Raih Tubuh Impian, Ini Perjalanan Beauty Influencer Wenny Vanilla Sukses Buang Lemak Permanen & Raih Body Goals Lewat Metode LAMS
Setiap orang memiliki definisi body goals atau tubuh impiannya masing-masing. Keinginan untuk mencapai body goals ini bisa memicu seseorang untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Mulai dari menjaga pola makan, rutin berolahraga, mengelola stres, hingga mencoba berbagai metode atau prosedur yang bisa membantu mencapai impian tersebut.
Ketika berbicara soal body goals, meningkatkan kepercayaan diri bukan hanya salah satu manfaat yang bisa didapat, Beauties. Tetapi juga soal kesehatan, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.
Ada banyak jalan yang bisa ditempuh demi mendapatkan body goals yang sehat, dan perjalanan inilah yang telah ditempuh oleh beauty influencer Wenny Vanilla selama beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari berbagai macam diet, olahraga, hingga prosedur telah dicoba oleh Wenny dan rutin ia bagikan di media sosialnya.
Baru-baru ini, Wenny membagikan pengalamannya saat mencoba prosedur terbaru demi mendapatkan tubuh impian yang sehat, yaitu melalui metode slimming bernama LAMS (Local Anesthetic Minimal-Invasive Liposuction).
Diakui Wenny metode ini berhasil membantunya mendapatkan bentuk tubuh yang ia inginkan dengan hasil yang permanen dan proses yang instan. Bagi Wenny yang pernah mengalami obesitas dan menjalani berbagai macam diet, kata "instan" mungkin terasa sangat "tabu" untuk diucapkan. Namun, proses yang sangat cepat dan memuaskan ini benar-benar dirasakan Wenny dengan metode LAMS.
Wah, kira-kira apa itu LAMS dan bagaimana pengalaman Wenny setelah melakukan LAMS di empat area tubuhnya? Yuk, simak interview Beautynesia bersama Wenny berikut ini!
Apa Itu LAMS?
Wenny Vanilla/Foto: Instagram/wholovesvanilla
LAMS atau Local Anesthetic Minimal-Invasive Liposuction adalah sebuah prosedur slimming untuk mengurangi lemak tubuh dan membentuk siluet, dengan pendekatan yang lebih minimal invasif dibandingkan liposuction konvensional.
Konsep utama LAMS adalah mengeluarkan lemak secara permanen dari area tubuh tertentu dengan pendekatan minimal invasif atau prosedur bedah minor menggunakan kanula (tabung yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh) berukuran kecil. Selain membantu menghilangkan lemak di area tubuh tertentu, LAMS juga dapat membantu membentuk siluet tubuh (shaping).
LAMS berbeda dengan metode lainnya, misalnya seperti mesoterapi atau meso yang hanya memadatkan atau melarutkan lemak, atau dengan liposuction yang melibatkan prosedur bedah besar dengan kanula berukuran besar.
“Saya memutuskan mencoba LAMS setelah mencoba berbagai metode slimming. Saya dulu obesitas, berat terberat saya saat menimbang itu pernah di angka 95 kg. Tapi dalam perjalanan menurunkan berat badan sampai 36 kg, saya sudah mencoba berbagai macam metode, mulai dari diet, pola makan seperti keto, mayo, puasa. Semuanya sebenarnya berhasil, tapi tidak sustain karena sulit dipertahankan seterusnya,” ungkap Wenny saat diwawancara Beautynesia, Selasa (29/7).
Usaha Wenny tidak hanya berputar di pola makan dan olahraga, ia juga sempat mencoba mesoterapi, obat-obatan dari dokter, hingga CoolSculpting (metode menghilangkan lemak). Semua metode tersebut diakui Wenny menunjukkan hasil yang kurang signifikan.
“Yang jadi masalah itu tidak sustain, semuanya cepat kembali, karena hasilnya tidak permanen. Prosedur-prosedur itu hasilnya tidak permanen. Jadi, ketika saya melihat LAMS, yang menjadi titik balik itu adalah saya berpikir, kayaknya memang sudah waktunya saya melakukan prosedur yang hasilnya permanen,” ungkapnya.
Apa, sih, yang dimaksud hasil permanen dalam metode LAMS ini? Menurut penjelasan Wenny, metode LAMS dapat memberikan hasil permanen karena lemak dari area tertentu disedot atau dikeluarkan. Jika diibaratkan, jaringan dan “rumah” atau kerangka dari lemak itu sudah ditarik ke luar, maka tubuh akan sulit membentuk lemak baru.
“Bukan permanen bahwa badan akan selamanya seperti ini, karena kita bisa saja membuat lemak baru. Tapi ketika jaringan dan 'rumah' atau kerangka lemak itu sudah ditarik keluar, maka tubuh akan sulit membentuk lemak baru. Lemak yang masuk itu seperti tidak ada penampungannya. Nah, inilah yang saya maksud metode LAMS ini hasilnya permanen, karena benar-benar permanently removed,” ungkap Wenny.
Apakah LAMS Cocok untuk Pemula?
Foto: Instagram/wholovesvanilla
Lantas, apakah metode LAMS ini cocok untuk pemula alias beginner friendly? Dibandingkan dengan prosedur lainnya yang memiliki tingkat invasif tinggi, metode LAMS, menurut Wenny, beginner friendly, Beauties.
“Secara alat-alat yang digunakan misalnya, orang-orang sering membandingkan metode LAMS ini dengan liposuction. Secara konsep mirip, sama-sama menarik lemak keluar dari tubuh dengan alat. Tapi kalau LAMS ini, kanula yang dipakai ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan kanula liposuction. Kemudian juga pengerjaannya tidak seagresif liposuction. Kalau liposuction memang objektifnya mengeluarkan lemak sebanyak-banyaknya, jadi dia tidak shaping,” ungkap Wenny.
Selain itu, metode LAMS hanya melibatkan bius lokal di area yang akan dilakukan tindakan, Beauties. LAMS tidak memerlukan sedasi atau bius total, yaitu induksi secara medis untuk penurunan kesadaran. LAMS menawarkan alternatif yang menarik bagi kamu yang ingin mencari solusi pengurangan lemak yang efektif dengan proses pemulihan yang lebih cepat dan nyaman.
“Saat prosedur di ruang operasi, itu kenapa saya bilang ini beginner friendly karena kita tidak dilakukan yang namanya sedasi. Kita hanya bius lokal. Misal, pengerjaan pertama saya di lengan dan ketiak, area itu saja dikasih bius lokal, supaya baal dan lemaknya bisa ditarik,” tutur Wenny.
Menariknya lagi, usai selesai menjalani LAMS, pasien bisa langsung pulang, tidak perlu rawat inap, dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
“Kalau LAMS ini, selesai dikerjakan bisa langsung pulang, tidak perlu rawat inap, kemudian tidak ada maintenance yang gimana-gimana. Dan kenapa juga beginner friendly, karena kita tidak perlu pakai korset, tidak ada perban, cuma ada kasa ditempel. Jadi, it's very beginner friendly, very low maintenance,” tambah Wenny.
Namun, yang perlu diperhatikan, LAMS tidak disarankan untuk individu dengan badan yang sangat besar yang ingin menghilangkan lemak dalam jumlah masif. Hal ini karena LAMS lebih berfokus pada shaping dan pengurangan lemak moderat dengan invasif minimal.
Pengalaman Wenny Vanilla Jalani Metode LAMS hingga Proses Recovery
Wenny Vanilla/Foto: Instagram/wholovesvanilla
Wenny telah menjalani dua prosedur LAMS, yaitu pertama di area lengan dan ketiak, lalu prosedur LAMS kedua di area paha dan hip up (sekitar bokong). Menurut Wenny, proses yang ia jalani tidak membuatnya kesakitan. Namun, tentu, yang harus diperhatikan adalah setiap orang memiliki pain tolerancenya masing-masing, ya, Beauties.
“Kalau sakit itu relatif, kembali ke pain tolerance orang-orang. Kalau saya sendiri merasa LAMS itu sangat tidak sakit. Di dalam ruang operasi saya masih bisa baca buku, kadang masih ngemil,” tutur Wenny.
Pengerjaan LAMS pertama Wenny, di area lengan dan ketiak, membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Sementara saat LAMS di area paha dan sekitar bokong, Wenny menjalani prosedur dengan waktu yang lebih lama, yaitu selama empat jam, karena areanya lebih besar dan lemak yang dikeluarkan juga lebih banyak.
Lantas, bagaimana proses recovery atau penyembuhan setelah menjalani prosedur LAMS?
“Ketika proses recovery, justru bagi saya paha ini jauh lebih cepat selesai, sekitar tujuh hari, lebamnya jauh lebih cepat hilang dibanding ketika lengan. Kalau lengan, itu kurang lebih 2 minggu sampai lebam dan rasa kurang nyamannya hilang,” paparnya.
Menurut Wenny, setelah menjalani prosedur LAMS pertama kali, ia masih merasa takut untuk banyak bergerak, sehingga proses recoverynya memakan waktu hampir dua minggu. Namun, ketika ia menjalani LAMS di paha dan area bokong, ia jauh lebih santai dan lebih banyak bergerak.
“Hari ini operasi [LAMS di paha dan area bokong], besoknya saya sudah bisa aktivitas normal. Hari kedua setelah operasi sudah menyetir, sudah pakai heels untuk praktik. Mungkin juga karena tidak banyak takut, bergerak seperti biasa, aliran darahnya jadi jauh lebih bagus, makanya lebam cepat memudar,” tambahnya.
Perubahan Signifikan Setelah LAMS: Nggak Hanya Dapat Body Goals, tapi Juga Berdampak secara Psikologis
Wenny Vanilla/Foto: Instagram/wholovesvanilla
Nah, mungkin kamu bertanya-tanya, apa, sih perubahan paling signifikan yang dialami setelah menjalani prosedur LAMS ini? Rupanya, Wenny tak hanya mendapatkan tubuh ideal yang ia dambakan, tapi juga ada dampak dari sisi psikologis, lho!
“Perubahan paling signifikan itu tentu di semua area yang telah ditangani. Semua baju dan celana longgar. Bukan hanya ukuran yang menyusut, tapi bentuknya juga berubah. Sama dokter, selain dikeluarkan dan dihancurkan lemaknya, dokter juga melakukan shaping (pembentukan). Sekalian dibentuk, sehingga kalau saya berdiri sekarang, outline paha saya itu rapi sekali, bagus sekali,” ungkap Wenny.
Sementara itu, di area lengan dan ketiak, Wenny juga melihat hasil yang sangat signifikan dan memuaskan, yaitu menyusut atau berkurang hingga 4,5 cm dalam waktu satu bulan. Nantinya, lingkar lengan masih bisa terus berkurang dan berhenti di bulan ke-6 setelah prosedur.
Tak hanya soal lemak berkurang, Wenny juga mengungkapkan bahwa otot-otot di tubuhnya jadi lebih terlihat.
“Selain lemak berkurang, badan mengecil, bentuknya indah, satu lagi yang saya perhatikan, otot-otot di tubuh jadi lebih kelihatan. Jadi kalau sekilas dilihat, badan jadi jauh lebih bagus seperti rajin kardio. Lemak sedikit, otot banyak, terlihat di tubuh jadi ototnya bagus, padahal saya jarang arm workout atau upper body workout. Setelah LAMS di area lengan, terlihat ototnya, jadi saya sangat menyukainya,” papar Wenny.
Ada dampak psikologis yang juga dirasakan Wenny usai menjalani prosedur LAMS, Beauties. Kini, ia jadi lebih rajin untuk berolahraga, khususnya di area lower body.
“Jadi kalau saya lihat dari diri sendiri, yang terjadi adalah perubahan pola hidup, bukan pola makan. Saya jadi lebih rajin workout di area lower body, karena sekalian ingin mempertahankan bentuknya, pengen lebih bagus lagi,” ungkap Wenny.
Tak hanya itu saja, efek setelah melakukan LAMS di area paha, kini Wenny merasa ia jauh lebih mudah untuk berolahraga, misalnya pilates. Ada salah satu gerakan bernama prone yang diakui Wenny cukup sulit untuk ia lakukan. Gerakan ini mengharuskan kita untuk tengkurap dan hanya bertumpu pada otot perut karena paha dan lengan harus diangkat ke atas.
“Nah, ini biasa saya susah lakukan karena pahanya berat. Jadi ketika saya memaksakan angkat paha, punggung saya sakit. Tapi yang saya rasakan significantly berubah adalah ketika saya melakukan gerakan prone di pilates setelah LAMS ini mudah banget, tidak ada rasa tidak nyaman di punggung belakang, paha bisa terangkat dengan mudah. Ini salah satu efek yang orang tidak tahu, setelah LAMS jadi lebih mobilitasnya lebih nyaman, badan terasa ringan, kalau olahraga jadi lebih mudah,” tuturnya.
Terkait pola makan usai menjalani prosedur LAMS, Wenny mengaku tidak ada perubahan drastis yang ia lakukan. Sebab, pada dasarnya, ia sangat menjaga pola makan dan rutin berolahraga. Namun, secara umum, disarankan untuk mengurangi makanan berminyak dan berlemak.
“Setelah menjalani LAMS, kita dipandu dan dibimbing oleh ahli gizi. Jadi, ada dokter gizi yang mendampingi setelah LAMS, untuk mendampingi supaya proses recoverynya cepat, kemudian maintenancenya bagus. Karena ekspektasinya, walaupun efek prosedur permanen, kita tidak mau bikin lemak baru. Tapi walaupun kita tetap menjalani gaya hidup yang sama, misalnya tetap makan gorengan, proses terbentuknya lemak itu lebih lambat dibandingkan biasanya, karena 'rumahnya' (jaringan lemak) sudah dihancurkan,” jelasnya.
Tertarik Mencoba Prosedur LAMS? Ini yang Harus Kamu Perhatikan
Wenny Vanilla/Foto: Instagram/wholovesvanilla
Nah, buat kamu yang tertarik menjalani prosedur LAMS, Wenny membagikan beberapa hal yang harus diperhatikan, nih, Beauties. Pertama, sebelum melakukan LAMS, Wenny menyarankan untuk berhenti mencoba beberapa metode slimming lainnya, seperti mesoterapi.
“Sebelum LAMS, aku masih melakukan meso, dan ini bikin lemak kita jadi padat, ini akan berpengaruh ke proses LAMS, karena kalau lemaknya itu dense maka butuh effort lebih untuk lemak itu diluruhkan,” ungkap Wenny.
Selain itu, Wenny juga menyarankan agar melakukan diet sebelum menjalankan LAMS untuk menurunkan body fat. Dengan mengurangi lemak secara mandiri di awal, dokter dapat memaksimalkan hasil LAMS.
“Karena yang namanya proses menarik dan mengeluarkan lemak dari tubuh itu ada batasannya, mau itu liposuction atau LAMS, ada batasnya. Tidak boleh sekali tarik itu sebanyak-banyaknya. Di dalam lemak terkandung yang namanya energi. Kalau misalnya terlalu berlebih atau over, ini bisa membuat lemas, dan ini juga dihindari oleh dokter.
Jadi memang ada baiknya kita mandiri dulu mengurangi lemak sehingga nanti ketika prosedur, yang dikeluarkan bisa lebih banyak. Misal target mengeluarkan 2 liter, syukur-syukur kita bisa mandiri membantu mengeluarkan berapa banyak dulu di awal, nanti dokter bisa maksimal, jadi hasilnya 2 kali lebih bagus,” papar Wenny.
Bagaimana, Beauties? Tertarik mencoba prosedur LAMS seperti Wenny Vanilla?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!