Membaca buku sering dikaitkan dengan proses belajar, apalagi kalau Beauties masih sekolah atau kuliah. Namun lebih dari itu, ternyata membaca buku juga bermanfaat bagi kesehatan otak dan juga kesehatan mental, lho.

Di tengah kehidupan masa kini yang super sibuk, membaca buku bisa jadi alternatif untuk menurunkan tekanan dan membantu pikiran kita jadi lebih tertata. Seperti apa penjelasannya? Simak ulasannya berikut ini!

1. Mengurangi Stres

Ilustrasi stress karena pekerjaan/Foto: Pexels/energepic.com

Tuntutan dan tanggung jawab yang tiada habisnya membuat kita seakan terus-menerus dikejar waktu. Memiliki banyak peran menjadikan kita harus multitasking dalam mengerjakan banyak tugas. Alhasil, kita mudah terkena stres dan kecemasan jadi meningkat.

Mengutip Web MD, Mindlab International di Universitas Sussex mengungkapkan bahwa membaca dapat mengurangi tingkat stress sampai 68 persen. Membaca memaksa kita memusatkan pikiran dan fokus terhadap satu hal dapat menurunkan level stres.

2. Menguatkan Fungsi Otak

Membaca merupakan salah satu cara untuk melatih otak, lho, Beauties. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa membaca memberikan dampak positif terhadap otak. Dikutip dari Healthline, dengan membaca akan membuat jaringan sirkuit dan sinyal dalam otak jadi semakin kuat dan semakin canggih.

Hal ini terjadi seiring dengan matangnya kemampuan seseorang dalam membaca. Jadi semakin sering membaca, maka semakin kuat jaringan otak kita. Jika Beauties ingin memiliki fungsi otak yang baik, rajin-rajin membaca, ya.

3. Meningkatkan Empati

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/yana.aybazova

Selain melatih otak, membaca juga bisa melatih kepekaan terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar kita. Peneliti dari Harvard Graduate School of Education, David Commer Kidd menemukan bahwa membaca buku fiksi literatur dapat meningkatkan Theory of Mind. Theory of Mind adalah kemampuan seseorang untuk memahami orang lain, seperti keyakinan dan keinginannya, meski orang tersebut berbeda dengannya.

Fiksi literatur cenderung kompleks dan menampilkan karakter-karakter yang realistis. Dengan membaca fiksi literatur, kita diajak mendalami kehidupan tokoh-tokoh dalam cerita yang kita baca. Dari sini kita belajar untuk memahami jalan pikiran dan perasaan orang lain. Kita bisa berempati terhadap apa yang terjadi pada tokoh-tokoh tersebut. 

4. Melawan Pikun

Ilustrasi membaca buku mengurangi gejala demensia/Foto: Pexels/cottonbro studio

Pikun merupakan istilah umum yang digunakan untuk orang yang mengalami demensia. Demensia sendiri adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan daya ingat. Pada umumnya, demensia menyerang orang yang berusia lanjut.

Aktivitas yang melibatkan otak seperti membaca buku dapat menurunkan kemungkinan terkena demensia. Membaca merupakan aktivitas kognitif yang membantu menstimulasi otak sehingga terhindar dari kesulitan berpikir dan mengingat.

Jadi, Beauties, apakah tertarik untuk membangun kebiasaan membaca buku? Selain menambah wawasan, kebiasaan membaca buku juga dapat bermanfaat bagi kesehatan sampai tua nanti.

Meski terkadang sulit meluangkan waktu, tapi nggak ada salahnya berusaha menyempatkan diri. Membaca buku juga salah satu bentuk self-care, lho. Perlahan-lahan Beauties bisa membuat aktivitas ini jadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Selamat mencoba!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!