuk sayuran, selalu berganti sesuai dengan perubahan musim. Diet Barat yang berfokus pada takaran karbohidrat, protein, juga nutrisi lainnya tampak lebih sehat. Biasanya, mereka tidak menyatap olahan makanan yang digoreng. Mereka lebih memilih menyantap secara mentah seperti salad.


Menu Diet Jepang Lebih Beragam




Foto: https://unsplash.com/@clorisyy

Diet ala Jepang bisa dibilang tidak begitu ekstrem. Ketika berdiet, orang-orang di Jepang tetap mengonsumsi makanan seperti biasa dan menerapkan set makanan ke dalamnya. Set makanan ini dinamakan sebagai teishoku, yakni berisi berbagai makanan setidaknya dua sampai tiga makanan dalam satu set.

Dalam satu set, berisi ikan untuk asupan protein hewani yang diperlukan tubuh setiap harinya. Namun, kamu dapat menggantinya dengan protein nabati seperti tahu atau lainnya. Mereka tetap mengonsumsi nasi sebagai asupan karbohidrat per hari saat diet. 

Selain nasi dan ikan, diet ala Jepang juga menyajikan sup, acar, sayuran hijau, serta umbi-umbian, seperti ubi, wortel, dan lainnya. Ada pula salad sebagai pelengkap. Diet Jepang tampak lebih mudah dan mengenyangkan karena banyaknya pilihan, tapi tetap sehat. 


Menu Diet Jepang Menyehatkan Pencernaan




Foto: https://unsplash.com/@lizivonne

Selain membuat gaya hidup lebih sehat, diet ala Jepang memiliki kombinasi menu yang dapat menyehatkan pencernaan. Sebab, kombinasi menu diet Jepang lebih seimbang, terdiri atas karbohidrat, serat, juga protein. 

Salah satu menu diet Jepang yang baik untuk pencernaan adalah acar. Sayuran ini merupakan makanan yang diproses secara fermentasi. Makanan fermentasi mengandung sejumlah bakteri baik yang berguna menyehatkan pencernaan. 

Tak hanya dalam menu diet, banyak hidangan Jepang yang memasukan acar atau irisan kol dalam setiap hidangan. Misalnya, katsu yang disajikan bersama irisan kol. Irisan ini bermanfaat memperlancar pencernaan setelah mengonsumsi makanan berlemak. 


Menu Jepang Mengandung Banyak Air




Foto: https://unsplash.com/@foodbymars

Air putih memiliki khasiat baik bagi kesehatan. Tak heran, minum air putih menjadi salah satu kunci dalam diet ala Barat. Hal ini karena kebanyakan menu diet mereka sangat kering, sehingga memerlukan konsumsi air putih yang banyak demi menjaga tubuh tetap terhidrasi. Misalnya, ketika mengonsumsi sandwich, kita memerlukan air usai menyantapnya.

Berbeda dengan diet ala Jepang yang menu dietnya banyak mengandung air, seperti sayuran dengan kandungan banyak air atau sup. Jadi, meski kurang mengonsumsi air putih, orang Jepang masih bisa mendapat asupan air dari makanan. 


Orang Jepang Tidak Banyak Minum Saat Makan




Foto: https://unsplash.com/@chrislawton

Ketika sedang makan, orang Jepang tidak banyak mengonsumsi air. Berbeda dengan orang Barat yang selalu mengonsumsi air saat sedang makan. Biasanya, orang Jepang hanya disuguhi segelas kecil air putih atau secangkir teh ketika makan. Hal ini karena orang-orang di Jepang menerapkan filosofi kesehatan dari budaya Timur. Mereka percaya bahwa air dapat mengganggu proses pencernaan.

Beberapa penelitian juga membuktikan hal itu. Banyak minum air saat makan akan mengganggu proses pencernaan  dan dapat mengencerkan asam lambung. Karena itu, lebih baik mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang banyak dan minum usai makan ketimbang minum banyak saat makan yang tidak baik untuk pencernaan.


(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE