Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Perbedaan Teh Hijau dan Matcha yang Perlu Kamu Tahu

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Sabtu, 31 May 2025 10:30 WIB
4. Penyajian
Membuat minuman matcha/Foto: Pixabay.com/mirkostoedter

Beberapa orang kerap kali menganggap teh hijau dan matcha adalah hal serupa, cuma berbeda penyebutan saja. Warnanya yang sama-sama hijau bikin banyak orang agak bingung. Ya, keduanya memang berasal dari tanaman teh Camellia sinensis. Akan tetapi, faktanya teh hijau dan matcha merupakan produk yang berbeda, loh!

Bila dilihat sekilas, penampakan teh hijau alias green tea berupa daun teh kering yang terkadang dikemas dalam kantung teh, sedangkan matcha berbentuk bubuk halus. Kemudian dari segi rasa, teh hijau punya rasa yang lebih ringan dan sedikit sepat, sementara matcha memberikan rasa yang lebih kaya dan sedikit pahit.

Biar lebih jelas, mari simak perbedaan mendetail antara teh hijau dan matcha berikut ini.

1. Proses Produksi

Daun teh Camellia sinensis/Foto: Pixabay.com/hana_chado

Budidaya teh hijau dan matcha dilakukan secara berbeda. Merujuk Medical News Today, teh hijau dibudidayakan di bawah sinar matahari, sedangkan untuk matcha daun teh ditanam di tempat teduh selama tiga minggu sebelum dipanen.

Teh hijau yang telah dipanen kemudian dipotong, dikeringkan, dan ditumbuk kasar, atau ada juga yang dikemas dalam kantung teh. Sementara, proses produksi matcha dilakukan dengan membuang batang dan urat daunnya, untuk selanjutnya digiling menjadi bubuk halus. 

2. Rupa dan Rasa

Matcha/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Baik matcha maupun teh hijau memiliki rasa yang mirip rumput dan tanah. Seduhan teh hijau menghasilkan cairan bening berwarna hijau kekuningan hingga coklat muda. Minuman ini punya aroma dan rasa yang khas, lebih sepat, ringan dan menyegarkan.

Bubuk matcha memiliki warna hijau cerah dengan rasa yang lebih kaya. Bergantung pada cara pembuatan matcha, rasa dan teksturnya bisa sangat bervariasi. Dikutip dari laman Naoki Matcha, profil rasa matcha berkisar pahit, manis, seperti kacang, gurih, dan beraroma bunga. Teksturnya juga lebih berbusa. Di Jepang, matcha terbaik dinilai dari rasa dan warnanya untuk dikonsumsi tanpa pemanis atau bahan lainnya.  

3. Kandungan Nutrisi

Teh hijau/Foto: Pixabay.com/mirkostoedter

Teh hijau memiliki nutrisi yang bermanfaat, tetapi kandungan antioksidan dan nutrisi lainnya mungkin lebih sedikit daripada matcha. Mengingat matcha dibuat dengan menggiling seluruh daun menjadi bubuk, semua nutrisinya tetap ada. Untuk teh hijau, daunnya direndam dalam air panas lalu ampas atau kantong teh dibuang, membawa serta sebagian nutrisinya.

Melansir laman Art of Tea, nutrisi yang terkandung dalam teh hijau dan matcha meliputi:

  • Antioksidan

Teh hijau dan matcha sama-sama mengandung sejumlah nutrisi, vitamin, dan mineral. Namun, matcha mengandung senyawa tumbuhan katekin dan polifenol sebagai antioksidan kuat yang 5 kali lebih banyak daripada teh hijau. Menurut Harvard Health Publishing, kandungan antioksidan ini dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat (LDL), mengurangi peradangan, meningkatkan konsentrasi, serta meningkatkan sensitivitas insulin bagi penderita diabetes tipe 2. 

  • Asam amino

Daun teh mengandung asam amino atau theanine yang bertanggung jawab atas rasa manis dan gurih. Ketika tanaman teh terkena sinar matahari, theanin tersebut akan berubah menjadi tanin, yang memberikan rasa pahit atau asam pada teh. Tetapi, saat daun teh tidak terkena sinar matahari seperti dalam produksi matcha, kandungan asam amino theanine-nya tetap terjaga. Karena itu, rasa matcha agak manis, sedangkan teh hijau sedikit pahit.

  • Kafein

Matcha memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi daripada teh hijau. Dalam secangkir matcha mengandung 38-89 mg kafein. Kadar kafein ini masih sekitar setengah kali lebih sedikit daripada kopi. Sementara, secangkir teh hijau mengandung 23-49 mg kafein.

4. Penyajian

Membuat minuman matcha/Foto: Pixabay.com/mirkostoedter

Teh hijau maupun matcha bisa disajikan panas atau dingin. Orang Jepang mengenal teh hijau yang diseduh dengan cara merendam daun teh ke dalam air panas dengan sebutan sencha. Penyeduhan teh hijau paling baik yaitu diseduh menggunakan air bersuhu 80-85 derajat celcius dalam waktu seduh sekitar 3 menit. Air yang terlalu panas menyebabkan teh menjadi sepat. Teh hijau sendiri telah banyak digunakan sebagai obat tradisional di Jepang dan Tiongkok selama ribuan tahun.

Beda lagi dengan penyajian matcha. Matcha cocok diolah menjadi berbagai minuman dan makanan. Mengutip Healthline, untuk menyiapkan minuman matcha dibutuhkan pengocok bambu (chasen) dan sebuah mangkuk teh (chawan). Caranya, seduh 1 sendok bubuk matcha ke dalam 60 ml air panas bersuhu 70 derajat celsius. Kocok menggunakan chasen dengan gerakan zig-zag dan cepat untuk menciptakan busa di permukaan matcha. Biar lebih nikmat, orang-orang suka menambahkan susu atau susu nabati serta pemanis ke dalam matcha mereka menjadi matcha latte.

Kesimpulan

Matcha dan teh hijau/Foto: Freepik.com/freepik

Baik teh hijau maupun matcha memiliki manfaat kesehatan ketika dikonsumsi. Walau keduanya berasal dari tanaman teh yang sama, namun perbedaan menonjol terletak pada proses produksi dan hasil akhir.

Matcha mungkin memiliki konsentrasi nutrisi dan antioksidan yang lebih tinggi karena kamu meminum seluruh daunnya, dan rasanya pun lebih kuat. Sedangkan, teh hijau biasanya hadir dalam bentuk daun kering yang diseduh, sehingga kamu hanya mengonsumsi airnya.

Perbedaan juga tampak dari segi harga. Umumnya, harga matcha jauh lebih mahal daripada teh hijau. Ini karena proses produksinya membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga. Pilihan antara keduanya kembali lagi pada preferensi pribadi dan tujuan penggunaan.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE